"Atan! Lepaskan!"
Ahyeon memberontak pada cekalan Atan di tangannya. Genggaman pria itu terlalu kuat di pergelangan tangannya.
"ATAN SIALAN ! LEPASKAN "
Ahyeon terus saja memberontak dari genggaman atan. Atan terlihat kuwalahan atas perlawan ahyeon, hingga...
PLAKKK!!!
tanpa bisa menahan diri lagi tanganya melayang memberikan satu tamparan pada pipi ahyeon dengan keras. Tamparan itu membuat ahyeon terdiam dan berhenti memberontak.
Atan mengepalkan tangannya yang tanpa sadar telah menampar pipi putih kekasihnya itu.
"Aa-ahy-"
Ahyeon hanya menatap atan tanpa mengeluarkan sepatah katapun bahkan ia sudah tak bisa memberontak lagi. Hening menerpa kedua beberapa saat. Hingga suara bel apartment milik atan berbunyi, membuat pria itu terlonjak.
ia berdiri meninggalkan ahyeon yang masih diam seolah mematung, entah karena rasa nyeri di pipinya ataukah karena rasa shock, yang dikarenakan selama mereka menjalani hubungan, atan tak pernah menamparnya.
Setelah atan membuka pintu apartmentnya, ia mengerutkan dahinya menatap seseorang yang kini berdiri dihadapannya.
"Kau siapa?"
"Kau kekasihnya ahyeon bukan?" Tanya balik orang itu tanpa menjawab pertanyaan atan sebelumnya
"Memangnya kenapa?"
"Kembalikan ahyeon "
Atan tertawa remeh mendengar ucapan orang itu.
"Ahyeon tidak bersamaku, lebih baik kau pergi saja dari sini "
Atan berniat menutup kembali pintu apartmentnya namun dengan dorongan kuat dari orang itu, yang tidak lain adalah Ruka membuat atan terjungkal dari pintu apartmentnya sendiri.
"STTTTT.. HEII"
Atan meringis karena punggungnya membentur lantai apartmentnya dengan keras. Atan dengan cepat bangkit dan mencoba menghentikan Ruka, ia menarik baju belakang milik ruka.
" Kau sudah tidak sopan masuk apartment orang sembarangan "
Atan hendak akan melayangkan satu pukulan kearah Ruka, namun sayangnya ia bisa menahan itu dan kembali mendorong tubuh atan hingga membuat atan kembali terjatuh membentur lantai.
Semakin Ruka berjalan kedalam apartment itu, ia secara mendadak berhenti, menatap seseorang yang kini sudah menundukkan kepalanya. Tak lama kemudian, Ruka kembali berjalan dengan pelan, ia mengulurkan tangannya didepan gadis itu.
"Ayo pulang "
Gadis itu mendongakkan wajahnya, ia membulatkan matanya bukannya meraih tangan yang terulur didepannya entah refleks atau apa, gadis itu lantas memeluk tubuh Ruka.
Tentu saja perbuatan ahyeon itu membuat tubuh Ruka menegang, perlakuan tak biasa ahyeon ini membuatnya gugup secara tiba-tiba.
"A-Ahyeon....
" B-Bawa aku pergi dari sini hikss "
"HOIII !! "
Ruka menoleh kearah suara itu, itu suara atan yang kini seperti tengah
diselimuti emosi."Aku datang kesini hanya untuk
membawa ahyeon pulang, bukan untuk berkelahi denganmu "Tanpa mengatakan apapun lagi, Ruka menggendong ahyeon untuk keluar dari apartment Atan.
"Oi..kau mau bawa ke-"
"BUGHHH!!!!!!!"
"Akhhhhhhh.. Sstttt, s-sialan.. "
Belum selesai atan mengeluarkan kata-katanya, ia lebih dulu mendapatkan sebuah tendangan tak terduga di perutnya dari Ruka.
Atan menggeram kesal melihat Ruka membawa pergi ahyeon dari apartmentnya.
"SIALAN! AHYEON! AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU BEGITU SAJA!" Teriak atan dengan penuh emosi
"Lihat saja kau perempuan sialan!"
🦋🦋🦋🦋🦋
Setelah Ruka dan ahyeon berada di dalam mobil keduanya tampak canggung, terlebih saat ahyeon mengingat bagaimana dirinya dengan refleks memeluk tubuh Ruka.
Dia sendiri tidak tau, perasaannya menghangat, senang ketika melihat laki-laki itu muncul di hadapannya.
Perasaan takut yang sempat ia rasakan mendadak hilang ketika ia melihat wajah laki-laki itu dihadapannya, itulah sebababnya tubuhnya dengan refleksnya memeluk tubuh laki-laki itu.
" Pipimu tidak apa-apa?"
Ahyeon tidak menjawab pertanyaan yang keluar dari Ruka, ia hanya sibuk menatap kearah luar mobil dari kaca mobil.
"Kita pulang sekarang. Aku sangat khawatir saat menjemput dikampusmu kau tak ada "
Ahyeon mengepalkan tangannya, ia masih setia dengan posisinya yang masih menatap kearah luar, tanpa berniat menatap Ruka sedikitpun.
Hingga mobil itu akhirnya berjalan, selama di perjalanan tak ada satupun kata yang keluar dari keduanya. Keadaan didalam mobil benar-benar hening, ahyeon bahkan tidak pernah mengubah posisinya, ia masih setia dengan posisi awalnya.
Sementara itu Ruka, perhatiannya terbagi antara jalanan dan memperhatikan ahyeon. Kekhawatirannya, tentu saja wajar. Karena ahyeon adalah anak dari tuan marcus.
orang yang telah baik kepadanya. Bagaimana mungkin ia tak khawatir melihat pipi gadis itu memerah, sangat kentara dengan kulitnya yang putih.
Tangan Ruka terangkat, sedikit mengelus kepala gadis itu. Tentu saja perlakuan dari Ruka itu membuatnya terkejut. Tangannya semakin mengepal dengan kuat dan semakin kuat.
_
_Beberapa menit dalam perjalanan hingga kini mobil yang dikendarai Ruka sampai rumah.
Ruka turun lebih dahulu, ia membukakan pintu untuk ahyeon, namun gadis itu sama sekali tidak bergeming dari duduknya.
Ruka menghela nafas, ia sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali menggendong ahyeon, namun suara gadis itu tiba-tiba menghentikan aksi ruka.
"Aku bisa sendiri "
Tanpa mengatakan apapun, Ruka hanya mengangguk, ia kemudian kembali menegakkan tubuhnya dan berdiri disamping ahyeon.
" Pergilah " Ucap ahyeon pada ruka
" Kau yakin bisa jalan sendiri "
"Aku tidak butuh bantuanmu"
"Begitukah? Baiklah"
Ruka mulai berjalan meninggalkan ahyeon sendiri, sementata itu ahyeon hanya memejamkan matanya seraya menghela nafasnya kasar. Ia memukul-mukul kepalanya sendiri.
"Kenapa sulit sekali aku mengatakan terima kasih"Gumam gadis itu sembari terus memukul kepalanya.
perlahan ia membuka matanya, ia dapat melihat punggung Ruka yang berjalan semakin jauh menuju ke taman belakang rumahnya.
Ahyeon hanya bisa menghela nafasnya, mulutnya mulai berlirih dengan sangat pelan,
" terima kasih "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl (BxG) (Ruyeon) END
Short Story"Om , Kau jangan sampai jatuh cinta padaku" "Lalu? Bagaimana jika pada akhirnya yang menyukaiku lebih dulu adalah kau sendiri " Ruyeon