-03-

2.9K 503 36
                                    


Author pov.

"Mah minta duit dong, Lisa mau ke mall"

"Heh, sama siapa adek ke mall?"

"Sama Jennie Mama, Lisa udah janji mau traktir Jennie. Bagi duit Mama, ayolah mah.." rengek Lisa.

"Ga ya Lisa, kalian baru kelas satu SMP, Mama takut kalian tersesat apalagi sampai di culik. Ga Lisa kalian ga boleh pergi" Tiffany menggeleng.

"Apa sih Mama, Lisa udah gede tau. Lagian Lisa hafal jalan, Lisa pinter ga mungkin lah di culik" Lisa mendengus.

"Badan kamu doang yang gede, aslinya kamu masih kaya bocil yang suka ngerengek. Apalagi Jennie, dia itu mungil mudah di tarik sama orang. Pokoknya enggak, Bunda ga bolehin" tegas Tiffany.

Lisa kesal sampai menghentakkan kakinya.

"Apa-apa ga boleh, Mama memang ga sayang sama Lisa, Mama ga suka liat Lisa bahagia. Ya udah kalo gitu, hmphh" Lisa langsung lari masuk kedalam kamarnya.

Tiffany menghela nafas berat.

"Mama cuman ga mau kalian kenapa-napa, kalian masih kecil" lirih Tiffany memijit pelipisnya.

Di dalam kamar Lisa menangis tersedu-sedu sambil meluk boneka jerapah nya.

"Hiks hiks Mama jahat" Lisa mengigit bonekanya.

"Ga tau apa Lisa itu lagi effort buat Jennie seneng, hmph hikss pasti Jennie kecewa karena kita gagal pergi"

Drrrtt..

Lisa melihat id penelpon.

J😽

"Lisa, Jennie udah nunggu dari tadi tau, kok Lisa belum dateng juga sih?"

"Hmph Jennie, Mama ga bolehin, kata Mama kita masih kecil ga boleh pergi berdua. Lisa kesal banget hikss"

Terdengar helaan nafas Jennie.

"Terus gimana dong, padahal Jennie udah dandan cantik"

Lisa makin nggak tega dengarnya.

"Lisa jemput Jennie sekarang, kita tetap pergi, biarin aja Mama marah. Tunggu bentar ya Jennie"

Tutt

Lisa langsung mutusin panggilan.

Lisa bangkit dari kasur, dia membuka lemari kemudian memakai jaket kulitnya.

Kemudian Lisa membasuh muka dan berkaca melihat penampilannya.

"Look so pretty, handsome too" Lisa tersenyum pede.

Setelah itu Lisa ngambil hp terus ngecek isi saldo.

"Bodoamat bawa duit pas-pasan, yang penting nyenengin pujaan hati" Lisa keluar dari kamar.

"Mau kemana udah rapi aja?" Tiffany mengikuti Lisa yang melangkahkan kakinya keluar rumah.

"Mall" cuek Lisa.

"Ga ya Lisa" Tiffany nahan tangan Lisa.

Lisa narik tangannya dan kembali melangkahkan kakinya.

"Mama bilangin Papa ya kamu, keras kepala banget"

"Terasah" Lisa pantang mundur.

Tiffany memijit pelipisnya.

"Mama marah loh, Lisa" Tiffany sedikit meninggikan suaranya.

Lisa nggak peduli.

"Fine! Mama ikut jagain kalian. Tunggu lima menit di rumah Jennie" putus Tiffany akhirnya, dia sangat khawatir jika Lisa sudah bersikap keras kepala.

Lisa tersenyum puas.

Terus Lisa balik badan dengan wajah datarnya.

"Iya"

"Sebentar sayang" Tiffany lari tergesa-gesa memasuki rumah.

"Gapapa lah Mama ikut, yang penting di bayarin hehehe"

Memasuki halaman rumah Jennie, Lisa terpana melihat kecantikan pujaan hatinya.

Jennie menggunakan dress putih, rambut panjangnya di gerai, mengunakan riasan tipis di wajahnya.

"Cantik banget ya Tuhan" Lisa menelan ludahnya susah payah.

"Lisa lama.." rengek Jennie terus mempoutkan bibirnya.

"A-ah emm itu maaf yah" lembut Lisa ngusap rambut Jennie.

"Ya udah, sekarang kita jalan aja yuk" Jennie genggam tangan Lisa.

Lisa menegang, jantungnya berdetak kencang dan hatinya berbunga-bunga merasakan tangan mungil Jennie.

"T-tunggu Mama mau ikut"

"Mama ikut?"

"Eum, nemenin kita"

Jennie ber-oh dan ngangguk aja.

"Ga jadi ngedate berdua dong sama Lisa? Tapi gapapa yang penting kita tetap pergi" batin Jennie.

•••

Tbc

06/08/24

Adek cinta tak selamanya indah dek😭

Vote komen lanjut.

bocil [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang