Genre : Romance, Drama, Music
Setelah tragedi bertubi-tubi menghantam hidupnya-orang tuanya meninggal dan pacarnya menghamili sahabatnya-Lena merasa hidupnya sudah hancur. Di tengah kesedihan dan kehilangan arah, dia tidak pernah membayangkan akan t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepatah Kata dari Jiyya:
Haii bestie, kenalin nama aku Han Jiyya, kalian bisa panggil aku Jiyya instead of author 👋
Pertama-tama, aku ucapkan terima kasih karena sudah berkenan mampir di ceritaku. Cerita ini murni dari imajinasi aku ya. Jadi, mohon hargai usahaku dengan tidak memplagiat cerita ini (karena jujur untuk nulis ini itu butuh waktu dan pikiran 😭). Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lainnya adalah murni ketidaksengajaan. Selain itu, kalian boleh banget untuk memberikan kritik-saran yangsifatnyamembangun.
Ohiya, sebenarnya cerita ini sudah pernah aku publish, tapi aku unpublished dan revisi besar-besaran.
Btw, aku penasaran nih, kalian tahu cerita ini dari mana ya?
aku harap kalian suka dengan cerita ini ya. Enjoyy!
komen dan vote dari kalian sangat aku apresiasi 🙏💕
***
"Awal yang baik belum tentu berakhir baik,
kepercayaan belum tentu bertahan selamanya"
***
1. Jejak Luka di Bulan Agustus
🎼 Happy Reading 🎼
*
*
Selama dua puluh tiga tahun hidupnya, Lena Ashford selalu percaya pada Catherine dan Damian. Perempuan itu tidak pernah ragu jika sahabat dan pacarnya akan selalu mendukung dirinya bagaimanapun kondisinya.
Namun, nyatanya Lena salah sangka. Persahabatan yang terjalin selama lebih dari sepuluh tahun dan hubungan pacaran yang dia jalani selama tiga tahun bukanlah tolak ukur yang tepat untuk memberikan kepercayaan penuh pada seseorang.
Buktinya, pada pagi hari di akhir Bulan Agustus Lena menyaksikan pengkhianatan terbaik yang bisa dibayangkan dari sahabat dan pacarnya.
"Are you kidding me Kate!" Tanya Lena dengan air mata yang terus mengalir dari sudut matanya. "Jadi... Damian itu ayah dari bayi kamu?"
Catherine hanya bisa terisak, mengangguk, dan lalu menunduk menatap kedua kakinya, sedangkan Damian yang sedari tadi duduk di sebelahnya hanya bisa diam menatap Lena. Tidak ada sedikitpun usaha pria itu untuk menangkan Catherine karena pikirannya saat ini hanya terpusat pada Lena yang menangis tanpa isakan.
