Seminggu setelah Davino mengajak Bianca ke danau yang tidak jauh dari daerah sekolah mereka. mereka berdua menjadi lebih dekat, vino sering bermain ke rumah bianca begitupun juga sebaliknya.
"Pagi bi,mau bareng nggak ke sekolahnya?" sapa vino ketika melewati rumah bianca
bianca yang lagi mengikat tali sepatunya mendongakkan kepala untuk melihat wajah vino.
"hmm...boleh deh kang roni lagi nggak bisa anter" jawab bianca lalu berdiri dan menaiki motor vino
Setelah tiba disekolah,mereka berdua berpisah. vino ke kantin sedangkan bianca ke taman belakang untuk sekedar mengobrol dengan Namira dan Amanda.
"ca, gua perhatiin nih ya,lo makin deket sama davino dah" kata namira ketika bianca ketika bianca baru datang
amanda cuma mengangguk setuju dengan pendapat namira.
"apasih,biasa aja deh kayaknya" elak bianca
"yaa nggak biasa aja gitu seorang bianca lathifa putri bisa deket sama cowok. apalagi gua sama amanda udah kenal lo dari tk" lanjut namira lagi
"tau dikelas aja nggak deket banget sama cowok cowoknya kecuali davino" sambung amanda
"udalah jangan bahas cowok masih pagi" jawab bianca malas.
*****
"ca gua duluan ya,mau anter nyokap ke bandara" kata amanda ke bianca yang lagi memasuki semua peralatan belajar nya kedalam tas berwarna pink miliknya itu.
"yupp take care ya buat tante sinta" jawab bianca sambil mengacungkan jempolnya
amanda hanya mengangguk dan meninggalkan bianca dan davino di kelas berdua. tak ada yang memulai pembicaraan
"bi,mau bareng lagi nggak?" tawar vino ketika sudah selesai dengan kegiatannya
bianca hanya menganggukan kepala nya
"tapi gua mau mampir ke vanilla bakery dulu gapapa?" tanya vino
bianca hanya bergumam menyetujui pertanyaan dari vino.
vino menarik pergelangan tangan bianca lebih tepatnya menggandeng. semua mata lebih tepatnya para pengaggum vino melihat ke arah tangan vino dan bianca. mereka tidak terima idola mereka dekat dengan bianca.
bianca yang melihat tatapan tak terima dari cewek cewek penggemar vino langsung menundukkan kepalanya. ia tidak biasa ditatap begitu oleh banyak orang.
"no lepasin tangan gua ah,nggak enak dilihatin sama anak-anak" ucap bianca sedikit berbisik
"biarin aja si,jangan peduliin mereka. jalan aja" ucap vino santai dengan pandangan yang lurus kedepan
bianca hanya menundukan kepalanya pasrah dan risih karena ditatap banyak orang.
*****
"Thanks no buat tumpangan sama cupcake nya" kata bianca setelah turun dari motor vino
"Sip,sama sama. Gua balik dulu ya" jawab vinoBianca hanya tersenyum simpul dan mengangguk kearah davino.
*****"Eh anak gadis ayah udah pulang" ucap ferdi--ayah bianca--
Yang lagi duduk disofa ruang tengah sambil menonton berita di tv.
"Iya nih yah,aku mampir ke vanilla bakery dulu tadi beli cupcake"jawab bianca sambil memperlihatkan kantung plastik yang berisikan cupcake.
"Loh aca pulang dianter siapa tadi nak?" Tanya bunda nya bianca yang datang dari dapur membawakan segelas kopi,teh,dan satu toples cemilan buat dirinya dan ayah bianca."Tadi aca dianter vino bun,terus mampir dulu ke vanilla bakery sekalian ambil pesenan nya mama vino" jawab bianca
"Ohh yaudah,mandi dulu baru makan"kata bunda bianca
Bianca hanya mengangguk,menuruti perintah bundanya itu.Selesai mandi bianca hanya di dalam kamarnya menikmati aroma petrichor dan memakan cupcake strawberry yang ia beli tadi.
*****
Bianca POV
Hah capek juga tiap pagi naro coklat dan post it di loker vino.
Yups coklat yang setiap pagi dimankan oleh vino itu coklat pemberian aku. Jangan bertanya kenapa aku ngasih coklat ke vino. Aku sendiri juga nggak tahu apa alasannya.
Aku cuma senang ngelihat vino makan coklat pemberian aku dan post it yang sering aku tempel diatas coklat itu juga disimpan sama vino didalam kotak kecil warna putih.Jujur tiap kali di dekat vino, jantung kayak lagi marathon. Contohnya kayak tadi pas pulang sekolah,tapi aku takut dengan apa yang terjadi besok. Aku takut fans-fans vino pada nyerbu aku. Aku takut kejadian pas kelas 6 sd terulang lagi. Aku takut.
*****"Shopping yuk ca" ujar tante rina yang tiba tiba sudah duduk disamping bianca.
Bianca yang kaget melihat tante rina yang sudah duduk disamping dirinya,pasal nya sedari tadi bianca tak merasakan ayunan nya bergoyang yang menandakan ada orang selain dirinya.
"Kaget ya lihat nina disini wkwk lagian kamu daritadi ngelihatin rumah davino mulu si sampai nggak sadar kalau ada orang disamping kamu trus cupcake nya juga udah habis tuh" ucap tante rina dengan gerlingan mata
"Ih apaan sih na,siapa juga yang ngelihatin rumah vino"elak bianca
"Ya.ya.ya. Terserah nona bianca aja. Temenin shopping yuk,ntar nina beliin novel deh" ajak tante rina dengan nada yang semangat 45
"Hmm okeh tapi aca ganti baju dulu ya" ucap bianca menyetujui ajakan tante nya itu.Bianca mengenakan t-shirt 7per8 warna hitam,short pants berwarna putih,dan flat shoes berwarna kulit,cukup simple buat ke mall.
*****
Bianca dan tante rina sudah berkeliling mall selama tiga jam. Mereka sudah membeli banyak sekali barang-barang mulai dari baju,celana,accesories,rok,outwear,dan beberapa novel yang sudah dijanjikan oleh tante rina. kini mereka berdua kelaperan karena berkeliling mall selama tiga jam.
selesai makan mereka berdua pulang ke rumah karena waktu sudah menunjukkan pukul 20.00. walaupun besok hari sabtu tapi mereka sudah kelelahan berburu berbagai macam pakaian dan accesories.
*****
Hai readers gue(caelah mending ada yang mau baca) yang tercintah, gua tau part ini masih termasuk kategori sampah sama dengan part sebelum sebelumnya.
okeh gua cuma mau nge informasiin kalau Secret admirer ganti judul jadi Vianca. kenapa gua ganti? karena menurut gua kalau secret admirer rada nggak sesuai dengan alur ceritanya.
dan gua berterima kasih banget buat temen gua yaitu ananda RossiRPS karena dia yang nyaranin judulnya menjadi 'Vianca'. THANKS bang oci
okeyh gua juga mau ngucapin terimakasih banyak yang udah mau baca cerita gua ini.xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Vianca
Teen Fiction-Terkadang memendam memang jauh lebih baik ketimbang mengungkapkan lalu merubah keadaan - "Aku Mencintaimu" Ntah sampai kapan dua kata itu harus tertahan di bibirku