Ch 2. a Nice Coincidence

106 17 0
                                    

Becky sedang menyantap makan siangnya dengan nikmat saat seorang gadis duduk didepan Becky dengan kesal. Becky tersenyum lalu melanjutkan makannya lagi. Kemudian seorang laki-laki duduk juga dihadapan Becky memasang ekspresi yang sama.

“Sungguh menyebalkan jika sahabatmu yang sudah tidak kamu temui selama 1 tahun pindah kesekolah yang sama tapi tidak mengabarimu kan.”, Ujar laki-laki itu mulai memakan makan siangnya.

“Padahal katanya sih sahabat sejati ya, tapi caranya begini.”, ujar gadis itu kali ini.

“Guys.. aku berniat memberikan kejutan, tapi aku malah kelupaan.”, ujar Becky memberi pembelaan. “Lagipula malam tadi aku memberitahu kalian kan. Maaf ya Gemini yang ganteng dan Irin yang cantik.”

“Tapi kan kemarin seharusnya kamu bisa memberitahu kami!”, protes Gemini.

“Maaf terlalu banyak berkas yang harus ku kerjakan, terus juga sebagian waktuku aku mengelilingi sekolah ini juga kemarin, lalu langsung masuk kelas karena aku mulai dipertengahan semester.”, ujar Becky cemberut.

“Makanya seharusnya kamu memberitahu kami biar kami yang bantu!”, ujar Irin.

“Dan melewatkan bertemu Freen? Hell No!”, ujar Becky kelepasan. Lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

“Freen?”, ujar Gemini bingung, “Jangan bilang..”

“Freen Sarocha Chankimha? Student Council President?!”, ujar Irin terkejut.

“kamu suka Pres kita!?”

Becky melototi kedua sahabatnya, “Mulut kalian besar sekali.”

“Kamu kenal P’Freen dari mana?”, tanya Irin bingung.

“Dia president SC.”, ujar Becky berdecak lalu bangkit dari tempat duduknya.

“Kamu mau kemana?”, tanya Gemini kali ini yang mengikuti Becky diikuti oleh Irin juga.

“Ada urusan sebentar, berhenti mengikutiku. Makan aja sana.”, ujar Becky.

Gemini dan Irin tidak perduli dan tetap mengikuti Becky, Mereka behenti tidak jauh dari ruangan SC saat melihat Nam sedang adu argumen dengan seorang laki-laki yang memegang lengan Freen.

“Nah Freen pacarmu datang! Becky sini cepat, bawa Freen jauh dari sini.”, ujar Nam pada Becky yang baru saja datang membuat semua orang kebingungan. Becky menganalisa keadaan sebentar, P’Nam yang kesal, P’Freen yang pusing dan tidak nyaman, dan Seorang laki-laki yang tidak mau melepas lengan P’Freen.

“Ha? Ah.. ah! Teerak~ aku tunggu di kantin dari tadi kok lama sekali?”, ujar Becky menguji kemampuan aktingnya. Menghampiri mereka.

Freen yang awalnya bingung kemudian langsung mengerti, “Aku tertahan disini BB..”, ujar P’Freen lembut membuat pipi Becky bersemu merah.

Becky melihat lengan P’Freen masih dipegang oleh laki-laki itu, “Aku akan menghargai jika kamu melepas peganganmu dari pacarku sekarang atau..”

“atau apa? Apa yang gadis kecil sepertimu bisa lakukan hah?!”, gertak laki-laki itu.

Gemeretak gigi Becky terdengar kesal, ia maju sampai akhirnya ia ditahan oleh Nam.

Freen tau Becky bisa boxing dan dia sungguh tidak mau terjadi kekerasan apalagi karena dirinya, Freen menarik lengannya dengan kuat dan melepaskan dirinya.

“Sudah cukup. Aku sudah bilang urusan kita sudah selesai Seng. Aku tidak ingin memiliki urusan apapun lagi denganmu, bukankah kita sudah sepakat?”, Freen menjauhkan Nam dan Becky dari Seng. “Kumohon berhenti melakukan ini.”

Heartbeat - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang