2. Jatayu

37 0 0
                                    

ja.ta.yu
n kl nama burung garuda yang besar (dalam cerita wayang).

Aku baru saja melirik buku paket bahasa Jawa adekku, bukunya tidak terlalu tebal. Tepat di halaman 20 buku itu berisi tentang kisah Jatayu yang berusaha menyelamatkan Sinta saat di culik oleh Rahwana.

"Kak, kenapa nama kita ada Jatayu nya?"

Aku diam sebentar, lalu menoleh kearahnya, "kayaknya Jatayu itu nama keluarga deh, kakek namanya Jatayu, ibu namanya Ratri Jatayu, adek namanya juga Peksi Jatayu, kakak namanya Ayu Jatayu."

"Kenapa enggak nama bapak aja?"

"Bapak Raharja?"

"Iya, kenapa enggak Peksi Raharja?  Atau Ayu Raharja?"

"Ndak tau, coba tanya Mbah besok."

Aku menyukainya. Jatayu. Apik.

Mbah juga tidak pernah cerita denganku. Mbah Kakung dan Mbah putri lebih dekat dengan kakak Ayu. Aku sedikit tidak menyukai kakakku. Dia tidak pintar, sangat pemalas, dia tidak pernah membantu ibu mencuci piring, menyapu kamarnya sendiri saja tidak pernah, apalagi melipat pakaiannya. Dia juga tidak pernah membantu mengerjakan PR ku.

Entah. Tapi aku tumbuh dengan dua peran. Kakak dan Adik. Aku kadang iri dengan kakak mereka yang akrab dengan adiknya. Jadi kakak memang susah, jadi adik juga susah. Duh, harus kuakui aku ini memang paling mandiri. Tapi aku butuh kalian.

Berdiri sendiri terlalu berat. Aku tumbuh dengan seperti ini, kecemasan, ketakutan, keberanian, bertahan, dan hujan.

Aku suka sembunyi dibalik hujan. Sebelum aku menyayangi hujan, aku pernah takut sekali sama hujan, tapi perlahan dia beri aku salam, "Raksi, perkenalkan aku hujan!"

Suaranya melambai-lambai di telingaku, bulir airnya jatuh harum di tubuhku. "Hujan maafkan aku," kataku.

"Hujan aku menyayangimu."

Lantas dia memelukku, begitu deras hingga ibuk tidak pernah mendengar tangisku. Hingga bapak mengira bahuku sudah sekuat baja, hingga kakak menganggap bahwa aku sudah bisa, hingga adik memintaku membantu mengerjakan PR nya.



...

Note
Kalian semua luar biasa, mari jalan sama-sama hari ini dan besok adalah rencana tuhan yang terbaik untuk kita, aku berterima kasih pada kalian semua yang sudah berjalan hingga saat ini, meski kamarmu berantakan. Tapi tidak apa, aku menyayangi kalian semua.

Aku tau menahan tangis itu rasanya sesak di tenggorokan hingga hati. Aku tau itu menyakitkan, maka aku butuh bantuan kalian. Bertahanlah.

Maka besok kau akan tiba di awan-awan seperti kapas yang terbang di langit Neverland. Ku Pastikan tidak ada hook  yang menyeramkan. Kau akan senang seperti anak kecil yang tidak tumbuh di Neverland.

Sekarang aku tau, mengapa Peter pan menolak menjadi dewasa. Karena kita seperti di lempar kedalam dunia tanpa struktur yang jelas dan ya, kita tidak tau harus apa.

Satu-satunya yang harus kau lakukan adalah bertahan. Aku menyayangi kalian semua!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 29, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bau Hujan di Sela-sela JarimuWhere stories live. Discover now