QW

63 8 0
                                    


"Kembalilah ke kamar anda," ucap Carolline

"Tidak," jawab Dev singkat

"Maksudnya ?," tanya Carolline, belum sempat terjawab suara ketokan pintu terdengar.

Tok tok tok

"Permisi nyonya, ini koper tuan," ucap bodyguard yang seharian tadi mengikuti mereka.

"Hah?," respon Carolline bingung

"Kalo begitu saya permisi, nyonya," pamit sang bodyguard lalu beranjak pergi.

Carolline hanya terdiam kaku lalu masuk sembari membawa koper milik Dev, mengetahui Dev sedang di kamar mandi Carolline memilih duduk di sofa sibuk dengan laptopnya. Carolline merasa aneh karena Dev mandi pada siang hari begini, apalagi tadi Dev cukup berkeringat dan lelah, bukannya tidak baik mandi saat berkeringat ?

Ceklek

Dev keluar lalu membuka koper dan berganti baju di sana bukan di kamar mandi sedangkan Carolline yang sudah sangat paham dengan adegan ini di tiap novel, hanya mengalihkan pandanganya dan sibuk dengan laptopnya.

"Apa jadwal mu besok ?," tanya Dev sembari mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Meeting dengan beberapa brand," jawab Carolline

Dev meletakkan handuknya lalu duduk bersandar kepala ranjang di samping Erzan yang masih tertidur.

Pukul 17.15 WIB

"El bangun sayang," panggil Carolline membangunkan Erzan dan tak lama Erzan pun bangun.

"Mandi sana," suruh Carolline yang langsung dilaksanakan Erzan dengan baik.

"Mari mandi bersama, boy," ucap Dev turun dari ranjang

"Dev," panggil Carolline menghentikan langkah Dev

"Jangan memanggil Erzan dengan sebutan boy, dia tidak menyukainya," ucap Carolline dibalas anggukan kepala oleh Dev.

Saat Dev bertanya Erzan ingin pergi kemana, Carolline bisa merasakan rasa kaku dari panggilan yang Dev berikan pada Erzan karena percayalah kalo itu adalah pertama kalinya Dev memanggil nama Erzan secara langsung. Menurut Azwita a.k.a Carolline, seorang anak cenderung lebih suka saat dipanggil namanya secara langsung dan seorang anak akan lebih mudah mengingat seseorang saat seseorang tersebut memanggil namanya bahkan ini tidak hanya terjadi pada anak-anak karena orang dewasa pun terkadang merasa sangat ingat dan diperhatikan jika dipanggil namanya. Berbeda jika diberi panggilan seperti pak, bu, mbak, mas, abang, uda, bli, a'a, teteh, tuan, nona dan panggilan lainnya orang akan cenderung merasa dihormati.

Carolline menyiapkan baju untuk Erzan dan juga Dev sedangkan di dalam kamar mandi Erzan dan Dev untuk beberapa saat terasa canggung hingga sebuah pertanyaan keluar dari mulut Erzan.

"Papa itu apa ?," tanya Erzan yang sedang berendam di bath up

"Apa?," tanya Dev yang baru selesai melepas pakaiannya menyisakan celana dalamnya saja.

"Itu di celana papa," tunjuk Erzan dengan wajah sedikit khawatir.

"Mana?," tanya Dev mengecek celana dalamnya baik bagian depan maupun belakang.

"Itu loh yang panjang-panjang di dalem celana papa," ucap Erzan sedikit berteriak bahkan Carolline yang berada di luar dapat mendengarnya.

"Ohh ini, ini kaya punya Erzan," jawab Dev saat tau apa yang dimaksud Erzan.

"Punya Erzan gak panjang besar gitu, pa?," tanya Erzan berdiri dari bath up menunjuk miliknya sedangkan Dev tidak bisa menahan tawanya bahkan Carolline yang mendengarnya sudah tertawa terbahak-bahak. Awalnya Carolline tidak berniat menguping tapi saat mendengar teriakan Erzan membuat Carolline khawatir.

LUMRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang