01.Strange room

56 26 42
                                    




:Slow down by Chase atlantic 𝄞⨾𓍢ִ


Pantulan cahaya yang masuk dari celah ventilasi udara mengusik ketenangan seorang gadis yang tengah tertidur pulas.
Gadis cantik itu menggerakkan badannya, tidurnya kini sudah tidak lagi nyaman, matanya terbuka sedikit dan langsung di sambut oleh silaunya matahari dari balik jendela.

Harmonica mengedarkan pandangan, mengabsen seluruh isi ruangan. Tampak asing, banyak barang yang bukan miliknya, cat tembok nya pun bukan warna yang terlukis di kamarnya.

Tiba-tiba saja telinganya di kagetkan oleh suara pintu yang terbuka, ia melihat seorang pemuda memasuki kamar dengan hanya memakai handuk yang membelit pinggangnya, sedangkan tubuh bagian atasnya di biarkan terekspos begitu saja.
Rambutnya basah, badannya pun masih belum sepenuhnya kering, sepertinya ia baru saja selesai membersihkan badan.

Monica tentu saja tercengang mendapati pemandangan yang baru saja ia alami selama hidup, melihat pria asing masuk dengan tidak memakai baju adalah pemandangan yang baru ia temukan. Gadis itu sontak mengangkat badannya dan mengambil selimut untuk menutupi badannya, padahal bajunya masih menempel sempurna menutupi si tubuh indah.

"Siapa Lo?" Tanya nya, suaranya terdengar begitu bergetar, ada rasa panik dan ketakutan.

"Gue orang" jawab si pemuda.

"Gue tau Lo orang, tapi kenapa bisa ada di sini?"

"Loh ini kamar gue!" Marcellino berujar sembari berjalan mendekati lemari, ia memilih baju kaos berwarna hitam dan melemparnya di atas kasur.

"Kenapa gue ada di sini?" Tanya Monica lagi.

"You was drunk last night, gue ga tau rumah Lo jadi gue bawa ke rumah gue." Jelas Marcel.

"Gue Marcel" sang pemuda yang masih dalam keadaan topless itu mendekati Monica dan mengulurkan tangannya.
Monica tidak langsung menggapai tangan Marcel, dia memandangi wajah Marcel yang masih di tetesi air dari bilah-bilah rambutnya yang basah.

"Oh, oke kalo Lo ga mau salaman, seenggaknya Lo ada kata makasih karna gue udah bantu Lo semalem" Marcel kembali menarik tangannya karna Monica tak kunjung menyambut.

"Gue ga minta Lo bantu!" Ungkap Monica.

Marcel terkekeh, ia membasahi bibirnya, kemudian Marcel membawa tubuhnya lebih maju dan lebih dekat dengan Monica. Monica yang merasa jarak di antara mereka begitu dekat sontak memundurkan tubuhnya sampai punggungnya menabrak tembok, tak lupa ia menelan ludah karna situasi saat ini membuat tenggorokannya mengering karna canggung.

"Harmonica Sheila Atmadja" ujar Marcel mengabsen dengan nama lengkap milik Monica. "Lo tau ga? Di dunia ini ada yang namanya feedback, gue tau Lo ga minta gue bantuin. Tapi, gue bisa lakuin apa aja sampe Lo tau gimana caranya berterimakasih!" Ucap Marcel penuh penegasan.

Marcel meraih surai milik Monica, ia menyelipkan beberapa rambut panjang gadis itu di daun telinganya.
Jari telunjuk Marcel menyentuh kening Monica, kemudian bergerak turun sampai pada permukaan bibir merah muda yang masih ter-katup rapat.

Jari telunjuk nya kini di gantikan oleh ibu jari, mengusap bibir ranum milik Monica untuk beberapa saat, kemudian Marcel mengelus pipi gadis itu dengan punggung tangannya, pria itu terus menyapu wajah Monica hingga ke leher jenjangnya.
Marcel menatap mata Monica yang terlihat panik.

HARMONICATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang