⋅•⋅⋅•⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅∙∘☽༓☾∘∙•⋅⋅⋅•⋅⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅Embun pagi tipis menempel di daun-daun yang menjulang tinggi di hutan Konoha. Cahaya mentari mulai menyapa bumi, menyapa seorang pemuda yang duduk termenung di tengah rimbunnya dedaunan. Kakashi, yang kini sudah menjadi seorang Jounin dan mengenakan seragam khas Jounin juga masker yang menutupi sebagian wajahnya. Matanya, terpancar tekad dan kesedihan, menatap kosong ke arah matahari yang terbit.
Hanya sedikit orang yang mengetahui wajah Kakashi yang sebenarnya. Dia memilih untuk menyembunyikannya di balik masker, sebuah perlindungan yang dibangunnya untuk melindungi dirinya dari rasa sakit. Juga karena ingin mewujudkan keinginan Obito yang tidak ingin orang lain melihat wajah manisnya.
Di medan perang, Kakashi dikenal sebagai "Sharingan Kakashi," ninja yang menggunakan Sharingan milik Obito untuk mengalahkan musuh-musuh Konoha. Tapi di balik kekuatannya, Kakashi menyimpan luka tersembunyi. Dia tidak pernah bisa melupakan Obito, sahabat yang menjadi sumber kekuatan dan kesedihannya.
.
Malam hari di kediam Kakashi.
.
Kakashi terbangun dengan keringat dingin menempel di dahinya. Jantungnya berdebar kencang, ia membungkus tubuhnya dengan selimut mencoba menepis rasa dingin yang menusuk ke tulang-tulangnya. Sekali lagi, mimpi itu menghantui tidurnya.. mimpi yang sama.
"Obito..." bisiknya, suara serak karena tegang.
Di mimpinya, Obito selalu tersenyum padanya. Senyuman yang begitu hangat dan menenangkan, serta mata Sharingan yang berbinar penuh semangat. Dia melihat Obito muda yang penuh kehidupan di matanya, sebelum tragedi yang merenggut segalanya.
"Kakashi, kau harus tahu… aku selalu bangga padamu," kata Obito dalam mimpinya, suaranya penuh kasih sayang.
Kakashi tertegun, terhanyut dalam kenangan.
Tapi kemudian, mimpi itu berubah. Senyum Obito memudar, digantikan oleh kegelapan di wajahnya. Matanya yang penuh semangat berubah menjadi merah menyala, penuh amarah dan kesedihan.
“Kenapa kau…kenapa kau meninggalkanku sendirian di gua itu, Kakashi?” Obito menjerit, suaranya terdistorsi oleh kesakitan.
Kakashi merasakan nyeri menusuk di dadanya, seolah-olah jantungnya dirobek. Mimpi itu selalu berakhir dengan rasa sakit yang luar biasa. Dia terbangun dalam kegelapan, kesepian, dengan rasa kehilangan yang tak terpecahkan.
"Obito..." dia menggumam, suaranya patah-patah.
Dia tahu, mimpi itu adalah manifestasi dari rasa bersalahnya. Kesedihannya. Rasa kehilangannya. Dia tahu Obito telah pergi, tapi dia masih berjuang untuk menerima kenyataan itu.
Dia menyembunyikan diri di dalam selimut, mencoba menghangatkan diri. Tangannya bergerak ke wajah, menyentuh bekas luka di mata kirinya, luka yang selalu mengingatkannya pada kehilangannya.
"Aku akan selalu mengingatmu, Obito," bisiknya, suaranya penuh kesedihan.
"Aku tidak akan pernah melupakanmu."
.
⋅•⋅⋅•⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅∙∘☽༓☾∘∙•⋅⋅⋅•⋅⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅
.
Pada suatu pagi Kakashi mendapat panggilan dari Tsunade, yang sekarang menjadi Hokage menggantikan Minato. Kakashi ditugaskan untuk menjadi guru juga pemimpin untuk tim 7 yang berisi 3 ninja muda. Yang mana salah satunya adalah anak kecil bernama Naruto Uzumaki, putra dari Namikaze Minato. Naruto memiliki mimpi besar untuk menjadi Hokage dan membuat Kakashi melihat sedikit dari dirinya juga Obito di diri Naruto, semangat dan tekad yang membara di mata Naruto itu sama seperti milik Obitonya.
![](https://img.wattpad.com/cover/373269526-288-k217499.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakashi's Redemption: The Burden of the Poisoned Lily
Fanfic⇲↷ ·˚⛔ HOMOPHOBIC PLEASE DNI 〔⚠️〕ALERT ⁞ BL STORY . . . . . . . . ╰─ [ OBITO X KAKASHI ] ︶︶︶︶︶︶︶︶︶ 𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔𓊔 🖇˚̣̣̣͙- Apa yang akan t...