RUNA-03

20 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⋆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆.˚🦋༘⋆

3. Hantu beneran?

"Lo kenapa sih Na, buru-buru amat" ucap gadis berambut hitam bergelombang itu kesal. Pasalnya setelah bel berbunyi, Naina si pelaku utama langsung menarik dirinya menuju mobilnya berada.

Kan jadinya dia belum sempat berpelukan manis dengan pacarnya.

"Udah diem aja lo, anterin gue ya?"

Gadis berambut hitam bergelombang—Keyra menatap geram ke arah Naina yang menampilkan raut memohon. Persis seperti muka Patrick Star.

Takut dengan tatapan sengit kayra. Naina segera mengeluarkan stick notes dari dalam saku bajunya dan menyerahkan secara pelan-pelan kepada kayra yang langsung disambut dengan kasar.

Noh, ni bocah pasti teriak-teriak. Batin Naina

Setelah membacanya, reaksi yang ditujukan Kayra sesuai dugaan Naina. Mata melotot dan bibir bersiap-siap untuk teriak.

"LO NGAPAI-

Hmph

"Jangan berisik kay, gue malu ih. Udah lo ikut aja"

Naina langsung menggeret Kayra menuju mobil gadis itu dengan tangan kanannya yang membekap mulut kayra yang diam saja tanpa berontakan.

"Naina, kayra!!"

Belum sempat Naina memasukkan kayra ke dalam tempat kemudi, kedua nya terpanggil. Saat menoleh Kayra girang sendiri, meskipun tangan nya di bekap erat oleh Naina, kayra tak mampu menahan jeritan kesenangan nya.

Pasalnya yang datang adalah pacarnya kayra, Erlangga. Dengan temannya yang memiliki rambut twing, twing—Romeo. Setidaknya hari ini semua planningnya tidak  gagal karena si kecil Naina, planning terakhir nya adalah, berpelukan dengan Erlangga setelah pulang sekolah.

"Aku cariin kamu kemana-mana ay" ucap Erlangga sambil menarik pelan pergelangan keyra dan menaruhnya pada dekapan hangat yang akan selalu kayra dapatkan pada dirinya.

Kayra menerima nya dengan senang hati dan berbunga-bunga, pipinya dia tempatkan pada dada bidang Erlangga sambil senyum-senyum sendiri.

Lain dengan Naina yang ingin muntah atau sok-sokan muntah padahal hati menjerit ingin seperti Keyra.

"J'antjoque kayra" ucap Naina dengan lirih.

"Na, ini bulpen Lo" atensi Naina berbalik sepenuhnya pada Romeo.

Naina melongo melihat pulpen yang disodorkan Romeo, ini pulpennya yang hilang 5 bulan yang lalu. Yang imut dan murah.

Entah bagaimana kronologi hilang nya Naina tidak ingat, tapi kenapa bisa ada ditangan Romeo kan dirinya dengan Romeo berbeda kelas. Atau jangan-jangan Romeo lah dalang dibalik hilangnya bulpennya ini.

"Heh, gak usah mikirin sembarangan cill"

Satu alis Naina terangkat berasa keren, tapi dari penglihatan Romeo malah kedua alis Naina semuanya terangkat membuat bibir Romeo berkedut menahan tawa, kocak banget sih.

"Sok kenal Lo Roma kelapa"

Naina langsung menyambar pulpennya dan berlalu meninggalkan Romeo yang lengkungan matanya semakin menyipit.

Membuka mobil dan menutupnya dengan keras hingga membuat kedua orang bermesraan sambil bergandengan tangan itu terlonjak kaget, tapi tidak dengan Romeo.

Senyuman di matanya tidak luntur sama sekali.

⋆.˚🦋༘⋆

"Jadi tadi yang saya temuin beneran hantu mbah?"

Naina berisik sekali sedari tadi menanyakan ini itu, untung saja tempat yang di kunjunginya dan kayra tertutup.

Sedangkan Kayra masih mencerna semuanya. Setiap pertanyaan yang Naina lontarkan sama sekali tidak masuk kedalam lingkup otaknya. Pertanyaan nya aneh sekali, seperti ini.

"Mbah buyut saya dulu dukun apa bukan mba?"

"Ya nggak tau toh cah ayu, tanya saja sendiri" Jawab Mbah Jum—pria paruh baya yang senantiasa melayani kliennya dengan ramah.

"Loh Mbah buyut saya di tanah Mbah, masa iya tak gali lagi buat tanya"

Mbah Jum menggeleng heran, kliennya kali ini benar-benar unik, datang ke tempat dukunnya cuma mau tanya 'mbah, tadi saya ditampakin. Itu beneran hantu apa nggak Mbah?'.

"Tenang saja cah ayu, hantu lajang iku bisa jadi khodam mu loh. Gak perlu repot-repot lagi cek khodam"

Naina bertepuk tangan girang, si kayra masih senantiasa melongo. Kali ini lebih lebar. Menghadapi Naina yang aneh ditambah Mbah Jum kali ini membuatnya ingin meledakkan diri.

Bukanya Naina diruqyah ini malah memberikan solusi yang Nurul di luar. Jangan-jangan nih dukun sering live di tiktok, batin kayra curiga.

"Auranya positif kok cah ayu, sepertinya dia mau menyampaikan sesuatu yang nggak kesampaian dulu"

"Maksudnya dulu itu apa Mbah?" Tanya Naina.

Mbah Jum menghela nafas pelan, sambil membereskan peralatan perdukunannya, Mbah Jum menjawab "nanti kamu tau sendiri"

Naina mengangguk paham, "jadi saya punya mata batin tidak Mbah?"

⋆.˚🦋༘⋆

Kalau suka jangan lupa vote and komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau suka jangan lupa vote and komen. Kalau nggak suka, silahkan pergi yaaw!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang