Terjebak

392 22 3
                                    

Dahi Belvina mengkerut, kedua mata indahnya perlahan terbuka berusaha menangkap cahaya yang masuk. Belvina merasa kepalanya pusing dan sakit membuatnya meringis kecil.

"Aku dimana sekarang?" Belvina melihat sekeliling ruangan yang luas ini. Ternyata Belvina diatas kasur yang sangat lembut, empuk dan dingin karena ac.

ruangan bernuansa maskulin dengan warna abu-abu mendominasi dengan sentuhan warna hitam, furniture yang super mewah namun elegant begitu tertata rapi dan wangi ruangan ini pun begitu manly.

"Ini pasti kamar laki-laki" pikir Belvina.

Belvina bangkit dan mendudukan dirinya, menjutaikan kaki kebawah. Belvina menyugarkan rambutnya yang bergelombang kebelakang. Pikiran Belvina sekarang berkecamuk kemana-mana.

Mengapa dia diculik?

Pukul 5 sore. Belvina melihat jam yang melingkari lengannya. Cukup lama ia pingsan.

"Have a nice dream hm?"

Belvina terkesiap ditempatnya mendengar suara berat mengalun.

"Siapa ya?!" teriak Belvina, ia baru menyadari ada laki-laki yang berdiri menghadap keluar jendela dan membelakanginya.

"Remember me? Belvina?" ucap pria tersebut penuh tekanan dan membalikkan tubuhnya.

Belvina bingung, sama sekali tidak ingat dan tidak kenal siapa pria di hadapannya ini sekarang. "Siapa kamu?"

Pria tersebut tersenyum tipis. Kedua tangannya masuk kedalam kantong celana hitamnya.

"Oh, lupa rupanya" ucapan pria tersebut membuat Belvina semakin bingung. Pria tersebut berjalan mendekati Belvina dengan santai namun melihat itu membuat alarm yang ada pada diri Belvina berbunyi keras.

Itu seperti harimau sedang ingin memangsa mangsanya.

"Abraham"

DEG!

Nafas Belvina rasanya tercekat dan tertahan ditenggorokannya, jantungnya berdetak cepat, kedua matanya membulat sempurna.

"A-abraham?"

"Mas A-abraham??"

Abraham menyeringai, menatap tajam Belvina yang duduk diatas kasurnya. Ya, bagaimana mungkin bisa Belvina lupa pada dirinya.

"Astaga! kenapa mas Abraham culik aku?!" tuntut Belvina dengan raut wajahnya yang campur aduk.

"Vina.. Vina.." Abraham terkekeh, berjalan maju mundur dihadapan Belvina. Sepatu kulitnya yang mengkilap itu berdetuk diatas lantai seiring langkahnya.

"Ternyata gampang-gampang susah mencari kamu"

"Maksud mas Abraham apa?" tanya Belvina cepat.

"Setelah kamu tolak aku, kamu pikir aku melepaskan kamu begitu saja hm?" gigi Abraham bergemelatuk seperti menahan amarah,

"Mas! itu udah lama, aku juga nolak mas mau fokus kuliah dulu!" jelas Belvina karena apa yang dia lakukan tidaklah salah.

"Dihadapan banyak orang?" Belvina menggeleng cepat. "Maaf soal itu mas! karena mas Abraham nembak aku dihadapan orang banyak, aku malu mas, aku juga ga tau harus berbuat apa, aku juga belum mau buat pacaran" jelas Belvina lagi.

Abraham terkekeh "Menurutmu aku tidak malu?" Belvina benar-benar bingung ditempatnya.

"Aku akuin mas kalo yang aku lakuin itu salah tapi mas Abraham juga salah, kita nggak sedekat itu apalagi kenal tapi mas tiba-tiba nembak aku dan dihadapan orang banyak!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated Love[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang