4. A Night of Unspoken Bonds

49 7 0
                                    

Selamat datang di bab ketiga Lena meromantisasi kehidupannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat datang di bab ketiga Lena meromantisasi kehidupannya.

"Mari romantisasi kehidupan dengan menikmati perhatian kecil"

🎼 Happy Reading 🎼

***

Hari ini tidak ada dalam kamus Lena jika dirinya akan menginap di apartemen pria entah berantah. Well, sepertinya, pria entah berantah itu sudah berubah menjadi pria yang mempekerjakannya sebagai pacar pura-puranya.

Lena menggenggam tali tas selempangnya erat-erat saat melangkah masuk ke ruang kerja Gabriel. Setiap langkah rasanya memunculkan perdebatan batin pada dirinya. Mengapa ia setuju menginap di sini? Kamar kerja yang disiapkan Gabriel terasa lebih nyaman daripaka yang ia harapkan, tetapi itu tak mengusir rasa takut di dadanya.

Bagaimana jika Gabriel ternyata berbeda dari kesan pertamanya?

Bagaimana jika dirinya telah mengambil keputusan yang salah?

Pikiran-pikiran itu menghantuinya, meski ia terus mencoba meyakinkan dirinya jika gabriel adalah orang baik. Namun, Lena tahu dirinya telah keluar dari zona nyamannya, dan rasa bersalah itu tidak mudah hilang.

Pasalnya, Lena adalah seorang gadis yang cukup konservatif. Ia memiliki prinsip have sex after marriage. Saat memutuskan satu apartemen dengan Damian pun, dia memiliki syarat wajib, yaitu dia harus pisah kamar dengan Damian. Selain itu, alasan Lena berani satu apartemen bersama Damian pun karena dia percaya jika mantan pacarnya itu tidak akan menyentuhnya lebih.

Lalu, malam ini, dia berakhir menginap di apartemen pria dewasa yang baru ia temui. Bagi dirinya, perbuatannya malam ini sungguh tidak terpuji. Namun, mau bagaimana lagi. Uangnya tunainya habis karena secara impulsif membeli dua tiket bioskop dan dua kali makan di luar. Lebih tidak bijaksana jika dirinya menolak tawaran Gabriel dan memaksa untuk meminjam uangnya ketika pria itu tidak memberi opsi itu.

"Ini ruang kerja saya, di dalamnya ada sofa bed, kamu bisa tidur di sana." Gabriel menunjuk sebuah sofa di salah satu sisi ruangan.

Lena mengangguk mengikuti Gabriel yang masuk ke dalam kamar itu dan menyalakan lampunya. Lalu, tanpa diminta pria itu merubah sofa yang ada di ruangan itu menjadi mode tempat tidur.

"Kamu bisa tidur di sini," ucap Gabriel sambil merapikan sofa yang telah ia ubah menjadi tempat tidur.

"Terima kasih Gab, maaf merepotkan kamu." sekali lagi Lena mengangguk dan tersenyum kikuk. Gadis itu tidak nyaman membiarkan Gabriel menata sofa untuknya. Padahal, ia yakin dirinya bisa melakukannya sendiri.

Wajah Gabriel berubah, alisnya mengernyit mendengar permohonan maaf Lena.

"Nggak perlu sungkan begitu, saya memang ingin bantu kamu kok. Kurangi-kurangi pikiran jika kamu merepotkan saya karena menginap di sini malam ini, okay," ucap Gabriel penuh pengertian.

Romanticizing My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang