Kisah Cinta di Tengah Hujan

2 2 0
                                    

Di sebuah kota kecil yang selalu diselimuti kabut, ada seorang pemuda bernama Arga. Dia dikenal sebagai pria yang pendiam dan penyendiri. Setiap pagi, Arga akan membuka tokonya yang menjual bunga. Bunga-bunga indah dari berbagai jenis dan warna memenuhi toko kecilnya, tetapi tak ada yang tahu bahwa hatinya sesepi toko itu pada malam hari.

Suatu hari, ketika hujan turun deras, seorang gadis berlari masuk ke toko Arga untuk berlindung. Gadis itu basah kuyup, dengan rambut panjang yang menempel di wajahnya. Dia tersenyum pada Arga dan memperkenalkan dirinya sebagai Maya.

“Bolehkah aku menunggu di sini sampai hujan reda?” tanya Maya dengan suara lembut.

“Tentu saja,” jawab Arga sambil memberikannya handuk untuk mengeringkan rambutnya.

Maya mulai berjalan-jalan di sekitar toko, melihat-lihat bunga yang ada. Dia berhenti di depan sebuah rak yang dipenuhi mawar merah. “Bunga ini indah sekali,” ujarnya.

“Ya, itu mawar merah. Simbol cinta dan keberanian,” balas Arga.

Hari-hari berikutnya, Maya sering datang ke toko Arga. Mereka mulai berbicara banyak hal, dari bunga hingga mimpi-mimpi mereka. Arga yang biasanya pendiam mulai merasa nyaman berbicara dengan Maya. Dia menemukan bahwa Maya adalah seorang penulis puisi yang sedang mencari inspirasi.

Suatu sore, Maya membawa sebuah buku kecil ke toko. “Arga, aku ingin membacakan puisi yang kutulis untukmu,” katanya.

Arga tersenyum dan mengangguk. Maya membuka bukunya dan mulai membaca dengan suara yang lembut dan penuh perasaan.

**Puisi: Di Bawah Rintik Hujan**

Di bawah rintik hujan kita bernaung,
Seperti bunga yang tumbuh di bawah teduh,
Hatiku menemukan tempat bertaut,
Dalam hangat senyummu, aku temukan pelabuhan.

Hujan membawa cerita cinta yang lembut,
Di setiap tetesnya ada harapan dan rasa,
Menyatukan dua jiwa yang semula sepi,
Menjadi satu dalam harmoni.

Bunga-bunga cinta bermekaran indah,
Di tengah badai pun tetap bertahan,
Seperti kita, yang menemukan cinta,
Di bawah rintik hujan yang abadi.

Arga merasa hatinya berdebar mendengar puisi Maya. Kata-kata itu seolah menggambarkan perasaannya yang selama ini tersembunyi. Dia menyadari bahwa kehadiran Maya telah membawa warna baru dalam hidupnya.

Malam itu, setelah Maya pulang, Arga duduk di depan tokonya, menatap hujan yang masih turun. Dia menulis sebuah surat untuk Maya, menuangkan perasaannya yang selama ini tertahan.

“Kepada Maya, penulis puisi yang telah mengisi hatiku dengan cinta dan harapan. Terima kasih telah datang ke dalam hidupku seperti hujan yang membawa kesegaran. Dalam setiap rintik hujan, aku menemukan cintamu. Arga.”

Esok harinya, Arga menyerahkan surat itu kepada Maya. Maya membacanya dengan senyum di wajahnya dan mata yang berbinar. Dia memeluk Arga dengan erat.

Mereka berdua berdiri di bawah rintik hujan, merasa hangat meskipun dingin. Bunga-bunga di toko Arga seolah ikut bersorak menyaksikan cinta yang bermekaran di antara mereka.

Di kota kecil yang selalu diselimuti kabut dan hujan, Arga dan Maya menemukan cinta mereka. Sebuah cinta yang sederhana namun abadi, seperti bunga-bunga yang mekar indah di tengah hujan. Mereka tahu bahwa selama mereka bersama, setiap hujan akan selalu membawa cerita cinta yang baru.

All About RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang