Ch 1. Warm Embrace

293 22 0
                                    

HEARTBEAT

Bagaimana jika kukatakan aku juga tidak ingin seperti ini?

Bagaimana jika kukatakan bahwa aku sangat takut?

Aku sangat takut aku akan sendirian..

Aku menyukai semua yang terjadi pada hidupku sampai saat ini, kecuali ini.

Aku sangat senang saat pertama kali melihatmu di lapangan bola pada saat itu,

Aku memegang daftar murid baru ditanganku dan namamu salah satu di dalamnya,

Senyuman secerah matahari itu menghangatkan jantungku yang berdegup kencang,

Aku sangat takut aku akan mati karena senyumanmu,

Tapi pada akhirnya,

Aku merasa lebih hidup.

-

-

-

Gadis berambut pendek itu memainkan ponselnya sembari menunggu orang didepannya mengisi berkas. Lambang sekolah Shrewsbury International School Bangkok begitu besar di hadapan gadis berwajah barat itu, ia tersenyum memperhatikan lekat-lekat lambang sekolah barunya.

“Khun Rebecca? Khun?” (*Khun = Tuan/Nona/Nyonya secara formal)

Gadis yang sedang asik memperhatikan lambang sekolahya itu tersadar dengan panggilan dari perempuan paruh baya di hadapnnya.

“Ah maaf Bu, Apa pemberkasannya sudah selesai?”

“Panggil Khru (Guru) Choom saja, kamu bakal keruanganku beberapa kali untuk pemberkasan yang lain, jadi harus ingat namaku ya. Oh Iya, ini berkasmu, nanti kamu ke student council sambil bawa ini. Kamu pindah di pertengahan semester akan ada banyak hal yang harus kamu pelajari, terutama bahasa Thailand.”

Gadis itu mengangguk mengerti kemudian beranjak dari tempat duduk nya. Ia keluar sembari mencari ruang student council yang dibilang oleh Khru Choom. Gadis berambut panjang itu akhirnya sampai didepan ruang Student Council, melihat ada 2 siswa berdiri didepan ruang yang sedang berbicara gadis itu segera menghampiri mereka.

“Hi aku Rebecca, Murid Pindahan. Kru Choom memintaku kesini.”

“Oh ini yang dibilang Freen tadi Nam, Nah kamu masuk dulu  saja, Pres menunggu kamu didalam, oh iya aku Heng, vice president, dan ini our treasure, Looknam.”

“Panggil Nam aja, Masuk aja Rebecca. Dia sudah didalam kok.”

“Kalo gitu panggil Becky aja, manggil Rebecca kepanjangan kan.”, Ujar Becky pada kedua student council itu.

Becky masuk dan disambut ruangan kerja Student Council. Banyak foto yang terpajang, foto dari student council terdahulu, beberapa piala, ruangan ini juga memiliki meja panjang yang lebar yang mungkin dipakai saat mereka rapat. Becky berjalan masuk lagi, ada ruangan diujung dengan tulisan President Of Student Council dengan lambang Shrewsbury International School Bangkok yang besar. Becky mengetuk pelan, terdengar suara yang begitu lembut menyahut dari dalam.

Ketika membuka pintu, Becky terpaku melihat seorang gadis yang sedang berdiri sambil melihat keluar jendela menatap lapangan bola sambil menyesap minuman di cangkirnya. Gadis itu berambut panjang memiliki mata yang lebar, tersenyum kearah Becky,

“Rebecca Patricia Armstrong? Silahkan duduk. Namaku Freen.”, Ujarnya sambil duduk di kursinya mempersilahkan Becky untuk duduk juga.

Becky masih begitu terpana dan berdiri kaku di depan pintu.

“Rebecca?”

“Becky..”, ujar gadis berambut pendek membuat Freen bingung.

“Ah maksudku kamu bisa panggil aku, Becky.. Nama Rebecca terlalu panjang kan..”, ujar Becky tertegun malu lalu duduk di kursi dihadapan Freen.

Heartbeat - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang