mine

134 12 0
                                    

Liburan telah berakhir dan sekolah kembali dimulai. Muthe sekarang sudah menjadi siswi kelas 12. Hubungannya dengan Shani berjalan dengan baik, meski harus selalu dirahasiakan. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena seorang siswi yang selalu mendekati Muthe, ternyata menyimpan rasa padanya.

Muthe memasuki kelas dengan semangat yang tinggi. Dia disambut oleh sahabatnya, Jessi.

"Selamat datang kembali, Muthe! Kelas 12 akhirnya!" kata Jessi dengan senyum lebar.

Muthe membalas senyuman itu, "Terima kasih, Jessi. Gue selalu menantikan tahun terakhir ini."

Di lorong sekolah Shani duduk di kursi sambil memikirkan Muthe. Dia tersenyum kecil membayangkan betapa semangatnya Muthe untuk kembali ke sekolah.

"Muthe pasti senang bisa kembali ke sekolah," gumam Shani pada dirinya sendiri.

Seseorang mendekati Muthe dengan senyum ramah. "Hai, Muthe. Lama tidak bertemu. Kamu terlihat semakin cantik," katanya.

Muthe melihat ke arah sumber suara. "Terima kasih, Kathrin. Lo juga terlihat baik."

Shani, yang berada di lorong tersebut pun, melihat dari jendela bagaimana Kathrin mendekati Muthe. Dia merasa tidak nyaman melihat kedekatan mereka.

"Ada aja masalah, kenapa sih harus ganggu hubungan" gumamnya.

Bel istirahat berbunyi tiba-tiba Kathrin datang ke kelas Muthe dengan penuh semangat, berbeda dengan Muthe yang terlihat jengkel.

"Muthe, ayo ke kantin bareng," ajaknya sambil mendekat ke arahnya.

Muthe tersenyum paksa namun setuju. "Oke, ayo."

Di kantin, Kathrin tampak gugup. Dia menggigit bibirnya sebelum akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. "Muthe, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku sampaikan."

"Apa itu, Kathrin?" tanya Muthe dengan penasaran.

"Aku... aku suka sama kamu, Muthe," kata Kathrin akhirnya, suaranya bergetar.

Muthe terkejut mendengar pengakuan itu. "Kathrin, Gue... Eumm Gue nggak tahu harus bilang apa," jawabnya dengan bingung.

Kathrin tersenyum. "Gpp Muthe tidak usah jawab sekarang kalo gitu aku ke kelas duluan." Katanya sambil pergi meninggalkan Muthe.

Shani, yang melihat dari kejauhan, merasa cemas dan marah. Dia tidak suka melihat Kathrin mendekati Muthe apalagi melihat mereka berbicara begitu serius.

"The Lo kenapa diam aja?." Tanya Jessi yang Baru saja tiba. Muthe menggelengkan kepalanya.

"Lo tau. Si Kathrin bilang suka sama gue." Ujar nya membuat Jessi terkejut.

"Demi apa? Terus Lo jawabnya gimna?" Tanya Jessi penuh penasaran.

"Gue gak jawab apa-apa. Ya kali gue bilang kalo gue udah punya pacar, ntar dia nanya lagi pacar gue sapa." Ujar Muthe bingung.

"Iya juga ya. Kalo di kasih tau pacar Lo Ms. Shani pasti tuh bocah marah dan menyebarkan ini semua. Kenapa gak Lo bilang itu privasi Lo sih Muthe." Ujar Jessi.

"Boleh juga ide Lo, nanti deh gue bilang, sekarang gue laper dan gak mau mikirin ini itu dulu, Jess tolong pesanin buat gua ya gue mau Mie ayam sama jus nya yang ada aja." Kata Muthe.

"Oke tapi traktir gue ya, gue juga mau." Ujar Jessi diberi anggukkan oleh Muthe.

**Selesai istirahat Shani tiba ke arah Muthe dan memanggil nya...

"Muthe, bisa ke ruangan saya sebentar?" panggilnya.

Muthe langsung melihat Jessi yang tengah bingung, namun dia merasakan aura aura seperti akan ada masalah dalam rumah tangga mereka.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang