Dom: Ashel & Marsha.
Sub: Adel & Zee.
Request!
"sekarang waktunya tuker, ya? " tanya marsha kepada ashel disampingnya.
"iya, sha. eh gue mau tanya, lo udah ambil perawan zee? " tanya ashel balik.
"belom, sih. " jawabnya
"emang kenapa, shel? " lanjutnya.
"kalo gue yang ambil, lo marah ga? " tanya ashel lagi dengan cengirannya.
"maksud lo?! " marsha menatap tajam ashel.
"gue ga marah, kalo gue juga yang ambil perawan adel. " lanjutnya tersenyum.
"hm... oke, "
"oke apa? " tanya marsha bingung.
"oke, lo ambil adel, gue ambil zee. gimana? "
"alright, gue setuju. " mereka berdua pun tersenyum.
*
*
*
"kak ashel!! ayoo jajaaannn" panggil seorang gadis.
"hm? jajan apa sayang? " tanya ashel.
"mauu eskrimmm, boleh ndaa? "
"boleh kok, sekalian kita beli minuman ya, sama marsha zee. " kata ashel
"yeyyy, makasii kak ashell" girang adel.
*
*
*
"sha, jadi? " bisik ashel kepada marsha.
"ya ayok aja gue mah" bisik balik marsha dan diangguki oleh ashel.
"kak ashel aku mau main disana sama zizi boleh nda? " ucap adel menunjuk taman bermain.
"boleh kok, tapi jangan lama-lama ya, " jawab ashel dan diangguki adel lalu mereka berdua pun pergi ke taman bermain itu.
"sha, sekarang" perintah ashel lalu dituruti marsha.
mereka memberi obat perangsang ke dalam minuman zee dan adel. setelah selesai mereka menunggu beberapa menit untuk memanggil mereka.
setelah beberapa menit,
"zee adel! ayo pulang" panggil ashel dan marsha.
"IYAAA" jawab mereka berdua berlari ke arah mereka.
"cape ya? nih, minum dulu" tawar marsha diangguki mereka berdua.
mereka pun meminum nya hingga tak tersisa, membuat ashel dan marsha tersenyum.
"ayok"
mereka pun pergi ke mobilnya, untuk pulang ke apartemen.
beberapa menit kemudian, zee dan adel merasakan panas di tubuh nya. padahal ac di mobilnya nyala.
"kak"
"kenapa del? "
"p-panas... "
"aku juga panas kak" lanjut zee. ashel dan marsha yang mendengar itu langsung tersenyum karena efek dari obatnya sudah bereaksi.
"ac nya udah nyala kok, " ucap ashel
"nghh... "
ashel mempercepat mobilnya karena tidak sabar.
setelah sampai di apartemen,
ashel dan marsha membawa zee dan adel yang sudah berkeringat karena kepanasan.
mereka membanting pelan tubuh zee dan adel.
"k-kakhh, panashh ah"
"aku bantuin ya? "
ashel mencium adel begitu juga dengan marsha yang mencium zee.
"nghh mmh ahh, kakkhh"
"mmphh nghm.. "
"hahh hahh"
"sha, " panggil ashel, marsha yang mengerti pun menganggukan kepalanya.
mereka pun bertukar posisi, ashel yang diatas zee, dan marsha yang diatas adel.
mereka berdua membuka baju zee adel dengan tidak sabar.
mereka meremas payudara nya den menciumnya dengan nafsu.
"nghh mmh kakhh"
mereka mengulum putingnya dengan rakus,
"ahngg, j-jangan di gigitthh"
"shh ahhh"
"shel, langsung aja ya? " ucap marsha kepada ashel.
"oke." jawabnya.
mereka berdua membuka celana mereka, juga celana dalamnya.
betapa kagetnya zee dan adel melihat benda yang ada di antara selangkangan mereka.
"k-kak?! " kaget mereka.
"kenapa sayang? mau? " jawab mereka.
ashel dan marsha menodongkan penis mereka ke mulut zee dan juga adel.
"masukin, " zee dan adel menolak membuat mereka geram.
"masukin! " tegas mereka.
zee dan adel yang takut pun menuruti nya.
"angh mmh"
"ahh yashh enakhh bangethh delhh"
"shh enakh bangethh zeehh"
"lebih cepathh, ahh"
setelahnya ashel dan marsha mengeluarkan cairannya,
"telen! " adel dan zee menurut dan menelan cairan mereka.
setelah itu mereka turun ke bawah memandangi vagina zee dan adel.
zee dan adel yang melihat itu takut setengah mati. penis mereka yang besar juga panjang dihiasi dengan urat-urat nya.
tanpa aba-aba ashel dan marsha memasukkan oenjs mereka kedalam lubang itu.
"AAKNGHH KAHK ASHELLHH"
"AAHHS KAKH MARSAHHH"
terlihat cairan berwarna merah keluar dari lubang mereka. membuat ashel dan marsha tersenyum.
beberapa detik sepanjang, mereka mulai memaju mundurkan pinggul mereka.
"nghh kakh... s-sakithh"
"sshh agnhh perihh"
mereka mempercepat goyanga mereka membuat zee dana del kewalahan.
"anghh ahh ah kak khh akhh"
"akh kakh slowlyh pleasehh"
"ngahh aah kakkh ashellh"
"ahhs nghh"
"ahhhhng kak marshaaa nghh"
