kunci pintu

89 15 0
                                    







🌟

Jimin, seokjin serta namjoon sudah berada di ruang tamu, namjoon menenangkan seokjin yang menangis atas kejadian yang baru saja terjadi, jimin? dia sibuk memikirkan apa yang baru saja dia lakukan, dia dengan berani nya membentak majikan nya "𝘩𝘢𝘩𝘩, 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶𝘴 𝘬𝘢𝘶 𝘫𝘪𝘮" batin nya menangis.

"eum, tuan seokjin-sii maafkan saya ya, saya baru saja membentak adik mu" ucap jimin tidak enak hati.

Belum juga sehari dia sudah berani bersikap begitu, huhhh sangat tidak sopan jiminie..
Dia merasa bersalah, bukan merasa bersalah pada taehyung melainkan pada diri nya sendiri, entah apa yang dia pikir kan sehingga dia berani bertindak begitu, padahal dia tau orang itu tidak waras, kim taehyung tidak waras, bahkan seokjin yang notabe nya adalah kakak kandung nya, pria gila itu berani melukai nya, apa lagi diri nya??

Astagaa jimin sungguh tidak bisa berfikir dengan jernih.

"Tidak apa jiminie, aku malah berterimakasih atas tindakan mu, mungkin jika bukan karna keberanian mu, aku sudah di rumah sakit sekarang, jika aku sampai di rumah sakit, taehyung akan semakin merasa bersalah" ucap seokjin dengan tersenyum lembut padanya.

Jimin tersenyum mendengar perkataan seokjin, walaupun dia hampir di bunuh oleh si kim gila taehyung itu, seokjin masih saja memikirkan nya, tapi itu wajar seokjin ada lah hyung nya, tidak mungkin sseorang hyung tidak menyayangi adik nya bukan? Ah jimin jadi iri, seandainya dia juga punya hyung seperti seokjin.

"saya merasa tidak enak hati tuan" ucap jimin dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tak apa, tidak perlu terlalu formal jiminie, panggil aku seokjin hyung saja, kau adik nya namjoon bukan? berarti kau juga adikku" ucap seokjin

"Ah nde tu- eh hyung" ucap jimin dengan malu

"Ah ya, aku akan pulang kalian jaga lah diri kalian baik-baik " sela namjoon

Kedua pria manis itu mengangguk dan seokjin mengantarkan namjoon hingga di depan pintu mansion nya, dia kembali masuk setelah melihat mobil namjoon sudah keluar, dia menatap jimin yang sedang melamun entah apa yang dia fikirkan, seokjin tidak tahu, lagi pula itu bukan urusan nya, dia harus segera pergi ke kantor.

seokjin melewati jimin dan menuju kamar, lalu kembali lagi ke ruang tamu, dia menggeleng saat melihat jimin yang masih saja melamun.

EKHEM!!
Seokjin berdehem cukup keras dan alhasil jimin harus di tarik dari alam sadar nya yang membuat dia melamun.

"eh?? hyung mau kemana?" tanya jimin

"aku akan ke kantor jim, mungkin aku pulang larut, jangan lupa makan siang dan makan malam taehyung ya? aku pergi dlu" ucap seokjin dan langsung berlalu meninggalkan jimin tanpa menunggu jawaban dari jimin.

Jimin hanya mengangguk patah-patah, ah tamat lah riwayatnya kali ini, dia harus kembali lagi ke kamar si gila itu?? Ah astagaa jimin rasanya ingin menyerah, tapi dia bekerja saja belum genap 1 hari.

***

Siang ini jimin sudah siap dengan nampan yang berada di genggaman nya, dia ragu untuk pergi kekamar taehyung, tapi jika dia tidak pergi, dia pasti akak di pecat oleh seokjin, karna membiarkan adik nya kelaparan.

huhhh
Jimin menghela nafas ny lalu berjalan ke arah kamar taehyung, tangan nya dengan ragu mengetuk pintu kamar itu, tapi dengan keberanian yang sudah dia kumpulan di berhasil mengetuk pintu itu 3x , setelah mengetuk jimin mendorong pintu kamar itu, yang memang tidak pernah di kunci seperti ny?

𝐓𝐀𝐊𝐃𝐈𝐑𝐊𝐔  (𝖵𝖬𝖨𝖭) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang