Halo sayangku, halo cintaku.
Jangan lupa vote dan komen ya sayang.
Typo? Tandain ya!
🥧🧸🧸🧸🥧
Siang telah tiba, sinar matahari menyinari seluruh bumi begitu terik. Panas hawanya tak membuat seorang lelaki yang berjalan dari rumahnya menuju danau di ujung desa untuk mendinginkan pikirannya.
Helaan napas terdengar begitu saja terhembus. "Fyuhh... Rasanya sangat lelah ketika harus di paksa berkenalan dengan seluruh gadis anak teman mama sendiri."
"Apakah aku tidak bisa di bebaskan untuk beberapa waktu itu? Biarkan aku mencari kekasihku sendiri," gumam lelaki tampan yang duduk di bawah pohon besar di pinggir sungai.
Tuk
Tuk
Tuk
Lelaki bernama Alanzio itu mengerjapkan kedua matanya bahkan lamunannya pudar begitu saja, ia merasakan ada yang melemparkan sesuatu di atas kepalanya.
Kepala pria tersebut pun mendongak, ia melihat siapa yang melemparkan biji buah kepadanya.
"Kamu!? Hey gadis kancil! Turun!" teriak lelaki itu.
Gadis yang ada di atas pohon pun menunduk. "Hum? Aku? Tidak mau."
"Keras kepala sekali! Tidak sopan, turun kamu!" teriak lelaki itu kembali.
"Tidak mau! Siapa kamu menyuruhku untuk turun?" jerit sang gadis tak mau mengalah.
"Kamu ini benar-benar ya! Badan seperti kancil saja berlagak naik pohon setinggi itu!" ejek sang pria.
Wajah gadis tersebut hanya acuh tak acuh, ia tak mempedulikan lelaki yang berada di bawah pohon sana. Wajah yang meledek membuat lelaki itu kesal.
Kedua manik gadis bernama Lula tersebut melirik ke arah sebuah ranting yang membuat penglihatannya janggal, sebuah ulat berwarna hijau berukuran jempol kaki manusia tengah berjalan menggeliat di atas daun pohon tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Cake For The Prince
Romance• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Dasar mesum!" Lelaki itu terdiam karena bingung, ia juga masih shock dengan adegan mendadak yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. "Aku tidak bermaksud-" "Mentang-mentang tubuhmu besar dan aku kecil, kamu seenaknya...