02. ZHEVALYN SCARLA FLORENZA

6 1 0
                                    


Hai, ketemu lagi🙌
Enggak bosen bosennya aku ingetin kalian untuk Voment hehe😄

⋆Happy reading⋆

⋆༺✮༻⋆

02. ZHEVALYN SCARLA FLORENZA

Ruangan bercat putih itu menjadi hal yang pertama kali Raga lihat. Seorang pemuda yang tadi sempat bertengkar dengen Valenzo itu, kini tengah terbaring di rumah sakit.

Awalnya keadaan nya cukup parah, namun setelah di tangani oleh dokter, sekarang keadaanya sudah mulai cukup membaik.

Kepalanya sedikit masih terasa pusing, mungkin akibat pukulan yang di berikan oleh Valen itu cukup keras. Perlahan iris matanya menatap seorang gadis yang tengah tertidur seraya memeluk lengan kanannya.

Merasa ada pergerakan dari tangan Raga yang menjadi bantalan nya, ia langsung terbangun dari tidurnya dan menatap Raga dengan senyum yang mengembang.

Zhevalyn Scarla Florenza, gadis cantik berkulit putih itu memiliki bola mata yang sangat indah. Siapapun itu, pasti akan terpesona jika melihat mata indah itu.

Bulu mata yang lentik, bibirnya yang memiliki warna pink alami, membuat siapa saja akan terpesona dengan kesempurnaan yang melekat pada dirinya.

"Kak, lo udah sadar?"

"Kalau gue belum sadar, enggak mungkin mata gue kebuka kan?" Sahutnya, seraya sibuk memposisikan diri untuk bersandar di bantal yang berada di belakangnya.

"Jangan di paksain kalau masih sakit" Perintahnya, dirinya merasa tak tega melihat Raga yang seperti ini. Seperti laki laki lemah yang memiliki penyakit, pikirnya. Karena tak biasanya bibir laki laki itu pucat.

Wajah Raga penuh dengan luka lebam dan jangan di tanyakan lagi soal tubuhnya sekarang. Pasti anggota tubuh nya sangat terasa remuk. Itu menurut pandangan Zheva, tidak dengan Raga yang sepertinya memang sudah terbiasa dengan hal ini.

"Gue enggak apa apa Zhev, jangan lebay deh" jawabnya dengan santai.

Zheva mendengus kesal "Masih ada yang sakit gak, mau gue panggilan dokter?"

"Heh, lo kira gue cowok lemah apa? Sakit kaya gini doang juga pakai segala di bawa ke dok- arghh sakit astaga!"

Seakan kesal mendengar ucapan itu dari Raga, Zheva menekan sedikit kencang lebam yang berada di pelipis laki laki itu.

"Udah gue tolongin bukannya bilang terimakasih! Masih untung gue tolongin, kalau enggak udah mati lo di sana!" Kesal gadis itu.

"Sembarangan lo kalau ngomong!"

"Eh tapi yang bawa gue kesini siapa? Enggak mungkin lo kan? Badan lo aja kaya kurcaci gitu, mana bisa angkat gue" lanjutnya.

Tolong cekik laki laki yang berada di hadapannya ini sekarang. Sudah tidak berterimakasih, meledek dirinya pula.

"Lo bener bener cowok enggak tahu terimakasih ya! Kalau bukan gue yang bawa lo kesini siapa? Masa iya musuh lo yang tadi, enggak mungkin kan!"

Raga membulatkan bola matanya "Lo serius kuat angkat gue Zhev?"

"Hm. Gue seret lo pake tambang" Jawabnya dengan asal.

"Ck, sialan Lo!"

"Gue pasti berat ya?" Lanjutnya.

"Pake nanya lo! Nih, pundak gue sampe sakit mapah Lo!" Zheva menepuk pundaknya.

"Sorry ya, gue ngerepotin lo"

VALENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang