8. Gala aku kangen

30 3 0
                                    

Masih nyempetin buat up, biar yang bacanya ga pada ngasih tanda, tapi gapapa, makasih yaa yang udah votmen, dan yang baca juga😊


PERINGATAN, UNTUK KALIAN YANG BAPER HARUS MENGVOTE PARTNYA DAN JIKA ADA KESAMAAN ALUR DAN TOKOH, SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA, ITU SEMUA BUKAN HAL YANG DISENGAJA

SAYA AKAN BERUSAHA MUNGKIN MEMBUAT CERITA SAYA CIRI KHAS DENGAN AUTHORNYA

DILARANG PLAGIAT, AUTHOR AJA GA SUKA PLAGIAT, APALAGI BERNIAT MEMFOTOKOPI KARYA LUARBIASA MILIK ORANGLAIN, AUTHOR TAU DAN TAKUT DOSA WALAUPUN AUTHOR ITU SUDAH PENDOSA

AKUN IG:@Bunga23

Akun tiktok:@bungatiaz

****

_______

***
*

Langit sudah mulai menghitam, dihalaman samping sebuah rumah besar yang luas dan cukup sederhana, terlihat dua laki-laki cukup jauh usia sedang melakukan kegiatan yang bisa dibilang sedikit menegangkan.

Bughh!

Tangan kekar seorang remaja yang mengepal kuat memukul sebuah kayu jati yang dipegang pria tampan tepat dihadapannya itu,sampai hancur berbelah menjadi 4 bagian, hanya dengan pukulan tangan!

Bragh

Pria tampan yang memegang kayu jati yang sudah hancur itupun langsung membuangnya ke sembarang arah.

Prok prok prok

"Hebat Gib," Ucap Ravindra, Pak Kiyai tampan yang sialnya masih berpakaian gaul jika bersama anak anaknya membuat dirinya semakin tampan.

Yap, Argala yang memukul kayu jati tua berukuran sedang tadi sampai terbelah beberapa bagian.

Laki-laki berkaossinglet hitam itu sedari tadi latihan bersama Abi nya.

"Oke lebih baik latihan segini dulu aja Gib," Ucap Ravindra yang diangguki Argala.

"Ohya Raka kemana?" Tanya Ravindra.

"Tadi sih BangRaka disuruh Buna ke supermarket Bi," Jawab Argala enteng.

Ravindra mengangguk angguk dengan tangan yang mengusap tengkuknya yang menegang "Yaudah yok masuk diluar dingin banget, merinding Abi,"

Serk serk serk

Suara gesekan dari semak semak yang tertanam tak jauh dari batas pagar rumah keluarga Ravindra membuat Argala dan Abi nya membalikkan badan lagi untuk melihat ke sumber suara.

"Suaranya dari semak semak itu bukan Bi?" Bisik Argala sembari menatap kearah semak semak yang bergerak.

"Kamu ga liat penampakan apa apa kan?" Bukannya menjawab Ravindra balik bertanya pada putranya.

Argala menggeleng kecil "Ngga,"

"Yaudah biarin aja kita langsung masuk aja kedalam ayok," Ajak ravindra dengan tangan kiri yang sudah merangkul pundak putra keduanya itu.

***

Dikamar Asrama, empat gadis remaja berbaring diatas ranjang masing-masing dengan tubuh yang sama terbalutnya oleh piyama, berwarna sama yaitu warna merah muda.

Cinta Harimau MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang