BAB 5

40 6 3
                                    

"Akhirnya selesai juga" Walaupun tidak terlalu bersih, tapi Reiyan sudah melakukan nya hingga jam istirahat.

Ia berjalan ke arah gedung, meletakkan sapu dan duduk bersandar di dinding nya. Sungguh hari yang melelahkan. Reiyan mengipas-ngipasi wajahnya dengan telapak tangan.

Sembari mengipas dan mendinginkan diri, Reiyan melihat ke arah Allen yang masih sibuk menyapu dan mengumpulkan dedaunan kering menjadi satu tempat. Reiyan berpikir bagaimana bisa orang yang sebaik ini malah di kenal dengan sebutan preman.

Reiyan memperhatikan baik-baik wajah Allen yang tampan. Di penuhi dengan keringat yang bercucuran. Bahkan rambutnya sampai basah.

Terlalu fokus memperhatikan Allen, Reiyan bahkan tak sadar bahwa sedari tadi sudah ada orang lain yang bingung melihat dirinya. Tentu saja itu Ren. Ia sudah datang dan berdiri di samping Reiyan duduk. Ia melihat ke arah mana Reiyan terpaku.

Tentu saja itu membuatnya bingung. Kenapa Reiyan malah melihat Allen. Karena keberadaannya tak di sadari, Ren melakukan aksinya seperti biasa dan membuat Reiyan terkejut.

"Woi! " Teriaknya tepat di telinga Reiyan.

"Anj-" Hampir saja Reiyan berkata kasar saat terkejut tadi. Tapi ketika melihat yang mengerjainya adalah Ren, Ia langsung menghentikan kata-kata nya.

Allen yang mendengar suara Ren yang meneriaki Reiyan pun langsung menoleh kearah mereka berdua. Dan Ia di buat geleng-geleng kepala ketika melihat mereka berdua sudah bergelut.

Karena dirasa sudah selesai, Allen datang mendekat ke arah mereka dan meletakkan sapunya. Ia menghentikan mereka berdua.

"Udah udah...lagi panas gini jangan ribut" Setelahnya, Allen duduk di samping Reiyan yang sudah kembali duduk.

"Lagian lo ngapain kesini? " Tanya Reiyan pada Ren dengan sedikit kesal.

"Gue cuma mau bawain minuman buat lo, nih" Ren mengeluarkan sebotol minuman dari dalam plastik dan memberikan nya pada Reiyan dan ikut duduk di sampingnya.

"Buat gue ga ada? " Allen pun juga merasa haus dan bertanya pada Ren.

"Gue gatau kalo kakak juga disini, jadi ga ada"dengan santainya, ia minum sebotol minuman lagi yang tadi di belinya.

"Buat gue ajalah,ntar uangnya gue ganti" Ucap Allen dan hampir merebut minumannya dari tangan Ren.

"Ihh kak! Ini punya gue" Ren menjauhkan dirinya dan meminumnya sendiri.

"Udahlah kak...nih punya gue aja" Reiyan sudah sangat lelah di tambah harus melihat pertengkaran Allen dan Ren di depannya, Reiyan akhirnya mengalah dan memberikan minumannya ke Allen.

"Buat gue nih? " Tanya Allen namun tetap meminumnya.

"Udah diminum ngapain nanya lagi" Reiyan berdiri dan merapikan bajunya. Ia terlihat seperti akan pergi

"Mau ngapain? " Allen melihat Reiyan yang berdiri dan bertanya

"Cuci tangan,lagian udah selesai ngapain disini terus. Lo duluan aja Ren" Jawab Reiyan dan mulai berjalan meninggalkan mereka berdua.

Tentu saja Reiyan tidak pergi sendiri. Ada Allen yang mengikutinya dari belakang hingga sampai ke toilet

"Lo kenapa ikut kak? " Tanya Reiyan yang mulai membuka keran untuk mencuci tangan.

"Ga lu liat tadi gue banyak ngutip daun yang ketiup angin? "

Reiyan hanya bisa diam dan membiarkan Allen melakukan hal yang ia inginkan. Sesekali Reiyan melirik ke arah Allen yang ada di sebelah nya. Hingga ia menyadari bahwa Allen tak membawa tasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You & Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang