4

565 51 3
                                    

                                                         hanya fiksi
                                                      Jangan di bawa real life 






Hallo ....
sory baru up ya.












Alasan chika yang sebenarnya adalah, ia tidak mau menjadi
perhatian orang-orang kalau mereka berasal dari keluarga berada.
Sangat berada malah. Papanya adalah salah satu pemimpin kantor besar, kakanya desainer terkenal yang bekerja di kantor papa. Sekarang juga sudah menjadi istri kak lio, salah satu pengusaha terkenal yg perusahaannya ada di beberepa negara. Pokonya chika tidak mau di perlakukan khus oleh teman-temannya, atau di cemooh orang-orang karena memanfaatkan relasi. Ia ingin terlihat biasa-biasa saja.

Habis sarapan chika pamit kepada kedua orangtuanya. Ia hampir terlambat ikut pembekalan.

Aula tempat pembekalan para mahasiswa-mahasiswa megang itu sudah penuh. Chika sampai harus mencari-cari tempat yang masih kosong karena ia lupa bilang ke temannya buat menyisahkan satu kursi untuknya.

Akhirnya gadis itu harus rela duduk paling belakang. Biar deh, lagian ia masih bisa dengar suara dosen yang membawakan materi pembekalan magang di depan sana. Kan pake microphone.

Pembekalam itu berlangsung tidak terlalu lama karena setelah itu ada pembagia lokasi tempat mereka magang. Chika sudah kumpul dngn teman-temannya. Mereka sibuk membaca kertas yang di bagikan tadi.

" Kamu dapat dimana?" Tanya jessi pada ketiga gadis di depannya.

" Luz group." Jawab gadis berambut ikal, namanya ashel. Jessi melirik yang lain.

" Chika, bagaimana denganmu?"

Chika tidak menjawab. Ia terus fokus dengan kertas di tangannya. Gadis itu menelan ludah. Kenapa harus ada kebetulan seperti ini sih

"Chika?"

Chika menaikkan wajahnya menatap jessi.

"Dimana kantor magang kamu?"

"NS group," sahut chika dengan wajah di tekuk. Itu adalah perusahaan milik kakak iparnya. Bagaimana ia bisa senang coba setelah kejadian kemarin.

Berbeda dngn chika, jessi malah melompat kegirangan.

"Aku juga sama. Yes! Kita berdua magang satu kantor." Seru jessi antusias. Ia mgga sadar ekspresi wajah chika sudah berubah tidak semangat.




Skip


Mina terus bolak - balik didepan ruangan dekan seperti cacing kepanasan. Ia menggigit jari-jarinya sambil terus berfikir lalu memberanikan diri masuk kedalam. Apa dekan setuju kalo ia minta pindah kantor? Nanti kalau di tsnya alsannya pengen pindah dia harus jawab apa? Aduh, otaknya bleng. Ia tidak bisa memikirkan apa-apa lagi.

Kenapa harus ada kebetulan seperti ini sih? Kenapa pula dia harus dapat tempat magang di kantor kakak iparnya sendiri? Padahal ia berpikir untuk menghindari pria itu sebisa mungkin. Kejadia semalam membuatnya malu bukan main. Dan kalo sampai kak gracia tau dia ada apa-apa sama kak lio, bisa bahaya. Dia bisa jadi pelakor yang ada main sama suami kakanya sendiri.

Pelakor? Chika menggeleng-geleng kuat. Kan dia yang di lecehkan kak lio, kok dia yang jadi pelakor? Tapi dia juga menikmatinya bukan? Aduh, tuhkan ... Pikirannya jadi kacau lagi.

"Chika? Kenapa disini?"

Mina berbalik, sosok keren yang sudah lama ia sanjung-sanjung itu berdiri tepat di belakangnya. Namanya Aran, salah satu pria populer di kampus. Biasanya kebanyakan laki-laki keren , sok dingin di depan bnayak perempuan, tapi Aran ini kebalikannya, meski agak pendiam, ia adalah sosok yang ramah dan lembut pada semua orang. Tidak susah untuk akrab dengan nya, menurut teman-temannya chika sih.

Karena selama ini chika tidak pernah akrab dengan pria itu. Mngkn karena diam-diam chika adalah penggemar beratnya Aran. Jadi, yang aktif itu jadi pasif di depan laki-laki baik seperti Aran ini. Lihat saja sekarang, ia malah merasa canggung sendiri didepan Aran. Teman-temannya sedang di kantin.

"H ... Haii," sapa chika tersenyum tipis, menyembunyikan rasa malunya. Saat Aran balas tersenyum padanya.

Hatinya meleleh seketika.

Ganteng banget! Gadis itu berteriak dalam hati. Wajah Aran ini campuran bule sama china. Denger- denger dari gosip beredar sih papanya orang China dan mamanya Amerika. Karena pekerjaan, kedua orangtua tua Aran pindah ke Indonesia. Jadi dari bayi Aran sudah hidup di indonesia. Bisa di bilang pria itu kenal Indonesia dengan sangat baik.





Segini dulu ya guys
Nanti malem kalo engga sibuk aku lanjut.

Seeyou part selanjutnya
Trimaksih sudah membaca dan ngevote yau👏

Seeyou part selanjutnya Trimaksih sudah membaca dan ngevote yau👏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyobain alat baru, biar smngt ngetik wkwk 🙏


IPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang