••[ 6 ]••

3.3K 363 23
                                    

"Mama bakalan ngasih tau keberadaan anak itu kalo kamu mau nurutin satu kemauan Mama" ucap Nyonya Zhong membuat kedua pria berbeda usia itu menatapnya terkejut

Semalam Chenle sempat berdebat dengan ibunya perihal apa yang dikatakan Renjun padanya lewat sambungan telepon

"Satu? Mama yakin? Selama ini bahkan Chenle sering nurutin kemauan Mama"  Ucap Chenle

"Kalo Mama engga mau ngasih tau keberadaan Haechan Hyung, engga papa kok. Chenle masih bisa nyari sendiri" lanjutnya lalu berdiri dari duduknya

"Dan ini...." Meletakkan cincin tunangannya diatas meja

"Jangan kekang Chenle lagi Ma, Chenle anak Mama kan? Chenle batalin tunangannya, karena Mama ingkar janji dan bikin Haechan Hyung semakin jauh dari Chenle" nada datarnya membuat sang ibu mematung, menatap cincin pertunangan Chenle yang sudah dia rencanakan sejak dua bulan yang lalu

"Sebelum Haechan Hyung ketemu, jangan cari Chenle" tegasnya lalu pergi meninggalkan sang ibu yang tertunduk dengan Tuan Zhong yang hanya menatap sendu punggung putranya

"Puas? Seharusnya kau belajar dari kesalahan yang dulu kita perbuat pada putra sulung kita"

****

"Kamu ikut kami ke rumah ya? Kita tinggal bareng-bareng disana" ucap Hana seraya memasukkan pakaian Haechan kedalam kopernya

"Eung? Haechan bisa sewa apartemen kok, tidak perlu repot-repot" jawab si manis tak enak, dia tidak mau merepotkan mereka nantinya

"Apanya yang repot? Kami hanya tinggal berdua saja, Hyuckie ikut ya? Tidak perlu merasa tak enak hati, kita keluarga sekarang, Mama Papa dan Haechanie sebagai putra kami, dan juga si jabang bayi yang bakalan jadi cucu kami berdua" jelas Hana sedikit kesal kala Haechan selalu bilang menolak ajakannya

Haechan terdiam, menatap kearah Justin yang berada diambang pintu ruangannya yang juga tengah menatap kearahnya

"Jangan menolak, Papa tidak suka penolakan" tegas Justin membuat Haechan meringis takut

"Yak sialan, jangan membuat putraku ketakutan" pekik Hana menatap garang sang suami yang mendengus pasrah

"Sudah, ayo Haechanie ikut kami... Tidak boleh menolak, itu tidak baik" tuturnya dan menarik lembut lengan si manis

"Sayang ambil kopernya ya? Kami berdua tunggu dilobi" tersenyum manis pada Justin lalu melangkah pergi dari ruangan tempat Haechan dirawat selama sehari penuh kemarin

"Hah... Pantas saja Tuhan tidak memberiku keturunan, ternyata jika ada anak diantara aku dan Hana mungkin dia akan selalu bersama anak itu dan membuatku selalu cemburu" gerutu Justin, sedikit kesal jika dari kemarin Hana terlalu menempel dengan putra sahabatnya itu

Setelah beberapa waktu, ketiganya sampai disebuah rumah yang lumayan besar

"Rumahnya kecil ya? Maaf ne? Ini hanya rumah sementara kami di Berlin, kau tau orang itu selalu mengajakku bepergian hampir setiap Minggu untuk mengecek seluruh perusahaannya" bisik Hana seraya menatap sinis pada sang suami yang sedang mengeluarkan koper Haechan dari dalam mobil

Haechan hanya tersenyum kikuk menanggapinya

"Ayo masuk, kamu harus liat-liat kamarmu"

"Aku masih tau kau menyukai kartun Shinchan kan? Jadi aku sedikit merenovasi kamar tamu untuk menjadi kamarmu" jelas Hana membuka pintu kamar lalu masuk kedalam

Mata bulat Haechan menatap binar sekeliling kamar yang katanya akan menjadi kamarnya itu, dan beralih menatap Hana dan Justin bergantian

"Padahal kalian tidak perlu repot-repot, Haechan disini kan hanya menumpang" ucapnya tak enak hati membuat Justin menyentil keningnya pelan

Our Sun [ Lee Haechan ] HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang