“Energi? Jadi benda ini bisa mengenali energi kita lalu menghubungkannya pada penglihatan Lian-Lian ge? Dengan begitu batu yang ini akan menampilkan gambar karena telah terhubung dengan energi spiritual kita? WAW! INI SANGAT HEBAT!!” Pekik Wei Wuxian.
“Benar sekali A-Xian. Tidak hanya energi spiritual. Namun feromone juga bisa.”
“Bagaimana cara agar feromone kita terdeteksi? Apakah kami harus mencampurkan darah kami agar batu ini dapat menyerap nya?” Tanya Wei Wuxian dan diangguki oleh Xie Lian.
“Baiklah aku mengerti Lian ge! Ini penemuan yang hebat! aku akan menyempurnakan ini.” Ujar Wei Wuxian dengan senangnya.
***
“Wei Ying!” Suara berat dan dingin itupun menyapa telinga Wei Wuxian. Dengan reflex, Wei Wuxian menoleh kebelakang.
“Lan Zhan!” Ujar Wei Wuxian sambil tersenyum kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.
“Aku mencarimu kemanapun. Bolehkah aku masuk?” Tanya Lan Wangji di ambang pintu.
“Silahkan Lan Zhan! Kau suamiku. Jadi kau boleh memasuki zona privasiku tanpa izinku lagi.” Ujar Wei Wuxian.
“Mn. Terimakasih.” Ujar Lan Wangji sambil mendekati suami manisnya.
“Apa yang kau kerjakan?” Tanya Lan Wangji. Matanya menelusuri meja kerja Wei Wuxian yang cukup berantakkan.
“Hanya menyempurnakan barang buatan Lian Ge dengan barangku. Ada apa Lan Zhan?” Tanya Wei Wuxian.
“Tidak. Hanya bertanya.” Ujar Lan Wangji. Wei Wuxian menghadapkan tubuhnya pada Lan Wangji lalu tersenyum penuh arti.
“Lan Zhan! Aku mau daging sapi mentah!” Ujar Wei Wuxian secara tiba-tiba.
Lan Wangji menyiritkan dahinya. Tidak biasanya suami manisnya seperti ini.
“Mn. Baiklah. Akan ku bawakan saat aku kembali ke Gusu.” Ujar Lan Wangji yang bersiap pergi namun Wei Wuxian menahannya.
“Eitss! Lan Zhan! Aku mau ikut! Aku mau meminum darahnya secara langsung!” Ujar Wei Wuxian dan ini membuat Lan Wangji semakin kebingungan.
“Kumohon Lan Zhan!”
“Tidak di sana berbahaya Wei Ying!” Ujar Lan Wangji.
“Aaa.. Lan Zhan! Ayolah! Jika tidak aku akan nekat!” Ujar Wei Wuxian yang langsung merubah dirinya menjadi serigala lalu berlari secepat kilat ke pintu gerbang Gusu.
“WEI YING!” Teriak Lan Wangji namun Wei Wuxian menghiraukannya. Dengan cepat Lan Wangjipun berubah menjadi serigala dan berlari sangat cepat menyusul Wei Wuxian.
***
Lan Wangji berhasil menyusul Wei Wuxian namun jarak mereka sudah jauh dari Gusu.
“Wei Ying! Keras kepala!” Ujar Lan Wangji.
“Hehehe! Lan Zhan, aku lelah. Di sana ada sungai. Aku akan membasuh wajahku sebentar!” Ujar Wei Wuxian.
“Aku ikut!” Ujar Lan Wangji.
Wei Wuxian membasuh wajahnya. Dia melihat pantulan diriya di air. Kemudian tersenyum singkat saat pandangannya turun ke bagian perutnya dan diapun mengusapnya pelan.
“Wei Ying.”
“Ya Lan Zhan?” Tanya Wei Wuxian.
“Beberapa hari ini, aku dapat mencium aroma lain dalam tubuhmu. Bisakah kau jelaskan?” Tanya Lan Wangji yang sedari tadi diam memperhatikan Wei Wuxian.
“Kau penasaran? Lan Zhan kemarikan tanganmu!” Ujar Wei Wuxian dan di turuti oleh Lan Wangji. Wei Wuxian menempelkannya pada perutnya yang rata.
“Aaa.. di sini ada Wangji junior!” Ujar Wei Wuxian lalu menyudahi aksinya, dan seketika Lan Wangji terlihat membeku.
“We_Wei Ying? Apakah itu benar?!” Tanya Lan Wangji yang kembali menempelkan tangannya pada perut Wei Wuxian.
“Ya Lan Zhan! Kau akan menjadi ayah!” Ujar Wei Wuxian sambil tersenyum. Lan Wangji masih terlihat shock, namun seketika dia langsung menggendong Wei Wuxian.
“Aaaaaaa! Lan Zhan Lan Zhan! Kau ingin membawaku kemana??” Tanya Wei Wuxian sambil mengalungkan tangannya ke leher Lan Wangji.
“Pulang ke Gusu, menemui tabib.” Ujar Lan Wangji.
“Aiyooo! Lan Zhan! Apakah kau tak mengingatnya? Kami para omega tau kondisi anak-anaknya. Mereka tidak apa-apa Lan Zhan. Kau tak perlu khawatir.” Ujar Wei Wuxian sambil tersenyum.
“Tapi_”
“Lan Zhan, percayalah padaku. Anak-anakmu ingin daging sapi!” Ujar Wei Wuxian.
“Baiklah Wei Ying. Aku akan membawamu.” Ujar Lan Wangji dan Wei Wuxian hanya tersenyum senang.
***
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Ternyata kabar kehamilan Wei Wuxian membuat seluru Gusu menjadi riuh. Ditambah lagi ketika mereka mendengar kabar bahwa Jiang Cheng sedang hamil juga. Mereka semua tidak sabar untuk kelahiran keturunan mereka yang baru. Lan Xichen pun akan di angkat menjadi pemimpin puck mereka ketika anaknya sudah lahir.
Karena kondisi Wei Wuxian dan Jiang Cheng yang sekarang, Gusu Lan semakin memperketat penjagaan di puck mereka. Kini Wei Wuxian dan Jiang Cheng sedang berjalan ingin menemui Xie Lian dan Xiao Xingchen.
“Salam Lian ge, Daozhang.” Sapa Jiang Cheng.
“Lian ge, daozhang, apa yang ingin kalian sampaikan pada kami?” Tanya Wei Wuxian.
“A-Xian, A-Cheng, saat ini kalian sedang mengandung. Kalian akan semakin diincar oleh mahluk lain. Oleh karena itulah, kami berdua ingin memasang sihir pelindung untuk melindungi janin kalian. Bagaimana? Apakah kalian mau?” Tanya Xiao Xingchen dengan sopan.
Wei Wuxian dan Jiang Cheng saling bertatapan.
“Daozhang, gege, apakah akan ada larangan dalam memasangkan sihir pelindung itu?” Tanya Jiang Cheng.
“Tidak ada. Namun proses ini akan memakan waktu sedikit lama. Dan saat kami memasangkan itu, harus ada yang menjaga kita. Karena, dalam pemasangan itu, feromone kalian akan keluar dan itu akan memancing mahluk lain.” Jelas Xie Lian.
“Jika seperti itu, kita harus meminta bantuan kepada mate kita dan kita harus melakukannya di luar Gusu.” Ujar Jiang Cheng.
“Benar. Kita hanya perlu mencari tempatnya saja.” Ujar Xie Lian.
“Bukit Luazhang.” Ujar Wei Wuxian.
Jiang Cheng menatap saudaranya seakan penuh tanya. Namun seketika, di teringat akan suatu hal.
“Benar! Di sana saja Lian ge, daozhang!” Ujar Jiang Cheng.
“Tempat seperti apa itu?” Tanya Xiao Xingchen.
“Dulu, di kehidupan kami sebelumnya¬_”
*6 Abad lalu
“A-Yun, hati-hati sayang!” Ujar seorang pemuda cantik. Ya! Dia bernama A-Wei.
“Ya pa!”
“A-Mei, tolong jangan terlalu gemas dengan kakak iparmu!” Tegur A-Wei pada anak bungsunya.
“Sudahlah! A-Yi memang sangat manis. Jadi wajar saja jika A-Mei gemas padanya.” Ujar seseorang yang tiba-tiba muncul.
“PAMANN!!” Teriak A-Mei dan langsung memeluk pamannya.
“Bagus-bagus, A-Yin! Kau bahkan hanya berpisah dengan putriku selama beberapa jam! A-Mei, jangan terlalu dekat dengan pamanmu yang tsun-tsun ini!” Ujar A-Wei.
“Apa kau bilang?! Kau_”
“A-Yin, semuanya... ssttt!!!” Ujar A-Wei yang memotong pembicaraan A-Yin sambil meletakan telunjuknya di bibirnya.
“Ada vampir yang mendekati kita!” bisik A-Wei sambil memejamkan matanya. Semuanya pun langsung memasang sikap siaga.
“A-WEI!!!” Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang.
“A-LAN! Kau kenapa?!” Tanya A-Wei yang langsung mendekap tubuh suaminya dan melihat tubuh itu sudah berlumuran darah.
“Kita diserang! Sembunyilah! Kau dan saudaramu serta anak-anak, tetaplah di sini! Aku dan kakak sudah memasangkan sihir pelindung! Lari lah jika keadaan sudah membaik! Aku dan kakak sudah berusaha semampu kami. A-Wei, tetaplah hidup!” Ujar A-Lan dan diapun menghembuskan nafas terakhirnya.
“TIDAK!! A-LAN BANGUN!!! HIKS, A-LAN! KATAKAN JIKA INI MIMPI! A-LANNNNN!!!!” A-Wei berteriak dan menangis pilu sambil mendekap tubuh suaminya.
“Ayah.. hiks..” Ujar A-Mei gemetar. Dan suasana disanapun seketika berubah menjadi sangat pilu.
“T_tidak, TIDAK!! INI TIDAK MUNGKIN!!! A-LAN! KATAKAN, DIMANA A-HUAN?! ARGHHHHHHH!!” Teriak A-Yin yang tak kalah pilunya.
Kau dan saudaramu serta anak-anak, tetaplah disini! Aku dan kakak sudah memasangkan sihir pelindung! Lari lah jika keadaan sudah membaik! A-Wei, tetaplah hidup!
Dengan perlahan, a-Wei pun meletakkan tubuh suaminya dan menghapus air matanya secara kasar.
“Ayo pergi bersembunyi. Tidak baik jika kita di sini terus menerus. Ingat kata__”
“A-WEI! KITA HARUS MENCARI A-HUAN! KITA HARUS MEMBANTUNYA! A-HUAN, DIA TIDAK MUNGKIN MATI! A-WEI KI_KITA___”
PLAKK
Tamparan keras mendarat di pipi A-Yin. A-Mei menutup mulutnya sementara A-Yi dan A-Yun sudah saling mendekap.
“CARI ANAK-ANAKMU A-YIN! KAU TIDAK MENDENGAR PERMINTAAN TERAKHIR A-LAN DAN KAKAK IPAR?! CEPATLAH!” Bentak A-Wei dengan wajah yang sangat menahan sakit.
Hingga pada akhirnya, A-Yin berhasil menemukan anaknya dan merekapun bersembunyi sampai keadaan terlihat aman.
*Keesokan harinya
“Ini sudah aman. Aku sudah tidak mencium bau mereka lagi.” Ujar A-Wei.
“Papa, aku lapar.” Ujar salah satu anak A-Yin yang paling kecil sambil meringkuk dalam pelukan A-Yin.
A-Wei tersenyum getir.
“A-Hun, tunggu sebentar ya. Paman akan mencarikan kita makanan.” Ujar A-Wei sambil mengusap rambut keponakkannya.
“Benarkah? Yeyy!” Ujar sang anak. A-Wei berdiri dan kemudian dia berjalan mencari benda yang bisa dia bawa untuk di jadikan tas.
“Paman! Biarkan A-Jian bantu!” Ujar anak tertua A-Yin.
“Tidak perlu. A-Jian dan A-Yun adalah alpha di sini. Jadi kau dan A-Yun harus melindungi adik-adikmu dan papamu di sini ya. Paman akan segera kembali.” Ujar A-Wei dan kemudian setelah menemukan sesuatu yang bisa di jadikan tas, A-Wei mendekati anak-anaknya.
“A-Yun, jagalah adik dan menantuku saat Papa tidak ada.” Ujar A-Wei sambil mengusap rambut anak-anaknya kemudian dia mendekati A-Yin lalu memeluknya.
“Lan Chenyin! Jangan mencariku jika aku tidak kembali.” Bisik A-Wei dan diapun berlari kencang keluar.
“PAMAN!!/PAPA!!!/LAN WEIXIAN!”Teriak mereka semua sambil menyusul, namun A-Wei sudah tidak terlihat. A-Wei melewati pintu belakang bukit itu, menangkap hewan-hewan hidup dan mengumpulkan daging buruan sebnayak mungkin. Setelah itu, diapun kembali ke dalam bukit.
Hari mulai gelap. Dengan perlahan A-Wei mendekati salah satu bangunan yang menjadi tempat persembunyian mereka tadi. Saat dia ingin masuk, aroma amis menyengat menyapa indranya.
‘Para vampir itu kembali!’ Batin A-Wei.
Dengan cepat A-Wei menaruh barang bawaannya lalu berlari mengikuti aroma itu. Ribuan vampir mengepung di luar bukit.
“SIAL JIKA JUMLAH MEREKA SEGITU DAN DENGAN PARA PENYIHIR ITU, PERTAHANAN BUKIT INI BISA
SAJA HANCUR!” Umpat A-Wei. Tanpa pikir panjang A-Wei langsung mengeluarkan kemampuannya dan dia berlari keluar bukit.
‘Setidaknya, para vampir itu tidak tau jumlah yang selamat di bukit. Biarlah mereka memusnahkanku agar ChenYin dan lainnya selamat. Aaahh! A-Lan, semuanya, kita akan bertemu lagi di kehidupan berikutnya.’ Batin A-Wei.
Setelah kejadian itu A-Wei tidak pernah kembali ke bukit. Dan A-Yin menemukan barang bawaan A-Wei tak jauh dari gedung yang mereka tempati saat siang harinya.
“Lan WeiXian.” Lirih A-Yin.
***
Hari-hari berlalu, kini A-Yin sedang bersiap-siap ingin mengumpulkan makanan untuk mereka.
“Paman! Biarkan kami semua membatu!” Ujar A-Yun dan mendapatkan tolakkan dari A-Yin.
Mereka bersih keras ingin ikut namun tetap saja! A-Yin tak mengiznkannya. Hingga akhirnya dialah pergi sendiri menuju belakang bukit dan kekuar dari zona aman. Suasananya terlalu sunyi untuk A-Yin. Namun dia tetap meneruskan langkahnya sampai-sampai_
SREK
SREK
“SIALAN!” Umpat A-Yin karena para vampir mengepungnya dan pertempuran terjadi. Dan segera munculah A-Yun dan yang lainnya membantu pamannya. Rupanya mereka mengikuti A-Yin secara diam-diam.
“BAGAIMANA BISA MEREKA MENUTUPI BAU MEREKA?!” Ujar A-Yi sambil melawan vampir itu.
“Huh.. Sihir pelindung buatan alpha kalian sangat kuat! Oleh sebab itulah kami menunggu kalian keluar. Namun siapa sangka jika kalian benar-benar keluar! HAHAHAHAHA! SERANG MEREKA!!!!”
Dan terjadilah perang tak seimbang itu. Serta kaum vampir pun berhasil membunuh mereka semua.
***
“____ Begitulah kejadian di kehidupan kami sebelumnya.” Ujar Jiang Cheng mengakhiri ceritanya.
“Begitu ya. Huftt, jika seperti itu silahkan saja. Namun silahkan kalian jelaskan dan minta izin dulu kepada orang-orang yang ada di belakang kalian.” Ujar Xiao Xingchen.Wei Wuxian dan Jiang Cheng pun langsung menengok kearah belakang mereka.
“L_Lan Zhan! / Lan_Huan?!” Ujar mereka bersamaan.
“Baiklah, kami berdua pamit terlebih dahulu.” Ujar Xie Lian.***
~T.B.C~
Hallo semuaa, aku izin haitus sebentar ya. Karena sedang dalam tahap menulis cerita-cerita lainnya dan cerita baru. Aku janji akan segera kembali~
(Estimasi aku haitus hanya 2 minggu saja kok hehe ^^)
Pai-paii~~🤗17 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
(WANGXIAN, XICHENG) Happy But Difficult Fate (愉快而沉重的命运)
FantasyMembawa takdir yang berat namun malah mempererat ikatan Wei Wuxian dan Jiang Cheng pada mate mereka. Seolah-olah dunia akan tetap baik-baik saja jika mereka bersama mate-nya. Namun siapa sangka jika konflik yang awalnya sangat berat, menjadi sebuah...