Part 9

91 5 0
                                    

Jeno mengikuti langkah wanita yang mengatakan bahawa kalo dia diterima menjadi sekretaris CEO disini.Tapi dia bingung kok bisa? Kan dia belum melamar kenapa tiba tiba dapet?
Dia ingin bertanya tetapi mengurungkan niatnya apabila memasuki lift menuju ke tingkat 60.

Ting

Mereka berdua berjalan menuju ke ruangan yang mempunyai sekretaris bidang lain didalamnya.Wanita itu mempersilakan Jeno masuk untuk berjumpa dengan Sekretaris itu.

Wanita itu tersenyum "silakan masuk" Wanita itu menunduk lalu beredar dari sana.

Jeno membuka pintu memerhatikan sekeliling ruangan yang bernuansa hitam dengan gaya yang elegan.Jeno mengernyitkan dahinya bingung

gelap ngga bisa liat masa depan kalo gini -batin Jeno

Perhatian Jeno teralih pada wanita yang duduk di sofa dihujung ruangan.Mereka melakukan eye contact lalu wanita itu berdiri dan berjalan menuju Jeno.

"Ah kita bertemu lagi!" Ujar nya semangat.Kalian pasti tau siapa yaps itu Giselle.

Mata Jeno membulat sempurna "Kamu Sekretaris itu?!" Tanya Jeno kaget.Ngga espek kalo wanita yang dia temukan tadi rupanya Sekretaris di perusahaan ini.

Giselle ketawa "wkwk Iyaa tapi bahagian lain" jawabnya

Jeno mengerjapkan matanya pelan "Emangnya ada berapa Sekretaris disini?" Heran dong.Kok banyak kan biasanya cuman 1.

"Ada 3,satunya Sekretaris itu muncul kalo lagi ada masalah besar kaya diambang bangkrut gitu tapi ngga mungkin sih bisa jadi juga kalo ada pengkhianat dari company lain" Jelasnya

"Kalo aku Sekretaris biasa" jawabnya lagi,Jeno mulai mengangguk ngerti

"Jadi aku Sekretaris apa dong?" Tunjuk dirinya sendiri,Giselle hanya tersenyum

"Nanti kamu bakal tau sendiri" Ujarnya terus berjalan ke meja sofa mengambil tab kerjanya lalu mengajak Jeno ke ruangan CEO yang berada di hujung koridor.
Jeno berdoa dalam hati semoga bisa berjalan lancar,bosnya ngga galak,baik,kaya bisa bayarin Jeno lebih,kasi tugas ngga banyak.

Giselle menoleh menatap Jeno disebelahnya terkekeh geli melihat raut wajah mulai pucat itu.

Giselle mengangkat tangan mengetuk pintu,menunggu balasan di seberang sana

masuk

Tubuh Jeno menegang seketika.ASTAGA SUARA APA ITU?! Oke kepercayaan dirinya seketika menghilang.

Giselle membuka pintu dan berjalan masuk menemui Tuan Na didalam.

Giselle menundukkan sedikit tubuh badannya ketika berhadapan sama Tuan Na.

"I-Ini Sekretaris yang melamar 30 menit lalu" Ucapnya dengan sedikit menunduk.JANGAN TANYA KENAPA.Dia juga keringat dingin sebenarnya.

Jaemin menaikkan alisnya "Apa salah satu daripada kita yang buta?" Tanyanya kepada Giselle yang membuat wanita itu bingung.

"Maksud Tuan?" Tanya Giselle dengan nyali yang sedikit.Mau hidup lama tapi kayanya takdir berpihak lain.

"Dimana Sekretarisnya?"  Giselle mendongak menatap ke kiri kanan belakang tapi gaada Jeno.Astaga! Kenapa dia gak ikut masuk!.

Giselle berlari pelan menuju pintu ruangan Tuan Na lalu melihat Jeno yang masih berdiri di depan pintu dengan wajah polosnya.

"Astaga aku kira kau ke mana,ayo masuk" Giselle memanggil Jeno buat masuk yang diperhatikan Jaemin dari jauh.

Jeno memainkan jarinya "t-tapi takut,kalo ngga diterima gimana" Jeno mulai ngga percaya diri.

Giselle pusing sebentar lalu mendapatkan ide buat Jeno "aigoo gapapa Tuan Na baik kok nanti abis interview bakal dapetin jajan" Ujarnya semangat padahal udah maki makian di dalam hati.Pasti Jaemin mendengarnya!

Ceo Or Secretary?Where stories live. Discover now