🍪 02. PERBEDAAN KEHIDUPAN

371 22 18
                                    

Hii sweetie.🧸
Jangan lupa untuk vote dan komen ya.
Typo? tandain.
Yg blm follow jngn lupa di follow dulu.

Yg blm follow jngn lupa di follow dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















🍪 ~ Lula's Bakery ~ 🍪




Rintik hujan membasahi seluruh desa yang begitu sejuk dan sunyi, hari yang tadinya sore pun kini sudah mulai menggelap.

Seorang gadis dengan seorang lelaki berlari saling membasahi tubuhnya, sepeda yang tadi mereka tunggangi di parkirkan di dekat pohon besar tempat biasa mereka bermain.

"Nero! Kamu harus rasakan ini!" seru gadis tersebut.

Gadis bernama Lula itu menyiramkan air hujan yang ia tampung pada tangan mungilnya menjadi mengadah, setelah air tersebut memenuhi tangannya ia pun menyiramkannya ke wajah seorang lelaki yang bermain hujan-hujanan bersamanya.

Nero pun memekik, "hey! Awas kamu Lula!"

"Aaaa! Tolong aku! Ada monster!" Lula pun berlari meninggalkan sahabatnya.

Lelaki bernama Nero pun berlari mengejar sosok gadis manis yang kabur dari hadapannya, ia pun mengambil sepeda itu kembali untuk mengejar sahabat perempuannya tersebut.

"Hap! Kamu tertangkap dengan monster!" jerit Nero kala suara hujan membasahi jalanan.

Akhirnya tangan mungil Lula pun di cengkram pelan oleh Nero sambil mengendarai sepedanya, Lula pun tertawa kegirangan dan duduk di bagian belakang sepeda kembali di bonceng oleh lelaki muda tersebut.

"Ayo kita pulang!" ajak Nero.

Lula berlompat-lompat bagaikan anak kecil. "Bawa aku pulang, monster!"

"Akan aku bawa pulang kamu wahai kelinci kecil!" goda Nero.

Lula dan Nero pun saling tertawa terbahak-bahak dengan candaan mereka masing-masing satu sama lain.


🥧🧸🧸🧸🥧

Kini Lula sudah berada di depan rumahnya, ia pun memarkirkan sepedanya di depan rumah setelah ia mengantarkan Nero ke rumah lelaki itu terlebih dahulu. Nero memang suka bermain di ujung desa bersama pemuda-pemuda di sana hingga larut malam, maka dari itu Nero berlari pulang sambil hujan-hujanan.

"Bu! Lula pulang!" panggil Lula.

Pintu rumah kecil itu pun terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya dengan wajah yang khawatir.

Diandra membulatkan kedua matanya. "Ya Tuhan, nduk! Kamu kemana saja? Ibu khawatir denganmu."

"Hihi, maaf bu. Lula tadi main hujan-hujanan dengan Nero," kata Lula sembari terkekeh geli.

Sweet Cake For The Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang