4 | Satu arah dua tuju

10 3 0
                                    

Tuan, kata orang 3 bulan pertama itu menjadi takaran seseorang dalam mencintai. Jika selepas fase itu bisa kita lewati bukan berarti kedepannya akan lebih mudah. Justru, ujian itu akan terus berdatangan. Bahkan lebih sulit daripada part sebelumnya.

Kau tahu, tuan..
1 bulan berjalan bersamamu, aku tidak jua melihat cinta yang tulus dari sudut matamu. Aku bertanya-tanya, apa kamu terpaksa menjalaninya bersamaku tuan? Apa aku hanya boneka bodoh untuk temani kala sepinya hatimu itu? di mana aku bisa mendapatkan kehangatan dari sorot matamu itu? ke manakah larinya hatimu yang utuh itu?

Aku merasakan bahwa aku bukanlah orang yang kamu inginkan. Tiada henti tanpa mempermasalahkan luka masa lalu. Lalu berbaikan dan seperti semula lagi. Begitu terus sampai akhirnya aku muak dan memilih pergi. Tapi bukan itu yang hatiku mau.

pergi tanpa sempat merasakan cinta yang tulus darimu.

Apa aku saja tidak cukup tuan untuk membuatmu merasa bahagia? Sedih rasanya ketika cinta kita tak terbalas.

Aku ingin kamu terus menjadi dirimu dengan versi terbaik daripada sebelumnya.

Bukan pergi lalu asing, akhirnya hanya bisa menjadi penonton storyku dari kejauhan.
Itu bukan solusi, jika kamu benar adanya sayang denganku just show off. Buat aku merasa aku benar dicintai.

••••••

Puncak dari permasalahan kita tepat sekali awal bulan agustus. Di mana itu adalah 3 bulannya kita bersama.

Jika kesalahpahaman itu membutakan mata kita yang berjiwa panas ini, mungkin cerita ini akan lebih cepat tamatnya. Bukan begitu tuan?

Aku harus tenang untuk bisa meredam amarahmu kala itu. Karena aku tidak ingin kita berpisah.

Pikirku mungkin dengan saling mengutarakan hal apa yang membuat kita sakit satu sama lain dan mengerti akan hal itu bisa membuat kita berbaikan kembali seperti semula.

Tidak.

Itu hanya inginku bukan kemauan kita.
Mendengar kamu yang sesak akan hubungan kita yang rumit, yang saling menyakiti, membuatmu ingin berhenti.

Kukira kita akan bersama seterusnya.
Aku tidak akan memohon lagi seperti sebelumnya yang menahanmu pergi.

Aku mengiyakan keputusanmu itu. Aku sempat terlintas bahwa kamu sama saja seperti orang lama yang bersamaku.

Cepat sekali membuat keputusan untuk berhenti.

Namun, ini kali pertama aku lihat cinta tulus itu dari sudut matamu. Saat matamu yang menahan tangis sedu itu. Bibir yang bergetar karena menahan suara tangis itu. Dan tangan yang tidak ingin melepas.

Hangat.

Aku suka sekali, sudah lama aku tidak merasakan itu. Mulutmu bisa saja berbohong, tapi matamu berbicara padaku.

aku gamau kamu pergi

Egomu yang tinggi menahan mulutmu untuk berucap.

T.B.C

Suara Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang