Himmel - Episode 34

7.5K 630 212
                                    

"Aku tidak mau menikahkan putri ku dengan pria yang memiliki hutang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak mau menikahkan putri ku dengan pria yang memiliki hutang. Aku juga tidak mau menikahkan putri ku pada pria yang belum memiliki mansion. Meskipun nantinya kau akan tinggal di sini bersama Miracle. Kau harus tetap memiliki rumah sendiri dan itu harus atas nama Miracle. Semua biaya pernikahan juga kau yang harus menanggungnya. Berapapun biayanya dan seperti apa yang diinginkan Miracle kaulah Yang bertanggung jawab."

Czar mengangguk mengerti. "Ya tuan Lingston."

"Cincin pernikahan juga dua kali lipat harus lebih mahal dari promise ring yang kau berikan pada Miracle. Dia putriku. Maka kau harus menjaga kepalanya agar tetap tegak. Jangan buat dia menunduk sedikit saja."

Czar mengerti. Meskipun dia belum sepenuhnya bisa menikahi Miracle. Perkataan Rue terdengar Jika dia diizinkan untuk menikahi putrinya. Namun ada beberapa syarat yang harus dia penuhi. Czar tidak masalah, karena sudah semestinya seperti itu. Dia bukanlah pengecut yang hanya bisa pasrah menerima bantuan keluarga mempelai wanitanya saja. Harga dirinya adalah harga diri Miracle. Dan dia tidak akan membiarkan wanitanya dianggap remeh oleh semua orang.

"Belikan rumah untuk ayah dan keempat adik mu juga. Kau boleh menaruh mereka di kediaman mu sendiri tapi kau harus memperingatkan adik-adik mu untuk memperebutkan hak atas kediaman itu saat sudah besar. Apa yang sudah menjadi milik Miracle tidak boleh diganggu gugat."

"Ya tuan Lingston, saya berjanji akan melakukan semuanya." Czar sangat mengagumi Rue. Sepertinya pria itu mendapatkan julukan The best father. Jika nantinya dia memiliki anak perempuan bersama Miracle. Dia akan menjaganya seperti Rue menjaga Miracle. Dia banyak belajar tentang menjaga anak perempuan dari Rue.

Kediaman Lingston, rumah sebesar ini sangatlah sunyi. Karena Putri kecil di sini sudah tumbuh dewasa. Jadi tidak ada langkah kecilnya yang berlarian kesana kemari. Tidak ada yang berteriak ataupun menangis. Juga tidak ada yang menjahili orang lain. Czar mengira jika Rue juga akan melarangnya untuk menyetubuhi Miracle. Tak di sangka Kalimat itu tidak keluar dari mulutnya. Dia sangat senang.

Czar kembali ke kamar Miracle setelah perbincangannya dengan Rue selesai. Begitu masuk dan menutup pintu Miracle langsung menghampirinya. Dia yang datang menghadap tapi wanitanya itu yang terlihat sangat tegang.

"Bagaimana? Apa yang papa katakan padamu?" Miracle menarik lengan Czar untuk duduk di atas kasur. Dia sudah sangat penasaran sedari tadi.

"Aku masih belum mendapatkan restu. Untuk itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Aku harus mengganti semua hutang kepadamu, membuatkan mansion untuk mu, dan masih ada lagi. Tapi jangan khawatir karena aku tidak dilarang untuk bersentuhan denganmu. Aku hanya tidak diperbolehkan menikahimu sebelum persyaratannya dipenuhi. Hanya itu saja jangan khawatir!" Czar mengelus rambut Miracle.

Miracle menghela nafas lega. Untunglah dia tidak dipisahkan lagi dengan Czar. "Tidak masalah Czar. Menikah atau tidak. itu tidak akan ada bedanya. Hanya saja seperti menunda kehamilan."

Himmel [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang