Beomgyu berjalan menuruni anak tangga tak lupa memperhatikan orang-orang disekitar berharap menemukan seseorang yang dapat dia ajak bekerja sama."Permisi, apa kalian tahu dimana kamar Park Jimin dan Choi Soobin?"
Setelah sampai dilantai 1 Beomgyu memutuskan untuk bertanya pada seorang wanita berambut pendek yang berada paling dekat dari tangga. Ia tidak punya banyak waktu.
"Oh, kamar Park Jimin ada dipaling pojok kiri sedangkan Choi Soobin berada 5 kamar sebelum kamar Park Jimin." Ucapnya menjelaskan.
"Terimakasih bantuannya"
Ucap Beomgyu mengangguk mengerti.Alasan kenapa Beomgyu mencari kedua orang itu karena ia melihat mereka membawa senjata api saat keluar dari labirin yang berarti mereka bisa menggunakannya.
Jimin dan Soobin akan menjadi bantuan yang berharga untuk rencana mengambil alih lapangan penerbangan.
Tok~
Tanpa ragu-ragu Beomgyu mengetuk pintu kamar Jimin lebih dahulu."Siapa?"
Tanya Jimin membuka pintu."Choi Beomgyu dari lantai 3, bisa kita berbicara didalam? Ada hal cukup rahasia yang ingin aku bicarakan" Ujar Beomgyu penuh keyakinan.
Beberapa detik Jimin terdiam mencari kebohongan Dimata Beomgyu tapi tak menemukan.
Pemuda 18 itu terlihat abu-abu dimata Jimin. Ia terlihat tidak berbahaya tetapi kedatangannya yang tiba-tiba menimbulkan sedikit kecurigaan. Disisi lain Jimin juga penasaran dengan apa yang akan disampaikan pemuda itu.
"Masuk"
Akhirnya Jimin memutuskan untuk membiarkan Beomgyu masuk lagipula Jimin sudah memegang pistol di balik bajunya, jika anak itu melakukan hal aneh ia tidak akan segan menembaknya, pikir Jimin dibalik wajah datarnya.
"Jadi apa yang membuatmu datang kemari?"
Jimin bertanya duduk di kursi sedangkan Beomgyu masih berdiri di samping tempat tidur. Kamar dilantai 1 dan 2 memang jauh lebih kecil daripada kamar Beomgyu dilantai 3.
Di kamar Jimin hanya ada kasur lemari dan meja kecil, sangat berbeda dengan dengan kamar-kamar dilantai 3 dan 4 yang bahkan memiliki kulkas dan sofa mini.
"Apa kau ingin bergabung denganku untuk keluar dari tempat ini?"
Tanpa basa-basi Beomgyu memberitahu maksud kedatangannya. Mata hitam milik Beomgyu menatap dalam netra coklat milik Jimin menegaskan keseriusan dalam kalimat yang diucapkan.
Jimin tersenyum miring menyilangkan kaki dengan tangan kanan mengeluarkan pistol dari balik baju dan memainkannya dengan santai.
"Aku sudah satu bulan berada di tempat ini dan sudah melihat banyak orang mencoba melarikan diri. Kau tahu apa yang terjadi.."
Jimin menjeda ucapannya menatap Beomgyu dingin dan mengarahkan pistolnya kearah Beomgyu dengan gerakan seolah menembak.
"Mereka semua mati bahkan sebelum sempat meninggalkan area asrama. Jadi pergilah dan cari orang lain untuk bergabung denganmu aku tidak ingin mati sia-sia." Lanjut Jimin menolak terlihat tidak tertarik dengan apa yang Beomgyu katakan.
Namun Beomgyu belum mau menyerahkan, ia masih berdiri dihadapan pria berusia 27 itu.
"Tidak seperti mereka yang melarikan diri tanpa rencana dan berakhir mati. Kami sudah memikirkan hal ini dengan detail dan hati-hati. Setidaknya dengarkan rencana kami lebih dahulu sebelum memutuskan akan bergabung atau tidak."
Melihat kegigihan Beomgyu dan kepercayaan dirinya membuat Jimin sedikit tertarik, tidak ada ruginya bagi Jimin untuk mendengarkan rencana Beomgyu. Siapa tahu anak itu memang bisa membawanya keluar dari tempat terkutuk ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/372472943-288-k227894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Show Time: Battlefield
ActionApa yang akan kalian lakukan jika kalian tiba-tiba diculik dan dijadikan Avatar dalam sebuah permainan? Harus bertarung hidup, mati dalam sebuah permainan dimana kau tak punya pilihan selain bermain. Bisakah kedua bersaudara Yeonjun dan Beomgyu ber...