bagian tujuh

23 1 0
                                    

|cara ampuh untuk bisa pdkt

"Ren, adiknya Amora boleh juga ya" -Langit
"Ha? Lu gila ya anjir, suka sama bocil umur 5 tahun, parah sih, emang bener kata Amora kalo otak lu itu sengklek" Ucap Naren sambil geplak pala nya Langit
"Aduh sakit anjir, lagian mana ada gue suka sama bocil anjir, gue cuman mau bilang gimana kalo gue deketin Amora lewat adiknya, gitu maksud gue anj" -Langit
"Oh~ bilang dong, bikin salah paham aja" -Naren
"Ya elu nya aja yang su'udzon 눈‸눈" -Langit
"Lah elu anjir bilangnya setengah-setengah" -Naren
"Tau dah 눈‸눈" -Langit
"Eh tapi ide lu bagus juga, gak ada salahnya lu coba" -Naren
"Oke gue coba, semoga aja gue bisa deketin Amora dan bikin hati dia luluh sama gue, dan gue bisa pacaran deh sama Amora" -Langit
"Tapikan lu ketua OSIS, mana boleh pacaran anjir" -Naren
"Ya kan tahun depan pas gue naik kelas 12 udah gak jadi ketua OSIS lagi anjir" -Langit
"Lah iya ya anjir" -Naren
"Ya gimana sih anjir" -Langit
"Lah kok jadi anjir anjiran sih anjir" -Naren
"Ya mana gue tau anjir" -Langit
"Ya udah sih anjir gak usah dibahas lagi lah anjir" -Naren
"Oke anjir, haha" -Langit
"Njir lah" -Naren

|Disisi lain...

"Ini neng permen kapas nya"
"Iya makasih" -Amora
"Sama-sama"

"Nih permen kapas nya" -Amora
"Makasih kakak^-^" -Keisha
"Iya sama-sama" -Amora
"Oh ya nih ra buat lu juga" -Amora
"Makasih ya mor" -Nara
"Sama-sama" -Amora
"Ya udah yuk kesana lagi" -Nara
"Hayuk lah" -Amora

"Oh ya ra, Langit boleh juga" -Amora
"Ha? Lu udah mulai ngerasa tertarik sama Langit" -Nara
"Gak tahu" -Amora
"Dih kok gak tahu sih?" -Nara
"Ya gak tahu pokoknya" -Amora

"Oh ya ra Langit ganteng juga ya, kalo dilihat-lihat dia kayak cindo cindo gitu" -Amora
"Iya kah?" -Nara
"Iya anjir"

"Hey kalian habis kemana? Kok kita gak diajak?" -Langit
"Eh?" -Naren
"Habis beli permen kapas" -Nara
"Ha? Permen kapas?" -Naren
"Iya permen kapas, mang kenapa sih?" -Nara
"Itu mah rambut nenek woi" -Naren
"Beda lagi njir, rambut nenek itu yang ada kerupuk simping nya" -Langit
"Iya kah?" -Naren
"Iya" -Langit
"Oh" -Naren

"Eh lihat deh ada gambar rasi bintang ursa mayor" -Langit
"Ha? Rasi bintang ursa mayor? Apa itu?" -Amora
"Rasi bintang? Rasi bintang itu apa kak?" -Keisha
"Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tuh tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi bisa dapat terlihat seperti berkelompok  pada bola langit malam. Dan rasi bintang ursa mayor adalah rasi bintang yang berarti beruang besar. Ursa mayor juga biasanya dijadikan patokan untuk menunjukkan arah utara oleh para pelaut" -Langit

"Oh" -Amora & Keisha
"Ngerti gak?" -Nara
Amora dan Keisha menggelengkan kepala yang mengartikan bahwa mereka berdua tidak mengerti sama sekali yang dijelaskan oleh Langit.

"Hadeh" -Langit
"Sabar ya Langit gue ngerti kok perasaan lu, tapi omong-omong gue juga gak ngerti apa yang lu omongin" -Naren
"Kamu lagi!" -Langit
"Haha" -Nara
"Keisha gak ngerti apa yang kak Langit bicarakan, tapi kumpulan bintang itu mirip seperti kelinci" -Keisha
"Mana?" -Amora
"Itu loh kak~" -Keisha
"Mana? Gak ada" -Amora
"Ih itu loh" -Keisha
"Oh itu" -Amora
"Iya, lihat kan? Mirip kayak kelinci" -Keisha
"Iya iya" -Amora

|disisi lain...

"Langit, emang lu lihat ada kelinci di langit?" -Naren
"Haha pertanyaan apa itu" Ucap Nara sambil berusaha nahan ketawa
"Paansi mana ada yang lucu" -Langit
"Bercanda Langit, gitu aja serius" -Naren
"Mungkin maksud Keisha itu dia lihat bintang yang bentuknya tuh kayak kelinci" -Langit
"Ha?" -Naren
"Ha ho ha ho gue jitak juga ya lu ren" -Nara
"Yeuu gue kan gak ngerti ra" -Naren
"Gak ngerti ya skip" -Nara
"Dih kok gitu" -Naren

"Eh mor, emangnya lu lihat ada bintang yang ngebentuk kelinci?" -Nara
"Gak lihat sih ra, tapi iya'in aja lah" -Amora
"Oh" -Nara
"Emang lu lihat?" -Amora
"Enggak" -Nara
"Dih" -Amora
"Hehe" -Nara

"Eh pulang yuk" -Langit
"Ayok, kebetulan Keisha juga udah ngantuk nih keknya" -Amora
"Oke kita pulang" -Langit

"Ra, kamu gak mau nginep ke rumah aku kah?" -Amora
"Mang boleh?" -Nara
"Boleh lah masa enggak" -Amora
"Ya udah bentar aku izin dulu sama ibu aku" -Nara
"Lah gue pulang sendirian gitu?" -Naren
"Iya" -Nara
"Dih masa gitu" -Naren
"Napa sih lu, takut ya pulang sendirian~" -Nara
"Dih mana ada" -Naren
"Halah bilang aja lu takut" -Nara
"Dih enggak ya" -Naren
"Iya deh iya" -Nara

______________________chat_____________________

Assalamu'alaikum

Wa'alaikum salam

Bu, Nara mau nginep di
rumah temen boleh?      

Gak boleh

Di rumah Amora kok bu

Ibu bilang gak boleh ya gak boleh
pulang sekarang gak?!


Iya Nara pulang

Ibu tunggu di rumah

Iya bu


_______________________________________________

"Amora~ aku gak dibolehin nginep sama ibu aku, maaf ya~" -Nara
"Oh iya deh gak papa, sampai jumpa di sekolah ya~" -Amora
"Iya~" -Nara
"Bye~" -Amora
"Bye~' -Nara
"Ya udah yuk pulang" -Naren
"Ayok" -Nara

|sementara itu di jalan...

"Ra, lu udah tahu belum kalo hubungan Leo sama Lia lagi gak baik-baik aja?" -Naren
"Gak tahu tuh, tapi tadi pas pulang sekolah Amora juga nanya kayak gitu" -Nara
"Terus Amora bilang apa aja?" -Naren
"Ya Amora bilang kalo hubungan mereka gak seromantis kayak dulu" -Nara
"Emang iya sih, gue juga ngerasa gitu, dan di grup cap kaki tiga si Leo kek curhat gitu" -Naren
"Curhat gimana?" -Nara
"Ya curhat, kayak dia udah mulai bosan sama hubungan mereka" -Naren
"Oh" -Nara
"Kalo udah bosan mending putus aja gak sih?" -Naren
"Gak tahu juga, gue gak mau ngurusin hidup orang lain apalagi hubungan mereka" -Nara
"Dih, kan lu bestie nya dia gimana sih" -Naren
"Ya terus kalo gue bestie nya dia emang gue harus banget gitu ikut campur tentang hubungan mereka? Emang gue harus tahu banget semua tentang dia? Gak kan? Semuanya itu ada batasnya meskipun itu seorang bestie" -Nara
"Ya kan gak ada salahnya juga sih ra" -Naren
"Iya! Gak ada salahnya juga kita gak ikut campur hubungan orang lain, males gue, gak usah bahas orang lain" -Nara
"Kenapa? Kalian lagi berantem ya?" -Nara
"Sama siapa?" -Nara
"Lu sama Lia" -Naren
"Enggak, kita baik-baik aja tuh" -Nara
"Oh syukurlah" -Naren

"Oh ya ren harusnya besok kan bebas aja gitu ya, biasanya aja bebas tuh kalo habis acara lomba antar kelas gitu, apalagi nanti hari senin UAS kan? Jadi harusnya bebas kayak cuman bersih-bersih kelas aja gitu" -Nara
"Gak tahu juga, tapi aku rasa besok paling cuman pelajaran beberapa doang terus disuruh bersih-bersih pas istirahat pertama, habis bersih-bersih terus pulang deh" -Naren
"Iya sih, tapi males banget sumpah, ketemu guru pick me itu" -Nara
"Siapa?" -Naren
"Siapa lagi kalo bukan bu presty" -Nara
"Oh" -Naren
"Iya" -Nara

Wusshh*

"Ih apaan tuh?" -Naren
"Ada apa?" -Nara
"Tadi kek kunti gak sih?" -Naren
"Ih apaansi ren jan nakut-nakutin napa" -Nara
"Serius ra gue gak bohong" -Naren
"Udah ya ren gue pulang dulu bye" -Nara
"Lah baru nyadar udah nyampe depan rumah Nara, eh? Gue pulang sendirian gitu? Njir lah" -Naren

Kamu Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang