PLEASE TAP VOTE!!
Keesokan harinya, Reiyan terbangun dari tidur nya dan merasa sedikit pusing. Ia duduk dan memegangi kepalanya.
"Awhh pusingnya" Ia menggeleng kan kepalanya mencoba menghilanhkan rasa pusing.
Pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan ibunya yang masuk dan duduk di sampingnya. Ibunya terlihat khawatir dengan keadaan nya.
"Gimana? Udah mendingan? " Tanya ibu Reiyan dengan lembut sembari mengelus kepala nya.
"Iya,udah mendingan kok. Tapi masih agak pusing"
"Ibu udah izinin ke guru kamu kalo kamu ga masuk hari ini, jadi istirahat lah. Ibu harus pergi karena ada rapat, sarapan udah ada di meja, dimakan ya"
Ibunya terus mengelus lembut kepala Reiyan sambil tersenyum. Merasa sedikit bersalah karena hampir tidak pernah menyempatkan waktu untuk anaknya itu. Bahkan saat ini, ia harus menghadiri rapat.
"Yaudah ibu pergi dulu ya, kalo ada apa-apa telepon aja, oke? " Ucapnya dan berjalan keluar dari kamar Reiyan.
"Iya, hati-hati. Hah...laper"
Reiyan turun dari kasurnya dan berjalan menuju meja makan. Terlihat sudah ada sepiring nasi goreng dan sosis goreng di sana. Ia duduk dan mulai makan dengan lahap.
-ting
Reiyan menatap ke arah ponselnya karena mendengar suara notif. Ia membukanya dan melihat ternyata itu pesan dari Ren yang mengirim tugas.
Sepertinya Ren lupa mengirimkan nya kemarin. Setelah melihatnya, Reiyan melanjutkan makannya hingga habis.
•••
Tak terasa ternyata sudah lebih dari 3 bulan semenjak Reiyan pindah sekolah. Dan minggu depan akan ujian dan setelahnya akan libur semester.
Namun hari ini, adalah hari yang mungkin akan sangat di benci oleh Reiyan. Ia benar-benar sial hari ini.
"Aghh bangsat! Kenapa harus tinggal sih...bikin kesel aja! " Ucapnya dengan nada tinggi dan marah
"Lo kenapa sih Yan,pagi-pagi udah ribut" Tanya Ren yang baru saja datang meletakkan tasnya dan duduk di bangku nya.
"Buku catatan sejarah gue ketinggalan anying."
"Alah udahlah, nanti beli buku baru di koperasi...eh? " Ren menghentikan kalimat nya dan menatap Reiyan dengan ekspresi yang sulit di artikan
"Kenapa muka lo? "
"Lo bilang buku catatan sejarah yang tertinggal?" Tanya Ren lagi.
"Iya, padahal gue udah capek capek ngeringkas nya, malah ketinggalan"
"Wah...gawat banget sih yan...ringkasannya kan harus di kumpul hari ini " Ucap Ren dan membuat Reiyan menghela napas dan meletakkan kepalanya di meja
"Sumpah, gue sial banget hari ini" Ucap Reiyan dengan lemah.
"Sial kenapa lo? "
"Tadi pagi pas gue mau bikin roti, toples selainya pecah. Pas di jalan mau ke halte, hampir ke tabrak anak-anak yang main sepeda. Terus tadi depan gerbang gue kena poin karena lupa pake dasi. Terus sekarang...hah..."
Sungguh hari yang mengesalkan bagi Reiyan. Dan sekarang ia malah melupakan dan meninggalkan buku catatannya. Entah apa lagi yang akan terjadi dengannya hari ini.
"Lo tau kan pak Adi kalo marah gimana. Terus lo malah ga bawa PR meringkas. Dan sejarah pelajaran pertama hari ini" Kata-kata Ren membuat Reiyan semakin lemas mendengarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367584303-288-k768921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You & Me (BXB)
Teen FictionReiyan seorang murid baru di sekolah khusus putra berasrama. ia pindah karena pekerjaan ibunya. di sekolah itu,ia memiliki banyak teman bahkan sampai kakak kelas juga menjadi temannya salah satu kakak kelasnya bernama Allen menyukai nya,ia di kenal...