PART 2

37 5 0
                                    

Begitu kepergian mereka seluruh sahabat Rissa sedang menatapnya dengan tajam, kecuali Ella.

"Why??" Tanya Rissa.

"Kenapa lo ga pernah cerita? Udah dua tahun loh!!" Ujar Letta.

"Tau tuh" ujar Zora.

"Ckk, gue males banget ceritain tu orang sama kalian pada, udah ah" ujar Rissa lalu duduk di kursinya sembari meneguk sisa minumannya tadi.

"Jelasin dulu Ris" ujar Vio.

"Dia itu Reygan, kembaran gue" ujar Rissa membuat anggota AODRA melotot kaget.

"Seriusan lo?! Itu kembaran lo!" Tanya Rueell

"Ya iya"

"Kenapa ga mirip ya??" Fikir Becca.

"Gue juga ga tau kali" ujar Rissa.

"Ga semua orang yang terlahir kembar itu harus punya kemiripan kan?" Tanya Ella. Dan di balas anggukan oleh mereka semua.

"Btw, kita jadi ga nih ke mall?" Tanya Zora yang sudah tidak sabar berbelanja.

"Kalian kaga muak gituh? Setiap hari bolos dan belanja, belanja, belanja" ujar Letta dan di balas gelengan oleh Zora sendiri.

"Gue males banget sekarang belanja" ujar Rissa.

"Terus kita mau kemana?" Tanya Zora.

"Gimana kalo kita pergi ke rumah Ruel, kan orang tuanya pada pergi ke bandung?" Ujar Becca memberi solusi.

"Ide bagus tuh" ujar Vio.

"Jadi gimana??" Tanya Rissa.

"Oke deh" ujar Ruel.

Kini ketujuh gadis itu, juga beranjak pergi dari cafe tersebut dan pergi menuju kediaman Aldrich.

☆☆☆

Di sisi lain tepatnya di kelas 12 ipa 1 di SMA Elang Perkasa, Reygan dan teman temannya sedang berkumpul di meja Galaxy.

"Kenapa lo ga cerita kalo lo punya saudara cewe?" Tanya Xavier.

"Penting?" Tanya Reygan.

"Penting lah, apalagi saudara lo itu cantik, teman temannya juga ga kalah cantik, dari seragam mereka, mereka SMA Tunas Bangsa ya?" Tanya Axel.

"Hm" dehem Reygan.

"Kelas berapa emang saudara lo?" Tanya Dipta.

"Sama kaya gue, kenapa pada nanya sih!" Ujar Reygan, yang sudah kesal.

"Sama? Kalian sama sama lahir?" Tanya Daven.

"Hm, dia kembaran gue" ujar Reygan membuat seluruh teman temannya melotot.

"Tuhkan, sampe kita aja ga tau kalo lo punya kembaran, parah sih Rey, lo ga cerita sama kita kita" ujar Xavier.

"Ckk!"

"Gue minta nomor saudara lo" ujar Aksa secara tiba tiba, membuat seluruh teman temannya menatap nya.

"Waduh! Lo dari diam, sekali ngomong aja langsung nanyain nomor" ujar Axel membuat Aksa hanya menatapnya datar saja.

"Buat apa?" Tanya Reygan.

"Serah gue mau buat apa, mana" pinta Aksa.

"Ntar gue kirim"

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang