Genre : Romance, Drama, Music
Setelah tragedi bertubi-tubi menghantam hidupnya-orang tuanya meninggal dan pacarnya menghamili sahabatnya-Lena merasa hidupnya sudah hancur. Di tengah kesedihan dan kehilangan arah, dia tidak pernah membayangkan akan t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat datang di bab kedua Lena meromantisasi kehidupannya
"Mari romantisasi kehidupan dengan menjelmamenjadi peran baru"
***
2. Becoming Gabriel's (Girl)friend
🎼 Happy Reading 🎼
*
*
"Wah, kamu kuliah double degree jurusan piano dan komposer di Universitas J, keren sekali!" seru Greta kagum setelah mendengar penuturan Lena mengenai jurusan kuliah yang sedang dia tempuh.
Lena yang tidak terbiasa diberi pujian oleh orang diluar keluarganya bingung harus menanggapi perkataan Greta. Alhasil, dia hanya tersenyum kikuk.
"Tunggu, kalau masih kuliah, maaf, Mama ingin tahu, umur Lena berapa nak?" tanya Greta setelah sadar.
Lena mengerjab kebingungan. Dia kebingungan kenapa Greta tiba-tiba ingin tahu umurnya.
"Umur saya dua puluh tiga tahun Mama Greta," jawab Lena.
Greta melebarkan matanya dan langsung beralih melotot ke arah Gabriel. Gabriel yang dipelototin Mama nya hanya bisa tersenyum simpul dan melanjutkan kegiatan beres-beresnya.
"Kok kamu mau sih sama bapak-bapak tua kayak Gabriel?" Greta kembali menatap Lena yang sedang duduk di sebelahnya–di salah satu sofa cafe.
Masalahnya saya bukan pacarnya Gabriel ibu, jadi, ya, soal mau, saya juga nggak tahu harus jawab bagaimana!seru Lena dalam hati
Hatinya berubah panik mendengar pertanyaan Greta. Jari-jarinya mulai mencengkram tepi tas di pangkuannya, mencoba menenangkan diri. Senyum yang ia berusaha tampilkan di wajahnya terasa kikuk, seperti anak kecil yang ketahuan makan permen terlalu banyak. Dalam hati, Lena ingin sekali menghilang, tapi otaknya sibuk mencari jawaban paling aman.
"Sudahlah ma, jangan bawa-bawa umur, Gabriel masih kelihatan muda kok," ucap Gabriel.
Pria itu sudah selesai mengangkat seluruh kursi ke atas meja. Dia berjalan menuju Greta dan Lena. Kedua tangannya bersedekap dengan wajah tersenyum bangga.
"Hah, gini ni kalau kelamaan jomblo, merasa dirinya masih muda padahal udah kepalang tua," seloroh Greta capai menanggapi putranya yang narsis mengenai perawakannya.
Lena menatap Gabriel dengan mata memohon meminta pertolongan. Dia benar-benar jarang berkomunikasi dengan orang tua. Mentok-mentok hanya ibu-ibu penjual di pasar. Salahkan diri Lena yang lebih suka berdiam diri di kamarnya, membuat kemampuan sosialisasinya tidak sebaik itu.
