15.Hari pertama?

254 42 9
                                    

Gio tak percaya dia mengiyakan tawaran Shani bertemu dengan kakeknya dan datang ke perusahaan. Awalnya saat Natio menawarkan, Gio sama sekali tidak tertarik, tapi saat Shani yang menawarkan entah kenapa ada dorongan dalam dirinya untuk mengiyakan. Karena itu, disini lah sekarang Gio berada. Di sebuah perusahaan bernama Natio Corp yang jelas punya keluarga Natio.

Natio Corp adalah salah satu perusahaan yang berada dibawah Yayasan AHN yang didirikan oleh Abraham Natio, kakek buyut Shani. Pada awalnya Yayasan AHN dan Natio Corp bergerak dalam bidang kemanusiaan, pertambangan, pendidikan, dan pariwisata. Namun, setelah kematian Melody, putri sulung Natio atau cucu pertama Abraham Natio yang tewas saat menjadi relawan kemanusiaan didaerah konflik—Natio Corp mulai mengepakkan sayapnya di bidang pertahanan dan keamanan. Selain itu Natio Corp juga sudah menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintahan beberapa tahun terakhir. Hal itu membuat Natio corp menjadi penghasil bodyguard terbaik saat ini, mereka yang berasal dari Natio Corp pasti memiliki kredibilitas tinggi di mata masyarakat dan pebisnis lainnya. Banyak sekali perusahaan, terutama yang bergerak dalam bidang entertaintment selalu memakai jasa bodyguard dari Natio Corp untuk menjaga keamanan para aktris mereka.

Setelah selesai berganti pakaian, Gio langsung menuju ketempat latihan dan diperkenalkan pada regu dua yang bertugas menjadi pengawal Ve. Semua mata tertuju pada Gio, saat dia mereka semua masih tak percaya kalau Gio lah yang menyelesaikan masalah penculikan Shani beberapa hari yang lalu.

Saat latihan fisik, Gio membuat semua orang tercengan. Bukan hanya para anggota yang ada di sana, namun Shani, Zean bahkan Ve yang juga ada di sana dibuat tercengan saat melihat Gio dapat mengikuti semua latihan fisik itu, bisa dibilang dia diatas semua orang yang ada disana. Marco yang menjabat sebagai ketua regu dua pun sampai tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Pak, boleh kah saya menguji kemampuan orang ini? Saya dengan dia yang menyelamatkan nona Shani beberapa waktu lalu!" ujar salah satu anggota regu 2, dia mengajukan diri untuk menguji kemampuan Gio dalam pertarungan.

Dan tentu hal itu tak disetujui begitu saja oleh Rio sebagai orang yang memimpin latihan hari ini. Dia berpikir tak perlu karena Gio hanya seorang anak SMA pikirnya. Namun atensi semua orang teralhikan saat Gio menyetujui tantangan itu, dia merasa perlu untuk melihat kemampuan mereka karena Natio sendirilah yang meminta Gio untuk menilai kinerja anggotanya.

"Gunakan perkelengkapana kalian, saya tak mau ada yang cidera setelah ini" ujar Rio. Dia hanya bisa pasrah dan berdoa semoga anak SMA ini pulang dengan selamat setelah ini.

Ve yang melihat itupun dibuat penasaran dengan kemampuan Gio."Anak buahmu tak akan kalah melawan anak SMA itu kan?" ucap Ve pada Marco."Dari yang aku dengar, dia menghajar semua orang yang menculik Shani" lanjutnya.

"Sepertinya itu tak akan ada gunanya saat melawan tim kami!" remeh Marco."Mereka semua diberi latihan khusus sebelum masuk ke NC" lanjutnya.

"Jangan berlebihan, ini cuman latihan" ujar Rio pada anggotanya.

"Baik pak. Anda tak perlu khawatir!"

Gio dan Oza sudah siap dengan kuda-kudanya, saat pertandingan dimulai. Oza maju untuk menyerang Gio secara langsung, dia lanyangkan dua pukulan beruntun dan semua bisa Gio hindari, pukulan ketiga Oza layangkan masih bisa dihindari oleh Gio. Gio yang sedari tadi hanya menghindari kini mencoba membalikan keadaan, dia menendang kaki kiri Oza dan tentu membuat Oza kehilangan keseimbangan, hal itu dimanfaatkan Gio untuk layangkan pukulan kearah wajah Oza, tapi sayang masih bisa di tahan oleh Oza.

"Kau pikir itu bisa mengalahkan ku" ujar Oza sambil mengayunkan pukulannya. Namun sayang, baru juga akan melanyangkan pukulan, tangannya sudah ditahan oleh Gio. Karena pertahanan Oza yang sangat terbuka itu membuat Gio dengan mudahnya menargetkan wajah Oza yang tak terlindungin oleh helm. Pukulan telak membuat Oza berlutut memegang wajahnya, Gio yang melihat itu melanjutkan aksinya. Dia pegang kepala Oza dan dia arahkan lututnya pas mengenai bagian tengah wajah Oza, dan pastinya membuat Oza pingsang saat itu juga.

Unwanted Resurgence[males Lanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang