Bab 9

383 46 17
                                    

Seperti janji ruka pada Tuan marcus. Setelah dia berhasil membawa Ahyeon kembali, ia akan pergi dari keluarga marcus. la juga meminta maaf karena membuat masalah.

Tuan marcus sama sekali tidak bisa mengeluarkan kata-katanya. Ia sempat kecewa dengan ruka, tapi jauh di lubuk hatinya ia mengetahui bahwa ruka pria yang bertanggung jawab.

Bahkan saat ruka berlalu dari hadapannya, marcus sama sekali tak bisa menghentikan langkah lelaki itu.
Marcus hanya bisa mendesah pelan.

Ia kemudian kembali membuka pintu ruang rawat dimana Ahyeon berada. Ia menatap wajah anak gadis satu-satunya itu, ada lebam di pipinya. Marcus, kemudian duduk di kursi dekat brangkar Ahyeon.

"Sebenarnya, Ayah masih percaya dengan ruka. Tapi karena ayah emosi waktu tau kamu menghilang, Ayah tidak bisa menahan diri dan menyuruhnya untuk pergi dari rumah "

Marcus menggenggam tangan sang putri, ia bahkan tak segan untuk menangis disana.

"Ayah bahkan tidak bisa mencegahnya saat ia akan pergi dari hadapan Ayah "

Merasakan pergerakan tangan dari putrinya yang di genggam marcus, dengan cepat ia menghapus air matanya. Ia semakin menggenggam erat tangan anaknya itu.

"Yahh..." Lirih Ahyeon pelan

"Sayang? Kau sudah sadar? Mana yang sakit? Kau mau apa?"

Ahyeon hanya menggeleng pelan mendengar serentetan pertanyaan dari sang Ayah.

Ahyeon mengedarkan pandangannya ke isi ruangan tempat dimana ia berada. la merasa ada yang hilang disana.

"Kau jangan khawatir. Aku akan membawamu pulang. Dan setelah itu, aku yakin hidupmu akan kembali seperti sebelum kau mengenalku. "

Ucapan yang keluar dari ruka membuat perasaan Ahyeon tak dalam keadaan baik. Senyum dan elusan di puncak kepalanya yang di lakukan ruka membuat perasaannya semakin tak karuan.

Namun, rasa lelah dan rasa kantuk mulai menyerang dirinya. Hingga suara yang begitu familiar di indra pendengarannya samar-samar mulai menghilang dan Ahyeon sama sekali tak ingat apapun setelah itu.

"Ayah...."

"Kenapa sayang?"

Ahyeon berusaha bangkit dari
berbaringnya, ia berniat untuk duduk saja sembari menyandarkan punggungnya di kepala ranjang itu.

"Emm Ruka? Kenapa aku tak melihatnya? Biasanya dia akan selalu berada di sampingmu? Apa dia ada diluar?Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya "

Marcus terdiam mendengar ucapan putrinya itu.

"Ayah?"

"Kamu istirahat saja ya sayang,"

"Ibu dimana?"

"Ibumu, Ayah suruh istirahat di rumah
saja, ia bersyukur kamu bisa selamat "

"Karena itu, aku ingin berterima kasih
pada Ruka ayah, Tolong panggilkan dia"

"Besok saja ya sayang, sekarang kamu
harus banyak-banyak istirahat "

"Hahh, baiklah"

Ahyeon tak punya pilihan lain selain kembali berbaring menuriti perintah
Ayahnya. Ayahnya kemudian berlari keluar. Ahyeon hanya biss menghela nafas. muncul.

Menatap langit-langit ruangan dimana ia dirawat itu dengan bergai ingatan yang muncul

"Kau merenggut kesal seperti itu, cantikmu akan hilang nanti "

"Kenapa kau mengikuti permintaan Ayahku untuk di jodohkan denganku? Apa kau tak laku?"

"Apa itu penting untukmu?"

My Bad Girl (BxG) (Ruyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang