2 | Trauma

7 3 0
                                    

Tuan, aku benci sekali menuliskan cerita di part ini. Trauma yang akan mengingatkanmu akannya. Sungguh, aku benci walau hanya seperkian detik kamu mengingatnya.

Aku tidak suka kamu harus terpuruk terus menerus karenanya. Aku paham betul tuan akan traumamu. Mangkanya, aku tidak ingin membahas apapun yang berkaitan dengan dia.

Hari di mana kamu berterus terang denganku. Kamu menceritakan akan orang masa lalu yang sangat kau cintai itu, hingga memberimu luka separah ini.

Penyesalan akan kebodohanmu kala itu kepadanya. Memori yang masih melekat tentangnya. Keinginan untuk bertemu yang tidak memungkinkan lagi. Ego yang sama-sama kuat. Kesalahpahaman yang berputar di antara kalian. Hubungan yang sudah di ujung tanduk, tidak bisa bersama lagi walau diperbaiki.

Kamu tahu tuan, tanpa sadar ceritamu itu adalah bentuk penolakan secara halus untuk aku bisa memilikimu. Sedikit kecewa, tetapi aku tidak bisa menyalahkannya. Karena aku bisa mengerti sudut pandang di antara kalian berdua.

Haruskah aku menyerah tuan?
Sedikit saja kala itu, tidakkah kamu melihatku ada tuan?
Sakit.

Aku bermimpi, bagaimana rasanya dicintai dengan hebat sepertinya? Apakah aku bisa menggantikannya?
Aku ragu tuan.

Aku mengerti kala kita bertemu untuk pertama kalinya, kamu ragu untuk menghadapi orang tuaku. Ternyata dialah alasan kamu begitu.

Sakit ya tuan? Gapapa ada aku, aku akan buat kamu sembuh hingga anxietymu tidak akan kambuh lagi.

Maaf tuan, terkadang aku tidak bisa mengertimu. Aku yang terkadang egois. Aku yang selalu ingin di prioritaskan tanpa memikirkan perasaanmu.

Aku bangga, kamu bisa sampai sejauh ini bertahan. Kamu hebat, bahkan aku mungkin tidak sanggup berada di posisimu.

Jikalau nanti kita berpisah, aku harap aku bukan alasanmu untuk trauma lagi.

kan sudah aku bersihkan pecahan kacanya, sudah diganti juga dengan yang lebih kokoh dan tidak mudah pecah.

Jangan ya, kita harus berpisah dengan baik-baik. Sekacau apapun kita nanti, kamu harus ingat petuahku ini.

Temui aku ketika kamu sudah berhasil, walau kita berdua sudah berbeda langkah.

T.B.C

Suara Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang