Prolog

779 45 4
                                    

"Prof, maafkan saya, Semua jadi seperti ini" ucap sang pemuda yang menyesal karena karena dirinya misi penyelamatan gagal karena diri nya.

"Jangan bicara seperti itu, seharunya aku yang meminta maaf ini semua terjadi karena kamu menyelamatkanku aku" ucap Professor dia tampak merasa bersalah kepada si pemuda karena dia ingin menyelamatkannya dia ikut ditahan di sini.

Ya, disini lah mereka sekarang di sebuah penjara bawah tanah. Pemuda yang berpangkat Letnan itu gagal menyelamatkan seorang Professor yang ditahan di sini oleh organisasi yang tak tau apa itu. Dia sedang melamun meratapi nasibnya sekarang, tapi lamunannya seketika sina ketika pintu terbuka.

Clank

Bruk

"Sersan Nathan" ucap Letnan tersebut saat melihat rekannya tertangkap sama sepertinya. "kau sialan" upat Letnan pada orang yang membuka pintu dan yang ia dapatkan satu pukulan dikepala, si pria botak it memukulnya mengunakan tongkat yang ia pakai sebagai alat pertahanan diri.

Setelah si botak menutup pintu "Letnan, apa kau baik – baik saja ?" ucap Nathan. "Ya, bagaiamana dengan yang lain?" jawabnya. Belum sempat Nathan menjawab..

Clak

"Apa lagi sekarang ?"

Bruk

Pria botak tadi seketika tumbang di depan mata sang Letnan, lalu muncul seorang bercadar tepat di belakang si botak.

"Apa anda Letnan Teddy ?" ucap si pemuda bercadar itu. " Kau siapa ?" jawab Letnan Teddy gugup karena dia takut kalau orang itu akan membahayakan dia dan dua orang lainnya.

"Saya di sini untuk menyelamatkan kalian dan bawa tahan lain, ikut aku" ucap pemuda bercadar tersebut.

Mereka berjalan menelusuri lorong dan terlihat banyak manusia yang sudah tak bernyawa dilorong tersebut.

"Apakah mereka semua di kalahkan oleh pemuda ini" batin Letnan Teddy. " Kau berasal dari divisi mana ?" tanyanya sambil terus berlari mengikut tempo sang pemuda.

" Saya tak bisa bilang pada anda dengan siapa saya bekerja dan hanya saya satu – satunya orang dalam operasi ini" jawab si pemuda bercadar sambil terus berlari.

Dan belum terlalu jauh mereka berlari, mereka bertemu dengan dua orang musuh, keduanya membawa senjata api. Si pemuda bercadar menerjang musuh pertama dan menghantam lehernya sehingga dia kesulitan mernafas, setelah itu dia melihat ke musuh yang bersiap akan menembak mereka dengan cekatan dia mengapai pisau di ikat pinggangnya dan melemparnya tepat mengenai dada sebelah kiri musuh tersebut, setelahnya ia membunuh musuh pertama mengunakan senapan yang ia jinjing dari tadi di belakang punggungnya.

" Ini gila, aku baru melihat monster seperti ini. Dia mengalahkan mereka semua seorang diri" batin Letnan Teddy dia sampai tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat sedari tadi.

" Saya akan mengatasi para musuh, jadi kalian tak perlu menembak kecuali dalam ke adaan darurat " ucap pemuda bercadar dengan tenangnya. " Iya" Jawab mereka tak ada keraguan mendengar ucapan pemuda bercadar sersebut.

Sepanjang lorong pemuda bercadar tersebut terus menembaki musuh tanpa takut kehilangan nyawanya, sedangkan Letnan Teddy hanya bisa tercengang dengan apa yang ia liaht sedari tadi. "Bagaimana pemuda terserbut bisa sehebat ini" piker Letnan Teddy ia saja kewalahan menghadapi beberapa musuh.

" Berhenti, kita tunggu disini sebentar " ucap pemuda bercadar. Letnan Teddy baru sadar kalau dia telalu sibuk mengikuti si pemuda bercadar sampai ia lupa dengan stamina dua orang yang ikut dengan mereka tadi.

" Apa kau dari Indonesia ?" Tanya Letnan Teddy tapi bukan jawaban yang ia dapat malah.

" Cukup istirahatnya " ucap pemuda bercadar tersebut yang tidak peduli dengan pertanyaan tadi dan malah berjalan menuju tempat yang sudah di janji kan sebelumnya.

" Letnan " panggil seseorang yang sepertinya itu anggota dari Letnan Teddy

" Apa kalian baik-baik saja" Letnan tersenyum kearah rekannya yang lain." Orang itu menyelamtakan kami, dan mengatakan pada kami untuk menunggu disini" jawabnya mereka tidak ada yang terluka parah.

" Ini waktunya kita berpisah " ucap pemuda bercadar.

" Terima kasih " hanya itu yang bisa Letnan Teddy ucapkan padanya.

"Tidak perlu berterima kasih, aku hanya menjalankan permintaan"

"Aku tau dia tentara bayaran" batinnya Letnan Teddy masih menatap pemuda itu dengan senyumnya.

Tapi baru dia akan berucap ada suara dari kejauhan yang sangat mereka kenali.

"SEMUA MENUNDUK"

BOOOMMM

"Itu mortar, aku hampir tidak bisa mendengar apapun dari kejahuan. Bagaimana para rekanku dan juga Professor " batin Letnan Teddy dia melihat sekitar dan menemukan yang ia cari. Tapi "baku tembak ?" Letnan Teddy kembali tercenggang dengan apa yang ia lihat, ia melihat ternyata pemuda yang menyelamtakannya ternyata hanya seorang bocah.

6 bulan kemudian...

"Perhatian semua" ucap seorang guru."Mulai hari ini dia akan bergabung dengan kita" lanjutnya

" Senang bertemudengan kalian. Saya Giovanno Mahendra"..

Unwanted Resurgence[males Lanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang