Hi! Selamat datang di dunia Pangeran Kaca. Kenalin aku Feiyy sebagai penulis kisah Junarta. Salam kenal semua 👋🏻
Aku udah excited banget untuk publish cerita ini, semoga kalian suka <3
Jangan lupa untuk vote dan tinggalkan banyak komentar, yaa.. Mari kita saling berbagi energi positif, darling...
Terima kasih banyak untuk antusiasme kalian kemarin. Aku rasanya terharu banget. Senang sekali punya pembaca setia seperti kalian <3
Sudah segitu saja kalimat pembukanya;
SELAMAT MEMBACA SEMUA!
÷÷÷
Sinopsis:
Tidak ada satupun memori yang tersimpan dalam otak Juna mengenai hidupnya semasa kecil. Tetapi, berkali-kali memimpikan kegelapan, membuat Juna sadar bahwa kehidupan di masa kecilnya adalah sebuah dongeng yang hanya meninggalkan rasa takut juga trauma.
Sialnya;
Karena dongeng buruk yang dia miliki, Papah berambisi kuat mengambil alih atas kendali hidupnya. Biar Juna rincikan :
1. Ada lima pengawal yang berjalan seperti bayangan dan ada puluhan orang yang menjaganya.
2. Semua aktivitasnya ditentukan tanpa mempertimbangkan pendapatnya.
3. Ia tidak boleh keluar rumah kecuali untuk sekolah.
4. Tiap sudut ruangan terdapat cctv yang mengawasi setiap pergerakannya. Bahkan, di kamarnya sekalipun.
5. Di sekolah beberapa orang di sekitarnya adalah bawahan sang Papah.
6. Aktivitas dari semua alat elektroniknya dapat dipantau oleh sang Papah. Dia tidak tahu bagaimana pria itu melakukannya.
7. Tidak sembarangan orang bisa menjadi temannya.
8. Bila pun ia terpaksa keluar rumah selain untuk sekolah, tempat itu sudah harus dikepung seperti markas buronan.
Tenang;
Juna masih baik-baik saja. Dia tidak sampai gila kok.
Ya, setidaknya sebelum sebuah fakta besar yang disembunyikan oleh Papahnya selama bertahun-tahun,
terungkap dengan begitu menyakitkan.
Hingga Juna hanya bisa berkata dengan lirih. "Jadi seharusnya aku tidak pernah ada, 'kan, Pah?"
÷÷÷
00 • Junarta
Kalau ada yang bertanya, adakah orang yang dijaga lebih ketat dari raja dan presiden, maka Juna akan mengangkat tangannya dengan sangat tinggi. Kalau perlu dia akan menaiki tangga bantu agar tangannya tetap menjadi nomer satu.
Pasalnya,
akal sehat dan kewarasan Juna sudah menguap bagai kepulan asap kala ia mendapati semua guru yang masuk kelasnya hari ini adalah bawahan sang Papah
Saat ia tanya, mereka hanya menjawab, Ini salah satu strategi Pak Dusten untuk menjaga mu.
Yang benar saja,
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kaca | New Version
Teen FictionTidak ada satupun memori yang tersimpan dalam otak Juna mengenai hidupnya semasa kecil. Tetapi, berkali-kali memimpikan kegelapan, membuat Juna sadar bahwa kehidupan di masa kecilnya adalah sebuah dongeng yang hanya meninggalkan rasa takut juga trau...