"No,gue boleh nebeng lo ga hari ini?" Tanya bianca ke davino yang lagi memasukan beberapa buku paketnya kedalam loker.
"Ya boleh lah wkwk.eh tapi gua mau basket dulu,mau nungguin?" Tanya vino balik
Bianca berfikir sejenak, "boleh deh,lagian gua sendirian juga dirumah" jawab bianca
*****
Usai bermain basket Vino berbincang-bincang sebentar dengan seorang cowok.
"Bi,kenalin nih ka Alvano ketua ekskul basket yang baru" ucap vino
Bianca berdiri lalu mengulurkan tangannya."Eh? Hai ka aku bianca,teman sekelasnya vino"ucap Bianca sambil tersenyum simpul.
"Gua alvano kelas 12 ips 5 panggil vano aja hehe"ucap ka vano.*****
"Makasih no tumpangannya hehe. Mau mampir dulu ga?" ucap bianca
"Ga dulu deh bi,gue pulang ya" jawab vino
*****
Sepulang sekolah aku duduk di halaman belakang sambil memberi chelsea makanan.
Aku kepo dengan ka vano. Selama kurang lebih satu tahun sekolah di NI baru kali ini aku ngelihat ka Vano. Tapi aku juga ngerasa familiar dengan suaranya."kalau minta maaf tuh lihat orang nya. Lain kali hati-hati"
Ah iya aku sekarang ingat, ka vano itu orang yang ga sengaja aku tabrak waktu itu {chapter 00}.
Sambil scroll timeline path aku mendapatkan notification
Alvano Maheza Damanic wants to be your friend
Hah ka vano invite path aku?
Demi apa?
Iseng iseng aku stalking akun path nya. Sejauh ini isi nya ga ada yang terlalu menarik,
weits.. ka vano saudaranya vino dan pacar nya ka monica?aku bakal nan,-
ting nung
uhh siapa sih yang bertamu sore-sore gini, mana dirumah aku cuma berdua sama chelsea lagi.
tok tok
"assalamualaikum anak gadis bunda" sapa bunda ku
"assalamualaikum aca jelek" sapa tante ku
"waalaikumsalam bunda. bunda kok baru pulang sih,katanya pulang pagi tadi" tanya ku
"bunda udah pulang dari pagi kok,tapi abis itu bunda sama nina langsung ke rumah tante dini, si mika aqiqahan. Kayla masih main sama raya disana." jawab bunda ku
"jadi,selama nina,bunda,kayla ke Bandung,aca sendirian di rumah? biyun kemana?" tanya tante ku ketika keluar dari dapur
"Biyun kan pulkam 2 hari,mungkin besok balik lagi"jawab ku
aku menoleh ke arah bunda yang lagi mengganti channel tv,"eh iya bun,ayah kapan pulang?"tanyaku
"kurang lebih 1 bulan lagi" jawab bunda
"yaudah deh kalau gitu aca ke kamar dulu ya bun,na good night" kata ku lalu pergi ke kamar
*****
"ca,aca itu ada tamu bukain dulu pintunya, bunda lagi masak di dapur" teriak bunda bianca dari dapur
Bianca turun ke lantai bawah dengan malas-malasan,pasalnya sedari tadi bianca lagi mengerjakan tugas kimia yang menurutnya membuat otak cantiknya itu mengeluarkan asap.
Pintu terbuka,menampilkan sosok yang mengetuk pintunya
"ngapain?" tanya bianca to the point
vino cemberut mendengarnya,
"ih bukannya disuruh masuk dulu" kata vino
"silahkan masuk bapak Vino yang jelek" ujar bianca lalu membuka kan pintu rumah nya sedikit lebih lebar dari sebelumnya.
"eh ada davino" ucap bunda bianca lalu duduk di depan vino
vino tersenyum sopan kearah bunda bianca dan meletakkan plastik yang berisikan berbagai macam coklat
"ehehe iya tante,ini aku bawain oleh-oleh dari mama. mama baru pulang dari Swiss siang tadi" ucap vino
mata bianca berseri-seri melihat bingkisan yang dibawa Vino. Sudah lama bianca tidak memakan coklat. bianca sudah tidak mendengarkan pembicaraan bundanya dengan vino lagi, perhatiannya sudah terpusatkan dengan coklat.
"sekali lagi terima kasih loh ya vin" ucap bunda bianca lalu pergi meninggalkan ruang tamu.
Vino memperhatikan bianca yang sibuk dengan coklat pemberian nya.
Bianca yang merasa dilihatin pun mengangkat kepalanya.
"ih apa sih lo ngeliatin gua nya gitu banget" kata bianca sewot.
vino hanya menggelengkan kepalanya
"bi mau ke taman nggak? gua bosen banget dirumah dari tadi ngerjain tugas kimia kagak ngerti-ngerti" ucap vino
Bianca tertawa puas mendengar ucapan vino. "emang lo ngerti bi?" tanya vino dengan tatapan polos
Bianca terdiam mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut vino
"ya jelas enggak lah,ya kali gua ngerti pelajarannya pak bondan prakoso" jawab bianca santai
"yehh gua kirain ngerti. gimana mau ikut ke taman ga?" tanya vino lagi
"ayok! tapi gua izin bunda dulu" ucap bianca dan berlari ke kamar bunda nya.
*****
Bianca dan Vino jalan beriringan ke taman komplek.
Bianca menoleh ke arah vino,ia ingin bertanya soal ka vano tapi ia urungkan.
"mau ngomong apaan sih bi?dari tadi gua liat kayaknya lo pengen ngomong tapi ga jadi mulu dah" tanya vino
"eh-uhm.. lo sama ka vano saudaraan ya?" tanya bianca
"oh.. lo tau dari siapa?" tanya vino bingung
"tadi sore,ka vano invite gua di path. terus gua iseng kan tu stalking akunnya ka vano dan nemu foto keluarga dan di foto itu ada lo dan ka vano" kata bianca
"ciee ciee stalking ka vano ciee" goda vino
Bianca salah tingkah. bukan karena ia suka dengan ka vano tapi melainkan ia di goda oleh vino. Bianca mencubit pinggang vino.
"ad-duduh,galak banget sih neng. mana mau vano sama lo,kalau lo nya galak gitu hahaha" ledek vino
"apa sih, gua ga suka sama ka vano juga!" kata bianca kesal
"iya deh iya lo ga suka sama vano,kan lo sukanya sama gue" goda vino lagi
pipi bianca memerah mendengarnya. beruntunglah lampu penerang taman tidak terlalu terang.
"iya,vano sepupu gua dari bokap" jawab vino setelah terjadi keheningan yang cukup lama.
"oo-oh.,terus emang ka vano pacarnya ka monica?" tanya bianca lagi
"Udah enggak. mereka pacaran dari kelas tujuh smp dan putus kalau ga salah waktu mereka naik ke kelas duabelas. kenapa?" tanya vino
bianca hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil memakan beberapa coklat yang ia bawa dari rumahnya.
"nggak apa-apa kepo doang" jawab bianca
Setelah itu mereka menghabiskan waktu mereka dengan canda tawa di taman.
*****
Hai-hai gue bawa part 07. Gimana ceritanya? Banyak typo? Maafkan daku yang tidak memeriksa ulang ketikan ini,di lain waktu akan ku perbaiki😊 Jangan lupa vote da comment nya yaa. karena vote dan comment dari kalian itu bisa bikin gua makin semangat buat ngelanjutin cerita ini.
Cuma mau ngingetin cerita ini murni karya saya. Tidak menjiplak karya siapapun.
Terima kasih buat yang sudah mau membaca dan menghargai cerita saya dengan cara tidak menjiplaknya. xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Vianca
Teen Fiction-Terkadang memendam memang jauh lebih baik ketimbang mengungkapkan lalu merubah keadaan - "Aku Mencintaimu" Ntah sampai kapan dua kata itu harus tertahan di bibirku