01. Pertemuan Pertama

91 7 0
                                    

Januari, 2020
La Coruña, Galisia, Spanyol

Saat kecil, Mauna Kea selalu menganggap langit sebagai temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kecil, Mauna Kea selalu menganggap langit sebagai temannya. Langit terang yang menjadi temannya bercerita bagaimana berat hari yang harus dijalaninya. Kemudian langit malam yang menjadi tempatnya bercerita bagaimana ia berhasil melawati hari tersebut dengan bangga.

Cerahnya, hujannya, mendungnya selalu menjadi saksi bagaimana sepinya hidup Kea di tengah keramaian.

Kali ini, Kea menatap langit sambil menangis, gadis itu menunduk menatap pakaian mini yang dikenakannya beserta heels yang menghiasi kaki jenjangnya.

Sesuatu yang dikenakan dengan sebuah pemahaman, bahwa itu adalah saksi bagaimana ia akan menjalankan profesi yang amat sangat menjijikan.

Gadis itu menghela nafas. Hidup membawanya jauh melangkah. Langkah yang diarahi oleh orang lain. Langkah yang bukan tujuannya.

Kea menggenggam erat pinggiran balkon, menengadahkan kepalanya ke atas, memperhatikan matahari yang mulai masuk ke dalam cakrawala sampai akhirnya akan tiba saat cahaya aram itu benar-benar hilang.

Kea ingin, ingin tenggelam seperti itu. Dia melepaskan hak tingginya ingin menggapai langit walau harus terjun ke bawah terlebih dahulu.

Gadis itu memejamkan mata, meyakinkan diri. Tidak ada yang akan mencarinya. Tidak ada yang mengharapkan kehadirannya. Tidak ada yang akan merasa kehilangan saat ia pergi.

"Hey! What are you doing?" Ucapan pelayan itu membubarkan pikiran Kea. Tubuh gadis itu tersentak begitu suara keras mengejutkannya.

Kea menghapus air matanya. membalikkan arah menatap sumber suara yang menghentikan langkahnya. "I'm just looking at the sky," jawab Kea pelan. "What do you need?"

Pelayan itu melihat Kea dengan aneh, mengerutkan dahinya tidak percaya pada ucapan gadis itu, namun tidak ada ketertarikannya pula untuk peduli. "Mrs. Hawen asks you to see her now," ketusnya.

Jika ada yang bertanya bagaimana wujud neraka dalam bentuk manusia, maka Kea akan dengan lantang menjawab bahwa itu adalah Hawen.

Gadis itu memikirkan apa yang sudah ia lewati satu tahun kebelakang. Pemberontakan dan usaha Kea untuk melarikan diri adalah hal paling sia-sia yang pernah dia lakukan, tidak setitik dari usahanya itu berhasil. Kea hanya akan mendapatkan cambukan dan dirantai berhari-hari atas apa yang sudah ia langgar atau sesuatu yang membuat Hawen tidak senang karena Kea tidak melakukan sesuai dengan kehendaknya.

"Where?" tanya Kea sambil memakai heelsnya kembali.

"In her room. You already know, right?"

•••

Kea masuk ke dalam ruangan itu, melihat Hawen yang sedang manatap laptop di atas mejanya.

ℬehind the ℛeputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang