Seorang (name) yang di puja puja oleh anak anak easton karena sikapnya dan wajahnya yang sempurna ternyata memiliki sebuah rahasia.
"Rayne kun tampan.. "o(〃^▽^〃)o
"hari yang membosankan" ucap mash sambil menaruh kepalanya di meja, finn menghela nafas lelah dan seketika menoleh ke arah mash yang tiba tiba berdiri di sampinya.
"ayo ke kelas si siscon"
.
awalnya hanya mash dan finn yang hendak ke kelas lance akan tetapi lemon dan dot tiba tiba ikut, sesampainya di kelas lance mereka melihat lance sedang mengobrol dengan seorang wanita.
"eh..." finn memandangi siapa wanita yang diajak bicara lance, dan seketika ia buru buru berlari ke arah wanita itu.
"kau....yang kemarin ya?!" seru finn dengan semangat, (name) yang habis ngobrol dengan lance langsung menoleh ke arah finn.
"uwaaa yappari, kau anak easton juga yah" ucap (name) tak kalah gembira, finn langsung senyum senyum.
"uwaaa (name) chan pintar yah, kau mengambil hati adiknya dulu sebelum kakanya" ujar anak perempuan lain yang duduk di sebelah (name).
"mana ada, aku hanya membantunya kemarin" jelas (name) tapi temannya itu cuma cengar cengir, mash dkk menghampiri meja itu.
"uwaa wanita cantik kemarin" ujar lemon sambil berbunga bunga, mash masih sibuk mengunyah kue susnya.
"kalau kau mencari ahli pedang sih coba tanyakan ke mash, karena yang aku tau hanya ahli sihir dan buka ahli petarung fisik" jelas lance, yang di panggil hanya melirik.
"kau ingin berlatih pedang?" tanya dot memastikan apa yang ia dengar, (name) mengangguk.
"aku pernah mendengar dari kakak ku kalau ada seorang ahli pedang tinggal di dekat kantor biro sihir, umurnya sudah sangat tua" ujar dot, (name) seketika langsung eksited mendengarnya.
"arigatou dot(?) kun!!"seru (name) lalu berlari keluar ruangan, seketika semua bingung karena jam sekolah masih belum selesai dan ia malah pergi.
skip>>
(name) sampai dirumah yang dimaksud dot akan tetapi rumah itu sudah tidak ada yang menghuni, ia hanya bisa menghela nafas kecewa. ketika ia hendak keluar dari pekarangan rumah itu ia menabrak seseorang hingga terjatuh, (name) mengelus bokongnya yang sakit karena membentur tanah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sedang apa murid easton di kota di jam pelajaran begini" ujar pria itu sambil membenahi kacamatanya, (name) berdiri dan baru ingat kalau dirinya masih menggunakan seragam. ia berancang ancang kabur dan langsung lari secepat yang ia bisa, pria yang ia tabrak mengeluarkan ombak pasir untuk menangkap (name) tapi keduluan (name) menabrak pria lain hingga sama sama terjatuh sangking kerasnya. akhirnya malah (name) dan pria yang ia tabrak barusan tersedot kedalam ombak pasir yang dibuat oleh pria berkacamata itu.
"orter, lepaskan aku....padahal aku baru sampai" ujar pria kedua yang di tabrak (name), akhirnya ombak itu pergi dan (name) membersihkan seragamnya. (name) melirik ke arah pria kedua yang ia tabrak dan melambaikan tangannya tepat di depan muka pria itu, sang empu kebingungan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kaldo, kau dipikir orang tunanetra olehnya" jelas pria bernama orter, si kaldo hanya ber-oh ria.
"aku tidak buta,jou san" ujar kaldo sambil terkekeh, (name) mengangguk dan melanjutkan larinya, orter membenarkan kacamatanya dan mengarahkan tongkat sihirnya.
grep...
"kalian sedang apa disini, bukankan bless san menyuruh kalian untuk pergi ke ruang penyimpanan?" seseorang berkulit tan menggotong (name) bak karung dan berbicara pada kaldo juga orter, kaldo mengangguk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"TURUNKAN AKU!!!" seru (name) memberontak.
"duh anak ini banyak gerak" ujar pria yang menggendong (name) bernama renatus, orter berjalan hendak meninggalkan pekarangan dan menepuk bahu renatus.
pletak....
karena banyak gerak tangan (name) tak sengaja memukul kepala orter hingga kacamatanya jatuh, seketika (name) keringat dingin.
"g..gomen...." ucap (name) tetapi dibalas lirikan maut oleh orter setelah ia memasang kacamatanya.
.
.
.
"begitu ceritanya..." ucap (name) sambil tubuhnya diikat dikursi dan sebuah benjolan besar muncul akibat di getok oleh orter tadi, alhasil karena membolos ia diintrogasi oleh 3 visionery suci di kantor biro sihir. ia mengatakan bahwa ia ingin belajar menggunakan pedang agar bisa menghemat mana dalam petarungan, dan semua orang yang mendengar hanya angguk angguk.
"jaa, kalau itu aku bisa mengajarimu" ujar kaldo, tentu saja (name) langsung senang mendengarnya.
"hontou?!" seru (name) dan dibalas anggukan oleh kaldo, "kapan kita mulai latihan?kapan?kapan?" tanya (name) tak ada habisnya, orter memijat pelipisnya karena pusing mendengar celotehan (name) sejak tadi. kaldo tersenyum dan tiba tiba ia mengeluarkan seekor ikan tuna yang entah darimana datangnya.