#06 ; Past

172 36 0
                                    

"Ae, kalau kamu berhasil membawa adikmu kembali, kamu mau apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ae, kalau kamu berhasil membawa adikmu kembali, kamu mau apa?"

Aether mengusap ujung bibirnya setelah mengunyah makanan. Ia berpikir sejenak, menoleh ke arah Paimon yang makan terlalu lahap di sebelahnya, kemudian menoleh lagi ke arah [Name] yang duduk di hadapannya sambil tersenyum.

"... Aku mau kenalin dia ke kamu."

"Heh, bukan pergi mengembara ke dunia lain lagi?"

"... Mungkin, aku mau mengatakan padanya kalau aku akan berhenti di Teyvat setelah semuanya berakhir. Aku mau bawa kamu, tetapi rasanya tidak mungkin." Aether mengaduk-aduk sup di depannya, nampak galau. Ekspresinya yang lucu membuat [Name] tertawa, tetapi tawanya berhenti setelah Aether melanjutkan ucapannya.

"... Jadi aku mau tinggal di sini, bareng kamu."

"Kak, Kakak percaya reinkarnasi tidak?" Suatu hari, Lumine tiba-tiba bertanya. Aether mengangkat alisnya bingung, mengapa adiknya ini tiba-tiba membicarakan tentang reinkarnasi?

"[Name] tidak bisa abadi, Kakak tahu 'kan? Dia adalah satu dari jutaan orang yang tubuhnya menolak kekuatan dewa. Tapi, aku pernah dengar. Kalau dia bisa terlahir kembali."

Aether tertawa mendengar perkataan Lumine. Lucu, soalnya [Name] yang dibicarakan itu sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Seperti kata Lumine, [Name] itu tidak abadi, ia tidak bisa merasakan hidup ratusan tahun sepertinya.

Ia membawa kembali Lumine, tetapi ia tidak sempat mempertemukan Lumine dengan [Name].

"Aku sudah tahu. Tidakkah kamu tahu kalau aku dan [Name] mengikat janji di tanah ini? Ini, tanah yang kita tinggali. Di rumah ini, entah kapannya, kami akan bertemu lagi. Jadi sampai saat itu terjadi, aku mau menunggunya di sini."

"... Cihh, sejak kapan Kakak jadi romantis begitu?"

"Makanya cari pacar, Dek."

Lumine melemparkan gelas kayu di genggamannya. Tersinggung berat mendengar ejekan sang kakak. Perempuan itu mendengus kasar.

"Kalau begitu aku juga mau mengikat diri di tanah ini sampai Kakak bertemu pujaan hati Kakak itu. Katanya Kakak janji untuk mengenalkan aku dengannya, 'kan?"

"... Terima kasih, Lumine."

"Apa pun, Kak."

Taman Janji Suci, setelah jaman berlalu cepat, tanah itu berubah. Yang awalnya rumah, tanah keramat, kuil, hingga sekarang menjadi taman yang banyak dikunjungi orang.

Konon katanya, jika pasangan membuat janji hidup bersama di sini, janji itu akan terkabul.

Pahlawan Dunia, sang pengembara telah mengikat jiwanya di tanah ini untuk menanti sang kekasih yang membuat janji.

Pernah seorang pengurus taman melihat berbagai macam kejadian mistis di taman ini. Contohnya ketika cuaca di luar taman mendung dan gerimis, di dalam taman justru matahari bersinar terang menerangi sepasang anak dan ibu yang bermain.

Saat seorang gadis memergoki pasangannya selingkuh di atas tanah ini, taman mengalami sedikit guncangan. Namun, tidak di atas bangku yang diduduki seorang gadis yang tengah memegangi es krim.

Pernah pula ia melihat cahaya emas di sebuah bangku di samping seorang gadis yang tengah termenung di malam hari. Pengurus taman itu percaya, cahaya itu adalah sang pengembara yang menenangkan seorang gadis yang patah hati.

Kemudian yang terakhir, orang-orang berlarian keluar taman karena badai, padahal di luar taman cuacanya cerah. Ternyata di dalam, ia melihat sosok yang diterangi cahaya emas memukuli seseorang di rerumputan, sementara tak jauh dari mereka ada dua orang gadis berdiri. Satu bercahaya emas, satu lagi nampak seperti gadis biasa.

Tentu saja, sang penjaga taman mengenalinya.

Itu sang kekasih pengembara.

Tanpa memedulikan orang yang dipukuli sang penjaga taman memanjatkan doa dengan menyatukan kedua tangannya. Ia berdoa, semoga sang pengembara dan kekasihnya dibahagiakan kembali.

Sama seperti jaman ketika vision masih berkuasa.

Sama seperti jaman ketika vision masih berkuasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐖𝐈𝐍𝐃 || Aether x Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang