QT

52 6 0
                                    

Sekarang Carolline berada di Bali menjadi manager hotel di sana.

"Permisi, ini pesanannya, bu," ucap pelayan memberikan jus jeruk kepada Carolline

"Ya, terima kasih," jawab Carolline lalu melanjutkan pekerjaannya hingga tiba-tiba tulisan di laptopnya bergerak sendiri merangkai satu kata.

KEMBALI

KAMAR

PERTAMA

MALAM

INI

00.00

AZWITA!

"Arrrgggg," teriak kencang Carolline terkejut

"Ada apa, bu? Ada apa, bu?," tanya beberapa pelayan sembari menghampiri Carolline yang terjatuh dari duduknya.

Mencoba tenang Carolline menjawab.

"Tidak ada apa-apa,"

"Terima kasih, kembalilah bekerja," ucap Carolline lalu menenangkan dirinya dan para pelayan pergi.

"Apa maksudnya tadi?," gumam Carolline

"Kembali, kamar, pertama, malam, ini, 00.00, Azwita ?," ucap Carolline merangkai kata-kata yang tertulis tadi, satu demi satu.

"Apa jangan-jangan aku bakal kembali ke dunia nyata?," ucap Carolline senang

"Kamar pertama? Berarti kamar aku di rumah Dev? Sh*t kenapa harus itu sihh," ucap Carolline

"Udahlah, yang penting pesen tiket ke Jakarta dulu," ucap Carolline lalu memesan tiket.

<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

"Fu*k! Qrys! cari siapa yang main-main dengan kita!," perintah Dev

Terbongkarnya bisnis ilegal seorang pengusaha ternama! Fabio Dev Zaggartion ternyata seorang mafia, diketahui Ia mempunyai bisnis ilegal berupa penjualan senjata ilegal, penjualan organ tubuh ilegal dan penjualan narkotika.

Sekarang pemerintah sedang melakukan penyelidikan..

Prang!

Dev melempar remot tv ke arah tv tersebut, membuat layar tv menjadi gelap dan pecah.

"Permisi pak, ada pihak kepolisian ingin menemui bapak," ucap sang sekretaris menundukan pandangannya.

<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

"Wow," ucap Carolline kaget karena saat dirinya sampai di Jakarta berita berupa 'terbongkarnya bisnis ilegal Dev' baru beberapa menit sudah memenuhi layar berita di seluruh negara.

"Akhirnya? Pantes aku udah bisa kembali," ucap Carolline berjalan menuju mobil jemputannya.

"Nyonya Carolline!," teriak seseorang menghentikan langkah kaki Carolline, menengok ke samping, terlihatlah beberapa wartawan yang berlari menghampirinya.

"Ohh tidak," ucap Carolline lalu berlari menuju mobilnya

"Mari nyonya, cepat," ucap sang supir memasukan koper Carolline dalam bagasi lalu melajukan mobilnya cepat, pergi dari bandara tersebut.

Carolline telah sampai di apartemennya.

"Oke, sekarang mari pikirkan apa yang harus dilakukan," ucap Carolline sembari mondar mandir memikirkan cara memasuki rumah Dev.

"Hmm,"

"Kesana diam-diam?,"

"Enggak-enggak, yang ada aku ketangkep atau yang lebih parah langsung ditembak mati, ihhhh ngeri,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUMRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang