Jeon Jungkook berbaring di ranjang rumah sakit karena kecelakaan motor yang menimpanya tadi malam. Tidak, tidak parah hanya luka luar saja yang mmmm...lumayan lah. Tapi Kim Seokjin yang menemaninya di rumah sakit tak mengijinkan pria Jeon itu untuk beranjak dari bed sama sekali.
"Ah Jin hyung padahal aku kan tak apa-apa," rengeknya sembari sedikit memajukan bibir.
"Diamlah, siapa suruh kau berbuat ulah? Untung saja hanya luka-luka biasa, tak ada yang serius," omel pria Kim yang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.
"Untungnya juga tak sampai ada berita tentang kecelakaanmu ini Jungkookie," sambung Seokjin.
"Ada berita pun tak apa kan hyung? Aku kan tidak melanggar apa-apa. Aku tidak mabuk, tidak sedang mengantuk, bahkan aku memakai semua perlengkapan berkendara dengan benar. Memang mobil itu saja yang tiba-tiba menabrakku. Ah iya bagaimana keadaan orang di dalam mobil itu?" tanya Jungkook.
"Dia tidak apa-apa, dan orang itu juga tidak tahu bahwa kau yang terlibat kecelakaan dengannya. Ah itu terdengar melegakan. Untung saja bukan Sejin hyung yang menangani kecelakaanmu, sepertinya dia Army yang pasti akan mengenalimu dan Sejin hyung."
"Oh ya? Ah besok akan ku katakan di live bahwa—"
"Jangan berulah Jungkookie. Kau ingin berita ini tersebar?" potong Seokjin.
"Ck, bukan gitu hyung, aku hanya ingin mengatakan pada Army bahwa mereka harus berhati-hati dalam berkendara." Jungkook membela diri.
"Ah sudahlah, kau istirahat saja. Hyung ke depan sebentar," ucap Seokjin kemudian meninggalkan Jungkook di kamar rawat itu sendirian.
Sepuluh menit sudah berlalu namun Seokjin tak kunjung kembali ke dalam. Jungkook mulai bosan, ia mengambil ponselnya di atas nakas dan memainkan sebuah game yang baru di downloadnya kemarin.
Di tengah permainan tiba-tiba ada angin yang berhembus kencang menerpa tubuh kekar bertato itu. Tidak lama, hanya sekelebat namun cukup membuat Jungkook terkejut. Pria itu menjeda permainan di gawainya. Ia menoleh ke kanan dan tak mendapati apapun.
"Aku berhalusinasi kah? Sepertinya tadi ada angin yang menerpaku," monolog Jungkook sembari mengerutkan dahinya. Pasalnya semua pintu tertutup, tidak ada celah yang bisa membuat angin tiba-tiba masuk dan menerpa tubuhnya. Pendingin ruangan pun letaknya bukan di sebelah kanan.
Tak ingin mempermasalahkan hal itu, Jungkook kembali fokus pada permainan di gawainya. Namun bulu kuduknya tiba-tiba saja berdiri. Ia merasakan hawa dingin dari sebelah kirinya. Terasa meraba dari tengkuk kemudian bergerak lebih ke depan. Jungkook tercekat. Pupilnya bergerak ke kiri, mencari tahu apa yang membuatnya merinding secara tiba-tiba.
Kini dari ekor matanya tertangkap sesuatu yang masih belum bisa Jungkook pastikan apa bentuknya. Yang jelas terdapat sesuatu di sebelah kiri tubuh Jungkook. Tapi apa? Bahkan sejak tadi hanya Seokjin saja yang menemani Jungkook di dalam kamar rawat ini. Itupun Seokjin sedang keluar ruangan, entah kemana orang itu pergi.
"Permainan apa i...(tu)."
"Kamjagiyaa (*aku terkejut)," teriak Jungkook sambil menjatuhkan gawainya yang untungnya terjatuh di atas bed. Pria itu menoleh ke samping dengan cepat dan di buat senam jantung oleh sesosok wanita berambut panjang dengan pakaian putih dan wajah yang pucat. Ia spontan menjauhkan tubuhnya dari sosok itu.
Demikian dengan keterkejutan Jungkook, sosok itu pun juga sama terkejutnya.
"Kamjagiya," pekik sosok itu juga sesaat setelah keterkejutan Jungkook.
"Yaaaakkk kau mengejutkanku tuan muda," lanjut sosok itu yang malah jadi mengomeli Jungkook.
"Kau yang mengejutkanku," teriak Jungkook tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost
FanfictionJeon Jungkook, maknae BTS yang selalu penasaran dengan arwah akhirnya di pertemukan dengan sosok tak kasat mata itu.