どく

191 19 18
                                    

                        ⋅•⋅⋅•⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅∙∘☽༓☾∘∙•⋅⋅⋅•⋅⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅

Suatu malam, Tsunade mendapat kabar dari salah satu anggota ANBU yang mengakatan bahwa seorang pembelot bernama Fūka, mantan ninja desa lain sedang menyebarkan teror dengan kemampuannya yang dapat menyerap chakra seseorang dengan cara beciuman. Fūka, memiliki penampilan yang menawan dan kemampuan yang sangat berbahaya. Karena hal inilah, Tsunade memerintahkan ANBU didepannya untuk memanggil Kakashi kehadapannya.

Tsunade menatap anggota ANBU di depannya dengan serius. "Jadi, Fūka benar-benar sudah muncul lagi? Dan metode dia..." Tsunade menjeda ucapannya kemudian menghela nafas. "Menyerap chakra melalui ciuman? Ini terdengar seperti kombinasi antara lelucon dan ancaman."

ANB yang melaporkan hal tersebut hanya menunduk dan mengangguk samar. "Ya, Rokudaime. Dia terlihat sangat menawan, tetapi kekuatannya mengerikan. Sebuah ciuman bisa menjadi akhir bagi ninja manapun yang tidak waspada."

Menggigit bibir bawahnya sendiri, Tsunade memberikan perintah. "Kita tidak bisa membiarkan dia berkeliaran seperti ini. Kita perlu menanganinya sebelum dia membuat kekacauan lebih lanjut. Panggil Kakashi ke sini. Aku akan memberikan misi ini padanya."

Seseorang yang sejak tadi dihadapan Tsunade mengangguk dan bersiap untuk pergi. "Saya permisi, Rokudaime." Anggota ANBU tersebut menghilang dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Tsunade sendirian dengan pikirannya.

Tsunade bergumam pada dirinya sendiri. "Fuka... Aku ingat wajahnya dari laporan lama. Dia bukan hanya berbahaya, tapi juga licik." Ia bangkit dari kursinya lalu berdiri menghadap jendela. "Jika dia mencoba mengganggu desa ini, aku tidak akan segan-segan untuk menghadapinya."

Beberapa saat kemudian, Kakashi masuk dengan gaya santainya, membaca buku sambil berjalan serta tanpa yang ia masukan kedalam saku celananya. Kakashi berucap tanpa menatap langsung Tsunade. "Apakah ada sesuatu yang mendesak, Tsunade? Kau terlihat serius sekali."

Tsunade membalikkan tubuhnya yang semula menatap jendela menjadi menatap Kakashi. "Kakashi, kita punya masalah. Fūka, seorang pembelot dari desa lain, sedang menyebarkan teror dan menghisap chakra para shinobi melalui ciuman. Ini bukan hal sepele."

Setelah mendengar ucapan Tsunade, Kakashi menutup bukunya dan menatap wanita didepannya dengan serius. "Fuka? Aku ingat dia. Memang dia gadis yang sangat berbahaya. Katakan saja apa perintahmu, Nona Tsunade."

"Kita harus bergerak cepat. Aku ingin kau menemukan dan menangkapnya. Kita tidak bisa membiarkan dia terus menebar teror seperti itu."

Kakashi mengangguk mengerti. "Baik. Aku akan merancang strategi dan segera bergerak."

Tsunade kembali menatap jendela yang menampilkan pemandangan desa lalu melempar pandangan tajam. "Lakukanlah, Kakashi. Ini tidak hanya tentang kita, tapi juga keselamatan desa."

Kakashi mengangguk dengan serius dan berangkat untuk menyiapkan rencanaya. Sedangkan Tsunade tetap berada di tempatnya, memikirkan langkah selanjutnya terhadap ancaman yang akan datang.

Kemudian setelah itu.. Kakashi, yang dikenal karena strategi dan kekuatannya, menyusun rencana untuk menghadapi Fūka. Dia tahu betul bahwa kemampuan Fūka dan kemampuannya sangat berbahaya dan saling melengkapi. Fūka bisa melemahkan tubuhnya dengan ciumannya, sementara ia dapat membunuh Fūka dengan sentuhannya yang beracun.

Dalam pertemuan yang tak terhindarkan, Kakashi dan Fūka terlibat dalam pertarungan sengit. Fūka mencoba menggoda Kakashi dengan tipu daya dan keindahan, tetapi Kakashi tetap tenang dan berhati-hati. Meskipun Fūka berhasil menyedot sebagian chakra Kakashi, jounin tersebut mampu mengumpulkan kembali energinya dan menggunakan tekniknya yang paling kuat.

Kakashi's Redemption: The Burden of the Poisoned LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang