45.

13 0 0
                                    

Jam kini menunjukan pukul 11.05 Aisyah baru saja keluar dari ruang sidang dan langsung disambut oleh teman teman kampusnya di depan pintu ruang sidang.

"Masya Allah" gumam Aisyah.

Tika, Zera, Salma pun berlari memeluk Aisyah dengan satu orang yang memegang kamera.

"Lo hebat, gue bangga" ucap Zera dengan satu tetes air mata yang luruh tanpa diminta.

"Emang Lo pada udah tau gue lolos apa enggak?" Tanya Aisyah dengan raut wajah yang dibuat santai.

"Syah?" Ucap Tika dengan raut wajah takut. Melihat situasi, Aisyah mengubah raut wajahnya menjadi sedih.

"Gue..." Aisyah menggantung ucapannya melihat raut wajah teman temannya yang sudah berubah tegang.

"GUE LOLOS HAHAHAHA" tawa Aisyah dengan tampang tak berdosanya. Mereka semua diam otaknya masih blank dengan apa yang dikatakan Aisyah. Tak lama Salma melompat dan memeluk Aisyah erat.

"Jangan kenceng kenceng, kegencet nanti debay gue" ucap Aisyah sambil sedikit melonggarkan pelukan Salma.

"Hehehe sorry" ucap Salma melepas pelukannya lalu mengelus perut Aisyah.

"Biyung hebat loh cil" ucap Salma terus mengelus perut Aisyah yang sedikit membuncit. (Ibumu hebat loh cil"

"Lah Yo kudu" jawab Zera menatap perut Aisyah dengan senyum tulusnya. (Lah ya harus)

"Slamet cah" ucap Tika yang ikut senang dengan kabar Aisyah yang lolos sidang. (Selamat bro)

"Wisuda kapan bro?" Tanya Salma yang kini menggandeng tangan Aisyah membawanya ke taman kampus, diikuti pula oleh teman temannya.

"Dua minggu lagi katanya" ucap Aisyah memberitahu apa yang didengarnya tadi waktu persidangan.

"Seriuss, wihh selamat" pekik Zera.

Mereka kini tengah duduk santai di bawah pohon rindang dengan 4 kursi kecil dibawahnya.

"Kalo liat perjuangan Lo sudah banget ya Syah bisa lulus hanya dalam satu semester pembelajaran? Itu pun Lo ga pernah masuk kelas, cuma disuruh ujian ujian dan ujian, ujian selesesai tinggal KKN itu pun Lo susulan cuma dua bulan habis itu nyusun skripsi dan sidang" ucap Tika yang terharu dengan perjalanan Aisyah. Aisyah yang mendengar itu tersenyum hangat.

"Lo juga bisa tik" ucap Aisyah memegang bahu Aisyah dan menepuknya pelan.

"Doain aja syah" ucap Tika tersenyum ke arah Aisyah.

"Pastii" jawab Aisyah.

"Aaaaaa pengen pelukkk" celetuk Zera lalu berhambur ke pelukan Aisyah diikuti Salma juga Tika.

"Jangan kenceng kenceng heh, anak gue kegencet" panik Aisyah.

"Hehehe sorry" ucap Mereka bersama.

"Udah mau masuk dhuhur,yuk ke mesjid" ajak Aisyah.

Kini merek pun berjalan berdampingan menuju masjid kampus, lalu mengambil wudhu ketika sudah sampai dimasjid kampus dan melaksanakan sholat secara berjamaah.

Selesai sholat dan berdoa kini mereka sudah berada di kantin fakultas ilmu komunikasi karena hanya kantin itu yang dekat dengan masjid. Kini mereka tengah memakan satu porsi bakso dan satu es teh manis.

Kini jam menunjukan pul 13.00 Aisyah sudah dalam perjalanan pulang. Aisyah menatap keluar kaca mobil yang di naikinya. Waktu pagi ia berangkat diantar Vaerel kini pulang ia harus menaiki sebuah taxi. Hingga suara ponsel membuat pandangan Aisyah teralihkan.

TING

Dengan segera Aisyah menyalakan ponselnya dan membaca notifikasi itu.

Mas Erel:
Assalamualaikum sayang

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang