𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭

121 8 0
                                    

Ada tiga asrama di Akademi easton
        Adler, orca dan lang

Semua siswa tinggal di salah satu asrama, tugas dan aktivitas kelas sering dikelompokkan berdasarkan asrama.

"Hmmm, kayaknya gue ngelupain sesuatu? Tapi apa ya? " [name] di dalam kamar
"Anj gue lupa ada 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐩𝐨𝐢𝐬𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐣𝐢𝐫!! "
" untung fin kun sama mash kun juga belum gue mau ikutan"

[Name] berlari ke kamar asrama no 302, saat membuka pintu melihat mash dan fin sedang ngobrol sembari duduk santai.

"Hmm. Jadi, lima koin perak menjadi satu koin emas" mash
.
"Jadi, lima kurangi dua"
"Tinggal 28 koin lagi" ucap mash dengan mengada ngada
.
"Tolol" batin [name]
.
"Bukan, tapi kurang tiga!! " fin
.
"Kau bercanda ya" mash
.
"Tidak, matematika memang seperti itu lima kurangi dua sama dengan tiga! " fin
.
"Sepertinya otakku sama lembek nya dengan cream puff" ucap mash polos
.
"Omong omong [name] kun kenapa berada disini? " mash
.
"Ah iya aku baru sadar kau disini" fin
.
"Daritadi pas gue liat fin kun tertekan liat kebodohan mash" ucapnya dalam hati
.
"Apa kalian sudah mengumpulkan tugas membuat poison?! " tanya [name] dengan pura pura
.
"Tunggu sebentar, kita punya tugas!!! " fin
.
"Oh, benarkah? " ucap mash dengan wajah wadah datar
.
"Bagaimana aku bisa lupa kita kan punya tugas di kelas poison, jika tidak dikumpulkan hari ini maka nilai kita bisa hancur dan kita akan dikeluarkan!! " ucap fin dengan frustasi
.
"Sudah kuduga, bukan hanya aku saja arigato tuhan" ucap [name] dalam hati sembari mengucapkan syukur dari kesialan nya yang tidak sendirian
.
"Mau" ucap mash menawarkan cream puff
.
"Bukan waktunya untuk makan!" fin
.
"Maaf" ucap mash bodoh

Melihat fin kun dan [name] kun panik, mash juga ikutan panik dan terlihat ada seseorang yang datang

"Kalian belum menyelesaikan nya? " lance
.
"Oh si siscon" ucap mash dan [name] bersamaan
.
"Kalian bertiga adalah contoh nyata kata pemalas" lance
.
"Memangnya kau sudah menyelesaikan nya? " tanya fin
.
"Sudah lah, jangan samakan aku dengan kalian" lance
.
"Memang patut disebut murid teladan dan sempurna" batin fin terkejut
.
"Orang seperti kalian akan merusak reputasi asrama, sadar lah" lance
.
" lance kun, tolong ya bantu kami" [name]
.
"Itu tugasmu tidak ada urusannya dengan ku" lance
.
"Dasar siscon sialan" dalam hati

Mash mendekati lance dan tangannya mengarah ke sesuatu berbentuk liontin di leher lance dan membukanya kemudian menunjukkan nya ke depan lance, bola mata lance membesar dan 𝐛𝐫𝐚𝐤𝐤 dia terpental sendiri ke dinding, darah keluar dari mulutnya.

'Adikku, menunjukkan wujud cantikmu di depan ku, sudah takdirku untuk tengelam dalam kehangatan mu' lance

'Sebenarnya apa yang terjadi?! ' batin fin

Beralih ke dapur
Mereka bertiga memperhatikan lance yang sedang melakukan sesuatu

"Kalian, butuh ini untuk tugas kalian"  ucap lance sambil memegang mandragora yang menangis kencang
.
"Diamkan mereka agar mereka bisa menjadi bahan" lance
.
"Apa ini butuh sihir? " mash
.
"Ini kan sekolah sihir!!! " fin dengan terkejut
.
"Biar kutunjukkan carannya" ucap lance sambil memegang tongkat sihir
.
"𝐐𝐮𝐢𝐞𝐧𝐭𝐮𝐬"
.
"Sekarang kalian cobalah" lance
.
"𝐐𝐮𝐢𝐞𝐧𝐭𝐮𝐬" [name]
.
"Wo berhasil" ucap [name]

Saat fin mencobanya, mandragora belum berhenti menangis dan mash meminjam tongkat sihir fin, tapi bukannya diam mandragora tersebut malah mengamuk

"The real stupid" batin [name]
.
"Fin fokuskan sihir mu ke satu titik saja" ucap lance kepada fin
"Lakukan pelan pelan, ya begitu" lance
.
"Aku berhasil, lance [name] lihat! " fin
.
"Itu tidak sulit, bahkan pemalas pun dapat melakukan nya" lance
.
"Itu muji ato ngece" batin [name]

Beralih ke mash, mandragora milik mash semakin mengamuk dan membesar,  hendak menyerang mash.

"Awas" fin

Mash melompat dan menampar nya, kemudian mandragora tersebut tumbang

"Aku berhasil" ucap mash
.
"MC bar bar emang" ucap [name] dalam hati

Skip ke bagian lance menjelaskan cara membuat ramuannya

"Begitu caranya, ini sangat gampang" lance
.
"Ndasmu, gampang darimana anjir" batin [name]
.
"Aku paham" ucap mash
.
"BOHONG" ucap fin dan [name] bersamaan
.
"Selama bukan sihir, aku bisa" ucap mash sambil memegang pisau

Wuss wuss wuss jadilah cream puff

"Beneran ngak paham anak ini, kenapa jadinya cream puff?! " batin fin sambil mlongo
.
"Hah gue tau bakal begini" batin [name] sambil mengaruk kepala
.
"Kamu main main ya? Berhenti bercanda" lance
.
"Aku tidak bercanda" mash
.
"Dengar aku akan membantumu membuatnya" lance
.
"Wakatta(oke)" mash
.
"Pertama seperti ini" lance
.
"Hai(ya) " mash
.
"Lalu seperti ini" lance
.
"Hai" mash
.
"Selanjutnya ini" lance
.
"Wakatta" mash

Dan jadilah kue puff lagi

"Bagaimana mungkin?! Aku mengawasinya dari awal-akhir, sejak kapan menjadi kue puff?! " batin lance yang terjejut
.
"Yang bisa kamu lakukan cuma bertarung ya?" lance
.
"Begitulah" ucap mash dengan bangga
.
"Biar ku beritahu" lance
.
"Waduh mulai serius ini" [name]
.
"Aku punya alasan untuk bergabung dengan biro sihir" lance
.
"Tapi kau membuatku seri dalam pertarungan yang seharusnya aku menangkan" lance
.
"Aku akan melindungi mu dari orang orang yang ingin mengambil koin mu, jika kau membiarkan nya kau akan tau balasannya" ucap lance mengancam
.
"Kau tidak usah mengingat ku, karena hal itu tidak akan terjadi" balas mash
.
"Hmph, ayo coba lagi" lance

Time skip saja lah, [name] sedang dalam perjalanan ke asrama nya tetapi efek poison yang dia minum habis.

Poison yang kumaksud itu perubah tubuh, karena [name] aslinya cewek jadi harus minum poison, aslinya rambutnya panjang dan bulu matanya lentik kek cewek jadi harus disembunyikan, nah efek poison nya habis tapi dia lupa bawa dan poison nya itu lagi dikamar.

"Hah kok gue bisa lupa sih?! "
"Huh terpaksa deh harus lewat jalur lain biar ngak ketauan"

Saat di jalur lain dia melewati sebuah ruangan dan [name] langsung menyadari siapa orang didalam.... 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐀 𝐋𝐔𝐏𝐔𝐒.

𝐊𝐚𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠, 𝐠𝐨𝐦𝐞𝐧

𝐏𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐊𝐞 𝐃𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐒𝐢𝐡𝐢𝐫 (𝐌𝐚𝐬𝐡𝐥𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang