Mulai dari detik di mana Minyeo mendengar percakapan antara Jungkook dan Lyn di atap gedung, arwah itu tak bicara apapun pada Jungkook. Ia hanya fokus menjalankan perannya sebagai bodyguard pengusir hantu menyeramkan untuk Jungkook tanpa menanyakan apapun perihal yang di dengarnya itu. Bukan tak bersimpati, ia hanya berusaha untuk tidak mencampuri urusan orang lain kecuali Jungkook sendiri yang membuka pembicaraan.
"Minyeo-ssi?" panggil Jungkook di dalam mobil dalam perjalanan pulang setelah melakukan jadwal pemotretan.
"Ya," jawab Minyeo menoleh pada pria Jeon di sebelahnya.
"Terima kasih untuk tak bertanya apapun padaku meski kau mendengar semuanya," ungkap Jungkook yang membuat arwah cantik itu menarik sudut bibirnya kemudian mengangguk kecil.
Tak ada percakapan lain setelah ini sampai akhirnya mereka tiba di apartemen Jungkook. Keduanya masuk dengan tujuan masing-masing tanpa adanya sepatah kata pun. Jungkook masuk ke kamarnya sementara Minyeo menduduki sofa panjang di depan TV.
Sudah dua jam sejak mereka sampai di apartemen namun Jungkook masih saja berdiam diri di dalam kamar. Entah apa yang di lakukannya? Tidur? Atau sedang menggalau? Bahkan janji untuk menyetel TV untuk Minyeo saja Jungkook tak ingat. Dan sudah satu jam Minyeo bingung harus melakukan apa. Ia tak bisa memegang benda apapun dan kini ia merasa bosan karena tak bisa berbuat apa-apa.
"Kenapa juga aku setuju ke sini jika disini kerja ku benar-benar hanya sebagai pengusir hantu seram? Iya sih aku tahu sejak awal, tapi aku tak pernah menduga bahwa hidup di sini benar-benar sepi. Hidup Jungkook sepi sekali. Selain dari bekerja, Jungkook tak bergaul kah?" monolog Minyeo kemudian menghela napas kasar.
"Huff, setidaknya di rumah sakit aku masih memiliki teman bicara. Tapi di sini?"
Krek!!
Terdengar suara pintu di buka dan muncullah sosok pria Jeon yang sejak dua jam lalu mengurung diri di dalam kamar. Minyeo menoleh tanpa berekspresi apa-apa. Jujur ia takut salah bersikap.
"Kau sedang apa Minyeo-ssi?" tanya Jungkook mengawali pembicaraan.
"Aku tak melakukan apa-apa. Memang aku bisa melakukan apa? Aku bahkan tak bisa menyentuh apapun," jawab Minyeo sedikit menyindir. Entahlah Jungkook merasa tersindir atau tidak? Pria itu berjalan mendekati Minyeo kemudian duduk di sofa yang sama.
"Maafkan aku Minyeo-ssi. Aku hanya fokus pada perasaanku tanpa memperdulikan ada kau di sini," ucap Jungkook kemudian mengambil remote TV dan menyetelnya.
"Saluran apa yang ingin kau tonton?" tanya Jungkook.
"Aku tak pernah memilih saluran. Di rumah sakit aku hanya mengikuti saja," jawab Minyeo yang tak di jawab Jungkook. Pria itu hanya memilih salah satu channel TV secara acak.
"Patah hati ternyata sangat sakit ya rasanya?" ucap Jungkook dengan netranya yang terfokus pada acara TV di depannya. Seketika Minyeo menoleh pada sang majikan. Masih terlihat raut sedih Jungkook. Netranya sedikit sembab mungkin habis menangis. Pria juga boleh menangis kan?
Minyeo memperhatikan Jungkook sejenak kemudian kembali menatap layar kaca.
"Namanya juga patah, ya pasti sakit. Patah tulang misalnya," jawab Minyeo yang membuat Jungkook menarik tipis sudut bibirnya.
"Kau benar," ucap Jungkook.
"Ah iya Jungkook-ssi?" panggil Minyeo tiba-tiba yang membuat pria di sebelahnya menoleh.
"Kau.... apa tak bisa membantuku mencari di mana jasadku berada? kau bilang aku bisa meminta apapun padamu sebagai bayaranku mengusir hantu seram untukmu kan?" lanjut Minyeo lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost
FanfictionJeon Jungkook, maknae BTS yang selalu penasaran dengan arwah akhirnya di pertemukan dengan sosok tak kasat mata itu.