6

445 47 0
                                    

hanya fiksi
                                                      Jangan di bawa real life










Flora membawa mereka ke sebuah ruangan yang chika tidak tahu ruangan apa itu. sejak tadi matanya hanya sibuk menengok kiri kanan dan tidak begitu memperhatikan flora menerangkan. bahkan sampai masuk keruangan direktur utama saja dia tidak sadar.

Nantii ketika pandangannya lurus kedepan dan tatapannya bertemu dengn sosok pria berwajah datar di depan sana, barulah gadis itu tersentak kaget. reflek chika mengganti posisinya dengan berdiri dibelakang jessi

sial. ia berusaha keras supaya tidak ketahuan magang di kantor ini oleh kakak iparnya, tapi ia malah bertemu dengan pria itu dihari pertama dia magang

lelaki didepan sana tersenyum menyeringai menatap chika. setelah itu wajahnya kembvali datar saat flora memperkenalkan dirinya pada anak-anak magang itu. lio merasa bosan dengan sikap dua gadis lainnya selain adik iparnya

selama perkenalan lingkungan kaliam akan diterangkan dengan peraturan-peraturan yang ada disini. walau kalian anak magang, peraturan disini perlaku untuk kalian. pria itu sudah muali bersuara nada bicaranya terdengar tegas dan tidak bisa di bantah

chika mendesus pelan. Huh! dasar pria jutek

flora, kau sudah mengatur penempatan mereka? pandangan lio beralih ke flora

sudah pak, mereka semua saya tempat kan di bagaian pemasaran. jwab flora menunduk hormat

sekarng bawa mereka kesana. kata lio

baik pak. mereka mengikuti flora keluar dari ruangan itu dari belakang

lio tidak pernah melepaskan pandangannya dari chika. sudut bibirnya terangkat, tunggu saja adik manis aku akan segera membuatmu tergila-gila padaku. guman lio dalam hati

baru hari pertama kerja, chika sudah merasa capek, bagaimana tdiak merka benar-benar diperlakukan seenaknya oleh para karyawan tetap di perusaan itu. disuruh foto kopy, bikin kopi, atur inilah atur itulah dan bagian trahir chika dapat bagaian disuruh keruangan meeting dilantai empat untuk mengatur bahan meeting disna

chika mengecek kembali peralatan pendukung meeting hari ini. proyektor siap, sound system sudah menyala, dan tat letak kursi sudah rapi. tinggal melengkapi meja dengan botol air mineral dan bahan meeting

gadis itu menengok ke belakang, engga ada siapa-siapa diruangan itu OB yang bertugas tadi sudah pergi, jadi pekerjaan menata harus dia mkerjakan sendiri. katanya perusahan besar dan pekerja-pekerjanya profesional, tapii malah memperlakukan anak magang seperti ini

sesaat chika berfikir apa kakak iparnya tahu kalau beberapa karyawannya tidak pecus bekerja? apa dia lapor saja? tapikan dirinya mau menghindari pria itu. mengingat kejadian semalam ia masih sangat malu bertemu si kakak ipar. tindakan lio semalem memang sudah termasuk melecehkannya tapi ia tidak bisa marah karena dirinya sendiri turut menikmati.


dibanding marah ia lebih malu karena bagian tubuhnya telah disentuh oleh pria lain yang notabenenya adalah kakak iparnya sendri. kalau kakak iparnya adalah pria brengsek dia adlah perempuan murahan. bagaimana bisa ia menikmati sentuhan dari suami kakak kandungnya sendiri?

di tengah-tengah dirinya yang aysik melamun, chika berjingkat ketika merasakan hembusan angin yang meniup-niup tengkuknya, astaga ! siapa yang berdiri sedekat itu dibelakanggnyya?

chika menoleh sudah siap-siap memarahi orang yang bersikap kurang ajar dibelakangnya nmun niatnya langsung berhenti ketika itu. KAK LIO .... gumannya dalam hati

pria tampan itu berdiri dengan jarak yang begitu dekat sampai-sampai chika merasa sulit bernafas karena gugup. ia mundur selangkah namun gerakan yang terlalu cepat membuatnya hampir terjungkal kebelakang, kalau tidak cepat di tahan kakak iparnya ia yakin sudah terjatuhdengan sangat memalukan

tubuhnya bersentuhan dengan dada keras milik lio membuat jantungnya berdebar dan darahnya mengalir lebih cepat

tidak usah gugup begitu aku tidak akan memakanmu. goda lio kemudian mendekatkan wajah ditelinga chika dan berbisik pelan

bukan gayaku menyentuh gadis yang aku inginkan di tempat umum begini, bisiknya sampai-sampai chika merasa tubuhnya merinding. ia menelan ludahnya lalu cepat-cepat melepaskan diri dari genggaman kakak iparnya dan pura-pura mengatur air mineral dan bahan meeting di atas meja

chika terus merapalkan doanya di dalam hati. ia berharap ruangan itu segera dipenuhi orang lain. terlalu aneh kalau hanya berdua saja dengan pria yang bersetatus sebagai kakak iparnya ini. ia merasa risih karena lio terus mengamatinya dengan tatapan meresahkan














dor der dor hayo lo chika maau jadi ape coba sma si lio-lio ini wkwk


jngn lupa vote dan coment ya gess maacih
seeeyouuuuuuuu

IPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang