💮Chapter 3💮

142 12 1
                                    

Happy reading guys 🤗
Jangan lupa vote dan komen 🥰
.
.
.
.
.

Setelah kurang lebih 3 jam mereka mendengarkan penjelasan materi akhirnya waktu istirahat pertama pun tiba. Tanpa membuang banyak waktu lagi para siswa siswi segera berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

"Kalian mau kemana Rion Evan?" Pertanyaan dari Bianca menghentikan langkah Rion dan Evan yang hendak meninggalkan kelas dengan membawa tas mereka. Pemandangan ini sudah biasa bagi warga IPA 2 karena memang baik Rion maupun Evan sering meninggalkan kelas seperti ini dan bahkan sering sampai jam pulang mereka tidak kembali.

Guru-guru pun tidak ada yang berani menegurnya sebab takut karena Rion anak dari pemilik sekolahan tempat mereka bekerja sedangkan Evan adalah anak donatur terbesar disekolah ini. Mereka berdua anak-anak yang sangat berpengaruh bagi sekolah.

"Biasa" Bianca menggelengkan kepalanya pelan mendengar jawaban kelewat singkat dari Rion.

"Ya udah hati-hati ya jangan lupa makan nanti istirahat ke 2 harus udah ada disini lagi" perintah Bianca dan langsung mendapat anggukan dari kedua lelaki yang ada dihadapannya ini.

"Oke" Rion berjalan mendekati Bianca dan langsung mencium pipi perempuan yang disayanginya setelah Mommy pastinya.

Cup

"Jaga diri Lo baik-baik kalau ada apa-apa langsung telepon gue" Setelah mengatakan hal itu Rion langsung berbalik menuju pintu kelas namun lagi-lagi langkahnya terhenti kala merasakan tidak ada yang mengikutinya.

"Van ayo" ajak Rion pada Evan yang hanya diam didekat Violla. Bukannya menjawab perkataan Rion Evan justru menatap wajah Violla lama.

"Apa?" tanya Violla dengan bingung. Bagaimana tidak bingung Evan sedari tadi menatapnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Evan merentangkan kedua tangannya ke arah Violla. Paham akan kode yang diberikan oleh Evan membuat Violla segera memeluk sahabat yang sudah Violla anggap sebagai kakak laki-lakinya.

"Manja ih!" Meskipun mengatakan hal itu namun kenyataannya Violla sangat senang karena Evan hanya akan manja dengan dirinya dan keluarganya saja. Mungkin suatu saat dengan kekasihnya nanti.

"Kalau ada apa-apa langsung telepon gue ya" pesan Evan dan hanya dibalas anggukan oleh Violla. Bianca dan Violla hanya memandangi ke dua lelaki itu hingga mereka keluar dari kelas. Langsung saja Bianca dan Violla menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang berbunyi.

Skip pulang sekolah

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu keadaan sekolah pun sudah mulai sepi karena para siswa siswi sudah mulai meninggalkan sekolah. Namun berbeda dengan Bianca yang sedang menunggu Rion kembali. Semenjak bel istirahat pertama hingga bel pulang sekolah Rion dan Evan belum terlihat batang hidungnya. Mereka berdua tidak menjalankan perintah dari Bianca.

"Lo masih mau nunggu disini Bi? Pulang sama gue aja yuk gue bawa mobil nih" ajak Violla sebab dari tadi Bianca tidak mau pulang sebelum Rion datang menjemput.

"Gak usah gue disini dulu aja Rion juga belum jemput" Bianca menutup buku yang sedang dibacanya saat Violla bertanya.

"Lo sendirian di sini.. Sama gue aja ya gak usah nunggu Rion" Jujur saja Violla khawatir meninggalkan Bianca dikelas yang sudah sepi ini.

RAFFAEL [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang